Pasar Minggu Jakarta Selatan langganan tawuran
Merangkum dari berbagai pemberitaan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan memang menjadi semacam arena tawuran antar remaja dari tahun ke tahun. Coba saja ketik “tawuran di Pasar Minggu”. Tersaji riwayat tawuran demi tawuran yang terjadi di Pasar Minggu dari tahun ke tahun.
Paling baru adalah pada 30 Juni 2024 lalu. Menjelang Subuh, sekelompok remaja terlibat saling serang di depan Halte Pomad. Beruntung Polisi setempat langsung bertindak dan berhasil membubarkan aksi tawuran tersebut.
Ngerinya, delapan remaja yang diamankan kedapatan membawa senjata tajam dan stik golf untuk saling pukul.
“Kalau ngerusak parah (bengkel) sih, nggak. Cuma kadang kalau ada tawuran ya kena lemparan batu-batu. Memang nggak ngerusak bengkel, tapi kan jadi nggak tenang,” kata Arip. Situasi rusuh yang nyaris tak pernah ia temukan di Kulon Progo, Jogja.
Buka warung siomay di Jogja
Pada awal 2023, Arip memutuskan untuk pulang saja ke Jogja. Ia lalu mengurus cabang warung siomay yang sudah dirintis oleh sang kakak.
“Jadi dulu kakakku kerja di Bandung, jualan siomay juga. Terus bisa bikin sendiri, to, akhirnya buka warung siomay sendiri di Jogja,” beber Arip.
Untuk penghasilan, kata Arip memang tidak bisa dibandingkan antara gaji yang pernah ia terima di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dengan saat buka warung siomay di Jogja.
“Tapi setidaknya di sini (Jogja) lebih tenang, Mas, urip ayem,” tutur Arip dengan asap rokok mengepul dari mulutnya. Lebih penting lagi ia kini bisa dekat dengan orang tua dan keluarga, sehingga jauh lebih ayem. Setidaknya juga, warung siomay miliknya tak kena lemparan batu remaja tawuran seperti yang ia alami di bengkel Pasar Minggu.
Saat azan Zuhur berkumandang, pembeli datang silih berganti. Terutama dari kalangan ojek online (ojol) dan driver jasa antar makanan. Menimbang situasi warung siomay Arip yang membuatnya tampak sibuk melayani pembeli seorang diri, saya memutuskan berpamitan.
Kepada Arip saya minta persetujuan untuk bakal sering-sering mampir makan siomay di warung yang ia jaga di Jalan Damai, Jogja, tersebut. Ia tak keberatan.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News