Coba berbagai macam usaha agar bisa beli iPhone
Beberapa minggu berikutnya, Al Barr dinyatakan lolos sebagai mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah. Sontak, ibunya langsung bahagia. Hanya saja, kebahagiaan itu tak berlangsung lama, karena Al Barr baru tahu kalau dana tersebut bakal cair setelah satu semester dia kuliah.
Dengan kata lain, Al Barr tetap butuh modal untuk menanggung biaya hidup di perantauan selama satu semester. Mulai dari sewa kos, makan, serta peralatan untuk kuliah, apalagi dia masuk jurusan Film dan Televisi.
Oleh karena itu, beberapa minggu sebelum PKKMB dimulai, Al Barr berusaha mengumpulkan sangu dengan berjualan. Mulai dari menjual tas kerajinan tangan, kue, buket balon, hingga aksesoris gelang. Dari bisnis terakhirnya itu, Al Barr akhirnya bisa mengantongi uang dua digit untuk modal kuliah dan merantau ke Jogja.
“Tapi setelah tiba di Jogja, aku tetap harus ekstra putar otak untuk cari biaya hidup sendiri. Di sisi lain aku juga harus rajin kuliah dan kerjain tugas biar nilaiku tinggi. Setidaknya, aman–sesuai standar penerima beasiswa KIP Kuliah,” ujar Al Barr.
Ketika usaha aksesoris gelangnya mulai sepi, ia mencoba hal baru dengan menjual bunga di sekitar kampus. Tidak tahunya, omset dari penjualan bunga itu menguntungkan, terutama saat Hari Girlfriend Day.
Ingin kembangkan bisnis dengan iPhone
Tanpa pikir panjang, Al Barr memutuskan membeli hanphone second merk iPhone 13 seharga Rp7 juta, sebagai investasi usahanya di masa depan. Bukan untuk gaya-gayaan semata. Bukan juga karena kastanya sudah naik kelas.
“Aku masih Al Barr yang sering begadang untuk bungkusin paket, aku masih Al Barr yang nganterin paket ke ekpedisi naik sepeda dengan jarak 2 kilometer,” kata dia.
Justru sebagai mahasiswa yang menerima beasiswa KIP Kuliah, Al Barr ingin berkembang. Lewat iPhone 13 yang ia beli, Al Barr berharap bisnisnya bakal lebih melejit lewat hasil foto dan video promosinya yang lebih ciamik. Menurutnya juga, bukan berarti orang miskin tak layak punya fasilitas yang mumpuni.
“Aku berharap lewat cerita ini, orang-orang nggak menyerah karena keadaan karena justru dari sini aku punya kekuatan,” kata Al Barr.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Mahasiswa Unair Makan Sehari Sekali hingga Cari Sisa untuk Hidup di Surabaya, Uang KIP Kuliah Ludes buat Bantu Orangtua atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan












