Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Sesal Seorang Anak: Lolos UTBK tapi Males Kuliah hingga DO, Cuma Bisa Minta Uang Terus sampai Ibu Sakit-sakitan

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
23 April 2025
A A
Sesal seorang anak: lolos UTBK-SNBT di universitas negeri di Semarang tapi nggak pernah kuliah, bohongi ibu hingga jatuh sakit MOJOK.CO

Ilustrasi - Sesal seorang anak: lolos UTBK-SNBT di universitas negeri di Semarang tapi nggak pernah kuliah, bohongi ibu hingga jatuh sakit. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Terus minta kiriman uang hingga ibu jatuh sakit

Seiring waktu, rasa takut mulai menghantui Kuthul. Takut jika ibunya tahu.

Dia memilih tidak memberi tahu ibunya kalau dia sudah DO dari kampus. Hal yang akhirnya dia sesali adalah, saat itu dia masih terus minta uang kiriman dari rumah.

“Kiriman sebulan dari rumah biasanya Rp1,5 juta. Kadang lebih. Kalau UKT waktu itu Rp1,7 juta. Jadi setiap bayar UKT pun masih minta lagi. Uangnya ke mana kan udah nggak kuliah? Ya buat ngopi, rokok,” ucap Kuthul penuh sesal.

Situasi tersebut membuat Kuthul dijauhi teman-temannya di sebuah universitas negeri di Semarang itu. Teman-teman Kuthul sebenarnya kuliahnya juga bolong-bolong. Tapi alasannya jelas: membagi waktu untuk kerja karena tidak mau jadi beban orangtua di rumah.

Sementara Kuthul justru membohongi ibunya demi mendapat kiriman. Padahal dia hanya bermalas-malasan di kosan.

“Waktu itu aku juga bingung. Sebenarnya ada bayangan untuk mencoba cari-cari kerja sampingan. Tapi aku nggak punya keterampilan. Akhirnya berujung bingung: kerja apa?” Keluhnya.

Pada akhirnya kebohongan Kuthul terbongkar. Di hadapan Kuthul, sang ibu hanya bisa mengucap istigfar berkali-kali sembil mengelus dada. Sementara air mata dan amarahnya tertahan. Itulah puncak kemarahan, ketika sudah tidak ada energi yang tersisa untuk mengeluarkan kata-kata.

Mungkin karena kaget, ibu Kuthul kemudian jatuh sakit. Beberapa hari dirawat di puskesmas. Sepulang dari puskesmas pun masih tampak pucat dan lunglai. Hari-hari setelahnya pun, ibunya tampak seperti orang sakit-sakitan: lesu tanpa gairah.

Kesempatan lolos UTBK-SNBT seharusnya tidak disia-siakan

Sikap ibu Kuthul kemudian berubah dingin terhadap Kuthul. Mereka jarang bicara meski belakangan Kuthul sering di rumah.

Kendati begitu, ibu Kuthul masih sering memberi uang untuknya. Untuk ngopi, rokok, paket data, bensin, dan kebutuhan-kebutuhan lain Kuthul. Hanya saja masih dengan sikap yang dingin. Hal itu tentu saja menampar Kuthul.

“Banyak orang di luar sana yang pengin kuliah tapi nggak bisa. Sementara aku udah kuliah (UTBK-SNBT) malah menyia-nyiakannya. Pertama, itu menyakiti orangtuaku. Kedua, hari-hari berikutnya jadi lebih sulit,” sesal Kuthul.

Dengan ijazah MA, Kuthul pernah coba-coba bekerja di sebuah pabrik. Namun, baru dua bulan bekerja dia langsung dipecat karena dianggap tidak becus. Akhirnya dia harus nganggur dalam waktu lama.

“Ijazah S1 konon juga susah cari kerja. Tapi menurutku tergantung orangnya. Kalau kuliah bener, belajar ngasah keterampilan, peluang kerjanya pasti lebih terbuka. Beda dengan orang sepertiku. Nggak punya modal apa-apa. Susah,” ujar Kuthul.

Setelah lama menganggur, awal tahun 2025 lalu dia memutuskan ke Surabaya. Coba-coba jadi kuli bangunan mengikuti saudaranya. Ibunya tidak berkomentar banyak. Seperti sudah tidak peduli lagi dengan Kuthul. Itu membuat hati Kuthul makin nelangsa.

Iklan

“Seandainya waktu bisa diputar…,” rintihnya.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Sesal Seorang Bapak usai Anak Lolos UTBK: Anak Lebih Betah di Perantauan hingga Lupa Pulang, Orangtua Makin Kesepian atau liputan Muchamad aly Reza lainnya di rubrik Liputan

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 23 April 2025 oleh

Tags: DOkampus semarangSemarangSNBTUniversitas Negeri SemarangUTBKutbk snbt
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO
Kilas

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO
Kilas

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa” Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.