Di balik prestisiusnya kuliah Kedokteran, ada beberapa momok yang membayangi mahasiswa jurusan ini. Misalnya, biaya kuliah di atas rata-rata, perkuliahan yang super sibuk, perkuliahan yang susah hingga membuat mahasiswanya lulus lama, dan lain-lain. Meski begitu, ada saja mahasiswa Kedokteran yang tetap bisa lulus tepat waktu di jurusan ini. Bahkan dengan IPK sempurna, meski dengan kesibukan luar biasa. Sarjana Kedokteran UGM berbagi tips agar mahasiswa yang kuliah Kedokteran bisa lulus tepat waktu sekaligus mendapat IPK sempurna.
***
Ada sebanyak 3.627 mahasiswa program Sarjana dan Sarjana Terapan yang diwisuda UGM pada Rabu (28/8/2024) dan Kamis (29/8/2024).
Dari 3.000-an sarjana tersebut, ada empat mahasiswa yang lulus dengan predikat sebagai sarjana Cumlaude (mendapat IPK tertinggi). Keempat sarjana UGM tersebut mendapat IPK 3,97.
Peraih predikat Cumlaude dari program Sarjana UGM antara lain Naura Hidayat dari prodi Kedokteran (FKKMK), Mutiara Destyana Safitri dari prodi Gizi (FKKMK), Daniella Nadia Prijadi dari prodi Teknik Kimia (Fakultas Teknik), serta Finessa Meutia Kamila dari prodi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (Fakultas Teknologi Pertanian).
Tak menyangka lulus Cumlaude dari Kedokteran UGM
Naura Hidayat mengaku tak menyangka bisa lulus Cumlaude dari Kedokteran UGM. Pasalnya, ia sebenarnya tak pernah menarget bisa lulus dengan IPK tinggi.
Naura baru tahu kalau ia akan mewawakili wisudawan dan perwakilan samir hanya sehari sebelum acara gladi bersih wisuda UGM hari itu.
“Tapi saya bersyukur sekali karena tidak hanya bisa lulus tepat waktu, tetapi juga menjadi salah satu lulusan terbaik,” kata Naura kepada tim Humas UGM, Senin (2/9/2024).
Untuk informasi, tugas akhir Naura mengambil topik keselamatan berkendara. Yakni perbedaan soal cedera kepala pada korban kecelakaan antara yang menggunakan helm dan tidak menggunakan helm.
Lulus tepat waktu di tengah agenda padat
Naura lulus dari Kedokteran UGM dengan kurun waktu tiga tahun sembilan bulan. Ia butuh waktu sekitar tiga sampai empat bulan untuk merampungkan tugas akhirnya tersebut.
Tentu sangat mengagumkan. Mengingat, agendanya di Kedokteran UGM sendiri terbilang sangat padat.
Terlebih selama menjadi mahasiswa Kedokteran UGM, Naura tak Cuma sibuk urusan akademik saja. Ia juga aktif terlibat kegiatan non-akademik, menimbang posisinya sebagai Asisten Mahasiswa di Laboratorium Keterampilan Klinis untuk angkatan 2020 dan anggota organisasi CIMSA UGM. Naura juga sering berpartisipasi dalam berbagai kepanitiaan seperti PPSMB Morfogenesis.
“Meskipun menghadapi kendala dalam memotivasi diri untuk memulai pengerjaan skripsi, aku merasa beruntung memiliki dosen pembimbing dan penguji yang sangat mendukung dan membantu kelancaran proses penyusunan,” kata Naura.
Tips lulus tepat waktu dan Cumlaude Kedokteran UGM
Naura tak pelit berbagi tips perihal bagaimana ia bisa lulus tepat waktu dengan IPK sempurna di tengah padatnya agendanya selama kuliah Kedokteran UGM. Tips ini tentu tak hanya bisa dipakai oleh mahasiswa aktif Kedokteran UGM, tapi juga mahasiswa jurusan Kedokteran dari kampus-kampus lain.
Dalam menjalani rutinitas yang padat di Kedokteran UGM, Naura betul-betul mencoba menerapkan manajemen waktu yang baik. Itulah tips yang Naura tawarkan ke mahasiswa Kedokteran.
Dalam kasus Naura, ia selalu memprioritaskan tugas-tugas berdasarkan urgensi. Ia juga berusaha mengerjakan semua tugas dengan efektif dan efisien untuk menghemat waktu. “Saya biasanya buat prioritas, mana yang lebih urgen dan penting saya selesaikan lebih dulu,” ungkap Naura.
“Saya merasa harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah ditugaskan pada saya,” sambungnya.
Selain itu, untuk metode belajar, Naura lebih memilih adaptasi metode Pomodoro: ia belajar selama 45-50 menit, lalu beristirahat selama 10 menit sebelum melanjutkan kembali. Intensitas belajarnya menyesuaikan dengan jadwal dan tingkat kesulitan materi yang harus dikuasai, terutama saat mendekati ujian akhir blok.
Selumrahnya manusia, Naura juga kerap mengalami momen sedang malas mengerjakan tugas, yang berujung menunda-nunda pekerjaan. Namun, ia pasti akan menebusnya dengan mngurangi jam tidur untuk menuntaskan tanggungjawab yang sempat terbengkalai.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.