Ketika kecil, Angga sudah pernah membayangkan kerja di luar negeri tapi bukan di Australia melainkan Jepang. Menginjak dewasa, ia pun lebih realistis dengan mencari berbagai data soal perbedaan kedua negara tersebut.
Australia memang terkenal sebagai salah satu negara dengan pendapatan tertinggi. Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk New South Wales di Sydney mencatat, Gross Domestic Product (GDP) mereka terbesar di dunia yakni sekitar 65 ribu USD per kapita.
Selain itu, melansir dari Reuters, lapangan kerja bersih di Australia naik 44.300 dari Desember 2024 ke Januari 2025. Selain itu, kenaikan terjadi pada lapangan kerja penuh waktu yakni sebesar 54.100 pekerjaan di Australia.
Biaya hidup yang mahal teratasi dengan berhemat
Beruntung, sekali mengirim lamaran kerja di salah satu perusahaan pengelolaan daging di Bondertown, South Austalia, Angga langsung diterima sebagai operator produksi.
Sejujurnya, keputusan itu bukanlah hal yang mudah bagi Angga. Ia terbang dari Indonesia ke Australia hanya dengan modal nekat dan uang seadanya. Sebab, bisa dibilang, ia lahir dari keluarga yang kurang berkecukupan.
Tak ayal, laki-laki asal Ciamis itu sering terkejut melihat harga barang dan makanan yang mahal di sana. Namun, Angga merasa beruntung bisa kerja di lingkungan positif yang aman dan nyaman.
“Di sini aku banyak berteman dengan orang-orang dari berbagai negara juga. Mereka sangat baik,” ujar alumnus IPB tersebut.
“Agar lebih berhemat, aku memilih tinggal share room di Australia dengan teman-teman dari Indonesia dan memasak,” lanjutnya.
Angga tak mau menyebut jumlah penghasilannya saat bekerja di Australia. Yang jelas, pendapatan itu lebih dari cukup untuk kebutuhan hidupnya bahkan bisa ditabung untuk rencana ke depan.
“Saya yakin bisa lebih berkembang dan bisa mendapatkan relasi skala internasional. Saya juga berharap bisa melanjutkan studi S2 atau program profesi sertifikasi yang sesuai dengan minat saya,” tutur alumnus IPB tersebut.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Pernah Ditolak UB dan ITB, Lulus dari Kampus yang Nggak Terkenal di Malang Buktikan Bisa “Kerja” ke Luar Negeri atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












