Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Mendalam

‘Oke gas ndasmu!’–Seruan Massa Aksi Jogja Memanggil yang Ingin Prabowo-Gibran Turun Jabatan

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
22 Februari 2025
A A
Membedah poster dalam Aksi Jogja Memanggil, rangkaian aksi indonesia gelap yang mengkritik kebijakan Prabowo-Gibran. MOJOK.CO

Poster 1 presiden banyak insiden. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Berbagai poster yang dibawa oleh massa aksi ‘Jogja Memanggil’–rangkaian dari aksi ‘Indonesia Gelap’ mencuri perhatian saya. Isinya singkat dan lugas, tapi tak sesederhana kalimatnya. Misalnya, poster bertuliskan “1 Presiden Berbagai Insiden.” Menggambarkan rentetan permasalahan di era pemerintahan Prabowo-Gibran bersama kabinet Merah Putih selama 100 hari menjabat.

Massa aksi menilai Presiden kebijakan di era pemerintahan Prabowo-Gibran tidak berpihak kepada rakyat, hingga ramai tagar Indonesia Gelap dan memicu aksi serentak di berbagai di daerah. Saya pun mencoba membedah permasalahan tersebut dari poster dan karya seni yang dibawa oleh massa aksi ‘Jogja Memanggil,’. 

Aksi Jogja memanggil: ‘Makan gratis, pendidikan krisis’

Berdasarkan pantauan Mojok, aksi ‘Jogja Memanggil’ paling banyak menyoroti isu soal efisiensi anggaran yang berdampak di berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Efisiensi tersebut memungkinkan perguruan tinggi negeri (PTN) menaikkan uang kuliah tunggal (UKT), serta berkurangnya bantuan untuk mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS).

“Kami menolak inpres mengenai efisiensi anggaran, prioritaskan pendidikan dan kesehatan,” kata koordinator lapangan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Mustofa saat ditemui di Parkiran Abu Bakar Ali, Jogja Kamis (20/2/2025).

makan gratis, pendidikan krisis. MOJOK.CO
Banner makan gratis, pendidikan gratis dalam aksi. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Efisiensi ini terjadi, salah satunya karena program unggulan Prabowo-Gibran bahkan sebelum keduanya dilantik, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Pada masa kampanye presiden 2024 lalu, keduanya sudah ancang-ancang memangkas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 demi program tersebut.

Saat ini, program MBG telah mendapat anggaran Rp71 triliun, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 201 Tahun 2024 tentang Rincian APBN 2025. Namun kenyataannya, anggaran ini makin membengkak hingga diperkirakan menghabiskan biaya Rp306,7 triliun.

“Apabila program MBG ini ditambah Rp 100 triliun, bukan naik ke Rp 100 triliun, maka akan menjadi Rp 171 triliun. Saya berharap ini akan menimbulkan efek multiplier yang luar biasa bagi usaha kecil menengah di seluruh Indonesia,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, dikutip dari Kompas.com, Jumat (21/2/2025).

Menurut Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Aidul Fitriciada Azhari, efisiensi anggaran bertentangan dengan konstitusi. Sebab, UUD jelas menyebutkan jika anggaran pendidikan minimal adalah 20 persen dari APBN atau APBD. 

“Ketika pendidikan dan kesehatan tidak terjamin, ekonomi melemah, serta sistem politik masih korup, mereka (mahasiswa) merasa bahwa masa depan mereka tidak jelas. Ini adalah sinyal kuat bagi pemerintah untuk lebih bijak dalam menjalankan kebijakan efisiensi,” ujar Azhari dikutip dari laman berita UMS.

Aksi Jogja memanggil: ‘Oke gas, oke gas, neo orba kita gas’

Penggunaan kata gas acapkali terdengar seiring dengan viralnya lagu Oke Gas 2 yang digunakan Prabowo-Gibran saat kampanye. Lagu yang mulanya mempunyai lirik ‘ok gas-ok gas tambah dua torang gas’ berubah menjadi ‘oke gas, oke gas, neo orba kita gas’ oleh massa aksi ‘Jogja Memanggil’.

Poster dalam aksi Jogja Memanggil. MOJOK.CO
Oke gas, oke gas, neo orba kuta gas. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Istilah neo orba ramai mencuat menjelang pergantian pemerintahan Jokowi di tahun 2023. Neo orba menggambarkan kebijakan Jokowi yang mirip-mirip dengan era orde baru di mana kebijakannya dinilai lebih condong ke penguasa.

“Khususnya dalam bidang ekonomi, pertambangan, … proyek-proyek strategis nasional (PSN) itu hampir semua tempat punya masalah,” kata pengamat politik, Made Supriatma sebagaimana dikutip dalam program PutCast di YouTube Mojok yang tayang pada Senin (27/12/2023).

