Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kuliner

5 Tanda Unik Warteg Asli dan yang Bukan Menurut Para Pedagang dari Tegal

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
1 Juli 2024
A A
warteg tegal.MOJOK.CO

Ilustrasi warteg (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Warteg yang semakin berkembang di berbagai daerah ternyata punya beragam ciri khusus. Ciri yang bisa menandakan bahwa warteg itu dikelola oleh orang asli Tegal dan sekitarnya atau bukan.

Warung yang dengan mudah kita jumpai di berbagai kota besar Pulau Jawa ini diperkirakan sudah mulai berkembang sejak 1950-an. Awalnya, dibawa perantau dari Tegal ke wilayah Jakarta.

Seperti berbagai usaha para perantau lain, kesuksesan memantik semakin banyak orang untuk turut serta berkecimpung di bidang yang sama. Sehingga, dalam beberapa dekade warteg jadi semakin masif pertumbuhannya.

Ketika berkembang pesat, semakin banyak kalangan yang melirik bisnis tersebut. Seperti warung padang yang kini pengelolanya tidak selalu orang Minang, bisnis warteg pun bisa saja bukan diurus oleh kalangan dari pesisir utara Jawa Tengah.

Namun, ada beberapa hal yang bisa menandakan bahwa warteg benar-benar dikelola orang Tegal dan sekitarnya atau bukan. Tanda yang bisa dilihat dari menu dan suasana warungnya.

#1 Dialek ngapak yang ditemukan di warteg

Warteg Kharisma Bahari (WKB) jadi salah satu jaringan waralaba warteg terbesar di Indonesia. David, tim pemasaran WKB di DIY bercerita bahwa meski jejaring usaha tempatnya bekerja tumbuh pesat, ciri khas penjaga warungnya berasal dari Tegal dan sekitarnya terus dijaga.

“Investor bisa dari mana saja tapi pengelolanya kami khususkan dari Tegal, Brebes, dan sekitarnya,” ungkapnya saat saya hubungi ulang pada Senin (1/7/2024).

Sebelumnya, saya memang pernah bertemu langsung dengan David untuk mengulas strategi WKB melebarkan sayap usahanya di Jogja dan sekitarnya. Menurutnya, kehadiran pengelola dari Tegal memperkuat corak khas warung. Sehingga, ketika pelanggan datang langsung merasakan suasana khusus dengan dialek ngapak yang keluar dari pengelolanya.

#2 Olahan ikan laut khas Pantura

Selanjutnya, salah satu ciri khas warteg terletak di menunya yang hampir pasti ada olahan ikan laut. Di WKB saja, dari sekitar tiga puluhan lauk yang tersedia, ada banyak pilihan menu olahan hasil laut seperti kerang, cumi, hingga beberapa jenis ikan.

Selain David, saya juga berbincang dengan Muhammad Cholid, seorang mantan pengusaha warteg legendaris di Jogja. Ia pernah mengelola warteg di Jogja dari 1999 hingga akhir Mei 2024 lalu.

Cholid bercerita bahwa di warungnya ada cukup banyak olahan ikan. Untuk air tawar, ada lele, menyesuaikan pangsa pasar yang butuh konsumsi ikan dengan harga terjangkau.

“Selain itu yang laut ada tongkol balado, bandeng, kembung. Bandeng diolah dengan bumbu kuning dan kembung digoreng atau dipakai bumbu kuning juga,” kata Cholid yang juga saya hubungi pada Senin.

Keberadaan olahan hasil laut ini menambah nuansa pesisir utara Jawa Tengah di setiap warung yang kalian kunjungi. Juga jadi penanda bahwa wartegnya dikelola orang Tegal.

Baca halaman selanjutnya…

Iklan

Jenis pintu khusus sampai menu-menu yang tidak ada di tempat lain

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2024 oleh

Tags: kuliner panturapanturategalwartegwarung tegal
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Rembang amat butuh kereta api karena perjalanan pakai bus di pantura amat menyiksa MOJOK.CO
Ragam

Rembang Sangat Butuh Kereta Api karena Perjalanan di Jalan Pantura Amat Menyiksa

19 November 2025
sejarah kopi pangku.MOJOK.CO
Ragam

Kopi Pangku, Jejak Kolonial yang Menyala Remang di Pantura

6 November 2025
Ibuku penjual warung kopi pangku di pantura MOJOK.CO
Ragam

Ibuku Penjual Kopi Pangku, Dicap Kotor dan Memalukan karena Layani Sopir Truk tapi Beri Kami Hidup

6 November 2025
Belajar Bahaya Inflasi Pakai Bahasa Warteg MOJOK.CO
Esai

Belajar Bahaya Inflasi Pakai Bahasa Warteg Langganan yang Ketebalan Telur Dadarnya Semakin Berkurang dan Sayur Sop Terasa Hambar

17 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.