Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Mendalam

Dugaan Dosen Cabul Berkeliaran di ISI Yogyakarta, Bertahun-tahun Lecehkan Para Mahasiswi hingga Trauma  

Tim Liputan oleh Tim Liputan
24 Agustus 2024
A A
Soal Kekerasan Seksual di ISI Jogja.MOJOK.CC

Ilustrasi Soal Kekerasan Seksual di ISI Jogja: Rektor Klaim Sudah Ambil Langkah Tegas, Tapi Nyatanya Pelaku Masih Bebas Berkeliaran di Kampus (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Empat perempuan -mahasiswi aktif dan alumnus ISI Yogyakarta- memberikan kesaksian mengalami pelecehan seksual oleh dosen-dosen mereka. Para dosen yang hingga kini masih aktif di kampus.

Peringatan, tulisan ini mengandung beberapa deskripsi pelecehan seksual yang eksplisit. Semua keterangan ditayangkan setelah mendapatkan persetujuan korban. Mojok juga telah berupaya meminta keterangan dari pihak ISI Yogyakarta.

Jumlah terduga korban, menurut laporan yang Mojok dapatkan, ada lebih dari empat mahasiswi. Namun tidak semuanya bisa dihubungi atau berkenan memberikan kesaksian mengingat dampak psikologis berupa trauma yang masih terus mereka rasakan.

Lala* (21) adalah salah satu yang berkenan untuk Mojok wawancarai. Matanya memerah, agak basah, saat mengingat dan menceritakan momen yang membuatnya kehilangan semangat untuk meneruskan studi di ISI Yogyakarta.

“Mereka seperti nggak menghargaiku sebagai perempuan,” cetus Lala pada Kamis (15/8/2024).

Peristiwa terjadi pada akhir semester genap, 4 April 2023 silam. Di jurusan Lala ada istilah “bayar utang” untuk mengganti sesi kelas atau praktikum yang ia lewatkan. Biasanya, proses itu dilakukan di akhir semester sebelum ujian.

Pada mata kuliah rias, ia memiliki tanggungan empat jenis make up yang harus dibayarkan. Sehingga perlu sesi yang cukup panjang dengan dosen terduga pelaku yakni Juki*.

Dugaan tindak tercela di ruang praktik mahasiswa ISI Yogyakarta

Hari itu, siang sekitar pukul 11 saat jam istirahat ia datang ke ruangan di lantai tiga untuk melakukan sesi rias tersebut. Lala mengaku sebenarnya sudah janjian dengan temannya untuk ganti utang bersama. Namun, di hari itu temannya berhalangan untuk turut serta.

Proses merias berjalan lancar, setidaknya hingga tiga tahap awal. Juki awalnya sama sekali tidak melakukan sentuhan fisik kepada Lala. Situasi berubah menjelang pukul 14.30 saat Lala melakukan sesi terakhir yakni merias wajah dengan tema hewan. Saat itu, ia hendak melukis wajahnya dengan karakter harimau putih.

Lala mulai merias wajahnya di depan cermin. Sementara Juki perlahan mulai memberikan instruksi untuk membenahi arsiran di wajah Lala. Akan tetapi, lama-kelamaan ia tidak hanya memberi instruksi tapi mengambil alat dan ikut mengguratkan cat di wajah Lala.

Saat merias area mata, Lala terpejam untuk menghindari perih. Namun, di saat matanya terpejam itulah Juki tiba-tiba merapatkan wajahnya. Lelaki paruh baya itu mencium pipi Lala sampai tiga kecupan.

“Lalu dia berbisik di telingaku, manggil namaku,” ungkapnya.

“Aku cuma bisa terdiam, kaget, nge-freeze badanku hampir semenit,” imbuhnya lirih.

Ketika badannya mulai bisa merespons, Lala langsung mendorong tubuh Juki menjauh. “Sudah ya Pak make up-nya. Saya ada tugas kelompok,” ujar Lala.

“Lho katanya tidak ada agenda lain,” sahut Juki.

Iklan

Tanpa merespons lagi Lala langsung melenggang pergi meninggalkan ruang praktik kuliah salah satu jurusan di ISI Yogyakarta itu. Riasan harimau putih yang belum sempurna masih menempel di wajahnya.  Lalu sedikit terpudarkan air mata yang jatuh saat ia meninggalkan ruangan.

Lala bukan satu-satunya yang memberikan kesaksian atas dugaan pelecehan seksual oleh Juki. Raina* (25) mengaku pernah mendapatkan cubitan di pipinya saat sedang melakukan bimbingan tugas akhir pada 2021 silam.

Saat memaparkan masukan terkait tugas Akhir, tiba-tiba Juki mencubit pipi Raina. “Jadi begitu ya Raina,” kata Juki sambil mencubit pipi Raina.

Kejadian yang berulang

Raina hanya bisa terdiam. Kaget dan tak bisa merespons apa-apa. Seketika suasana hening dan Raina langsung mengemasi laptop dari meja dosen tersebut. Batinnya bergejolak, berusaha meyakinkan diri untuk menyampaikan rasa ketidaknyamanannya.

Sampai tiba-tiba saja keberanian itu muncul. Setelah mengemasi barang ke dalam tas, Raina berujar, “Maaf Pak saya nggak suka diperlakukan begitu.”

“Maaf ya. Aku kira kamu seperti mahasiswi lainnya,” respons Juki.

Sebelum momen bimbingan tugas akhir di ISI Yogyakarta tersebut, Raina mengaku pernah mendapatkan ajakan untuk pergi berdua ke makam salah seorang seniman legendaris Jogja, Kirdjomulyo. Juki yang bercerita bahwa memiliki kedekatan dengan Kirdjomulyo semasa hidup, membuat Rania antusias mendengarkan cerita sang dosen di sela sebuah penampilan.

Juki lantas mengajak untuk ziarah. Namun saat Raina berujar hendak mengajak mahasiswa lain, Juki tiba-tiba menyarankan agar berdua saja.

“Berdua saja, sore-sore sambil ngobrol di sana,” kata Juki. Raina yang merasa janggal akhirnya mengalihkan pembicaraan dan berujar akan mendiskusikan rencana ziarah itu dengan rekannya terlebih dahulu.

Hal semacam itu juga dialami oleh Tatia* semasa masih menjadi mahasiswi ISI Yogyakarta pada medio 2017 silam. Tatia mengaku, saat itu Juki menyuruhnya mengumpulkan tugas di kantin saat sore hari. Suasana sudah sepi namun awalnya ia tidak mengira bahwa Juki akan melakukan tindakan pelecehan seksual padanya. 

Setelah menyerahkan tugas, Juki tiba-tiba bertanya, “Saya boleh minta lipstick-mu nggak?”

Spontan, Tatia lantas merogoh tas dan mencari lipstick miliknya. Namun, belum sampai ketemu tiba-tiba Juki sudah mendekatkan wajah dan mengecup bibir Tatia.

“Lipstick yang dimaksud itu lipstick di bibirku,” terangnya.

Tatia juga bercerita bahwa Juki pernah memintanya menjadi model rias. “Tapi riasnya full body, jadi nggak pakai baju. Jelas aku tolak,” tuturnya.

Baca halaman selanjutnya…

Terduga pelaku lebih dari satu, tawaran menjadi “perempuan dosen”, hingga respons kampus

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 27 Agustus 2024 oleh

Tags: dosen cabulinstitut seni indonesiaisi jogjaISI YogyakartaJogjakekerasan seksual
Tim Liputan

Tim Liputan

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.