Dalam aksi ‘Jogja Memanggil’, massa menyinggung PSN sebagai salah satu faktor konflik agraria. Di Yogyakarta, isu penggusuran lahan kerap terjadi misalnya kasus di Bong Suwung dan PKL Malioboro.

Terlepas dari kiasan oke gas ala Prabowo, permasalahan gas elpiji justru terjadi secara nyata. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sempat membuat aturan yang kontroversi. Ia menarik peredaran gas elpiji 3 kilogram dari pengecer. Akibatnya, ketersediaan gas melon menjadi langka. 

Iklan

Tak hanya itu, seorang perempuan lanjut usia di Tangerang Selatan bahkan menjadi korban. Nyawanya tak tertolong akibat mengantre berjam-jam di pangkalan. Beberapa penjual makanan juga kesulitan hingga penghasilannya merosot.

Tak pelak, kebijakan itu menjadi sorotan. Publik ramai-ramai mengkritik Prabowo selaku pemimpin negara. Beberapa hari selanjutnya, Prabowo baru menegur Bahlil dan membatalkan kebijakan itu. Alih-alih dinilai heroik, Prabowo lagi-lagi kena kritik.

“Prabowo tiba-tiba datang bak penolong dengan membatalkan kebijakan Bahlil. Padahal, pasti setiap kebijakan menteri sudah melalui pendiskusian dengan presiden,” kata salah satu orator dalam aksi ‘Jogja Memanggil’.

Oke gas ndasmu!

Prabowo bukannya tak merasa jika kebijakannya banyak disorot. Bahkan sebelum aksi ‘Indonesia Gelap’ dimulai, Prabowo sudah menimpali kritikan tersebut. Dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-17 Gerindra, Prabowo menyindir pengkritik dengan kata ‘ndasmu’.

Poster di Malioboro. MOJOK.CO
Karya seni dari elemen masyarakat yang dibentangkan dalam aksi ‘Jogja Memanggil’. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Kalimat itu berkali-kali ia sebutkan saat membahas kebijakan yang dikritik oleh publik, yakni makan bergizi gratis, kabinet gemuk, dan tudingan cawe-cawe Jokowi. 

“Nanti saya dibilang dikendalikan Pak Jokowi, cawe-cawe… ndasmu,” bisik Prabowo di ujung kalimatnya yang disambut tawa oleh para menteri serta tamu undangan yang hadir, dikutip dari video Kompas.com, Senin (17/2/2025).

Prabowo boleh jadi kesal terhadap rakyat yang mengkritik kebijakannya, tapi rakyat juga tak kalah kesal sampai menggelar aksi serentak berhari-hari. Hingga berita ini tayang, gelombang aksi terus berlanjut di beberapa daerah.

Tak hanya menyinggung masalah-masalah di atas, tapi juga isu korupsi, UU Cipta kerja yang tidak berpihak pada pekerja, dwifungsi dan militerisasi, persoalan Hak Asasi Manusia, dan sebagainya.

“Maka dari itu, kami Jogja Memanggil menyerukan perlawanan: turunkan Prabowo-Gibran, bubarkan kabinet merah putih, bangun demokrasi kerakyatan!” seperti yang tertulis pada selebaran yang dibagikan oleh massa aksi–rangkaian gerakan dari ‘Indonesia Gelap’.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Pesan untuk Massa Aksi ‘Jogja Memanggil’ dari Mereka yang Terlihat Tenang di Kejauhan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2025 oleh

Tags: aksi indonesia gelapindonesia gelapjogja memanggilmengapa indonesia gelap
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Aliansi Jogja Memanggil menggelar aksi damai di bundaran UGM. MOJOK.CO
Aktual

Alasan Aliansi Jogja Memanggil Pilih Bundaran UGM Jadi Tempat Aksi, Bukan Malioboro

1 September 2025
Prof. Al Makin: Menyelami Sejarah Peradaban Dunia untuk Menyikapi Tantangan Indonesia
Video

Prof. Al Makin: Menyelami Sejarah Peradaban Dunia untuk Menghadapi Tantangan Indonesia Gelap

23 April 2025
jogja memanggil berbeda dengan Jakarta dan Surabaya.MOJOK.CO
Catatan

3 Kultur Demo di Jogja yang Berbeda dari Jakarta dan Surabaya saat Aksi ‘Indonesia Gelap’

21 Februari 2025
Aksi 'Jogja Memanggil' di Malioboro. MOJOK.CO
Aktual

Pesan untuk Massa Aksi ‘Jogja Memanggil’ dari Mereka yang Terlihat Tenang di Kejauhan

20 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.