Jadi pedagang online usai lulus S2 di UI
Siapa sangka, kerja keras itu terbayarkan setelah ia lulus S2 di UI tahun 2013. Dari pengalamannya tersebut, Agus sempat diangkat menjadi dosen di salah satu kampus bisnis di Jakarta. Bahkan pernah menjabat sebagai wakil rektor di usia yang masih muda.
Sayangnya, ia merasa gaji sebagai dosen belum cukup untuk membayar beberapa cicilannya. Oleh karena itu, Agus mencoba pekerjaan sampingan dengan berjualan online.
“Awalnya aku nekat pakai modal dari sisa gaji bulanan yang tak sampai Rp1 juta buat beli produk dan mulai jualan online dari rumah,” jelas Agus.
Keputusan itu pun tak terhindar dari cemooh dari teman-temannya. Mereka tak yakin kalau usaha Agus sukses. Dan benar saja, di bulan-bulan pertama ia berdagang, bisnisnya surut. Tak ada satu orang pun yang membeli produknya.
Namun, Agus tak pernah berhenti belajar. Sebagai alumnus S2 UI, pantang baginya untuk mundur. Usahanya pun semakin lancar. Sampai-sampai tak ada waktu untuk mengajar. Akhirnya, Agus memutuskan untuk berjualan online dan meninggalkan kariernya sebagai dosen.
“Sekarang, aku justru bisa menjual ribuan produk setiap bulannya. Alhamdulillah, dari bisnis rumahan ini aku bisa menghasilkan ratusan juta rupiah bahkan pernah dapat satu miliar dalam sebulan,” ujarnya yang saat ini menjadi pembina seribu tim bisnis.
Kerja keras yang terbayarkan
Dalam kurun waktu tiga tahun, Agus bahkan sudah bisa membeli mobil Fortuner untuk pertama kalinya tanpa menyicil. Beberapa tahun kemudian, penghasilannya juga cukup untuk membangun rumah. Ia pun bisa liburan ke luar negeri seperti Jepang, Korea Selatan, Paris, Swiss, hingga Jerman.
Tak ayal, orang-orang jadi curiga terhadap bisnis yang Agus jalani. Mereka bahkan menuding kalau usaha milik Agus adalah bisnis MLM atau multi-level marketing.
“Aku cuman pedagang online skincare dan suplemen kesehatan (british propolis) biasa. Kirim paket ke pelanggan setiap hari dan sering lembur sampai malam,” jelas alumnus S2 UI tersebut.
Selain orang-orang nyinyir, masih ada orang-orang yang mendukung dan mempercayainya. Sampai-sampai ia diundang menjadi pembicara di Hongkong. Menurut Agus, semua usahanya itu tak terlepas dari doa ibunya.
“Alhamdulillah, aku sampai bisa ajak ibu umroh,” ucapnya.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Lulusan S3 di Jogja Tolak Tawaran Jadi Dosen karena Takut Kehilangan Waktu Luang untuk Mancing atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan














