Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Sombong Bisa Kuliah di Jurusan Akreditasi A ITS Surabaya, Kini Menyesal karena Susah Lulusanya: Nyesek Teman Seangkatan Sudah jadi Dosen

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
7 Juni 2025
A A
ITS Surabaya MOJOK.CO

Sombong Bisa di Jurusan Akreditasi A ITS Surabaya, Kini Menyesal karena Susah Lulusanya: Nyesek Teman Seangkatan Sudah jadi Dosen (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Cerita mahasiswa ITS Surabaya yang awalnya sombong karena bisa lolos ke jurusan akreditasi A. Kini, yang tersisa cuma sesal karena susah lulusnya. Bahkan, teman seangkatan sudah ada yang menjadi dosen.

***

Sepanjang perjalanan kereta dari Surabaya ke Jawa Barat pada lebaran kemarin, Aldi* (25) amat lesu. Makan tak enak, tidur tak tenang, bahkan buat sekadar mendengarkan lagu di Spotity pun rasanya rasanya sumpek.

Tapi ini bukan karena dia mabuk darat. Melainkan karena was-was sekaligus bingung menyiapkan jawaban yang presisi soal kuliahnya kepada orang tua dan sanak famili di rumah.

“Aku udah masuk fase terakhir kuliah. Semester 14. Tapi skripsi selembar saja belum. Kalau tahun ini nggak kelar, ya kelar juga nasib kuliahku,” kata Aldi, bercerita pada Mojok, Senin (19/5/2025) lalu.

Aldi sendiri merupakan mahasiswa angkatan tua ITS Surabaya. Ia berkuliah di jurusan yang berakreditasi A–sayangnya ia tak berkenan nama jurusannya ditulis Mojok.

Yang jelas, ia mengaku sempat sombong bisa kuliah di kampus negeri Surabaya itu. Sialnya, kini yang tersisa cuma sesal karena buat lulus kuliah nyatanya tak semudah membalikkan telapak tangan.

“Masuknya mudah, keluarnya susah,” ungkapnya.

Sombong bisa lolos ITS Surabaya via “jalur lotre”

Aldi ingat betul bagaimana dulu ia bisa “mendongakkan kepala” setinggi-tingginya waktu diterima di salah satu jurusan akreditasi A di ITS Surabaya. 

Wajar saja. Sejak awal ia tak diperhitungkan lolos PTN. Sepanjang SMA, prestasinya nggak bagus-bagus amat. Paling jauh rankingnya cuma masuk 10 besar kelas.

Namun, saat pengumuman siswa eligible SNBT (dulu SNMPTN) 2019, ia termasuk satu di antaranya. Saat itu, Aldi pun memilih ITB di pilihan pertama dan ITS di pilihan kedua SNBT.

“Pertimbangannya karena memang akreditasinya A, dan aku ada minat juga kuliah di jurusan itu. Makanya dipilih,” jelasnya.

Guru BK, teman sekolah, bahkan sahabatnya dekatnya, sempat kaget dengan pilihan Aldi. Pasalnya, itu dianggap “mission impossible”. 

“Yang paling aku ingat, teman sekolah sampai ada yang berani bertaruh aku nggak bakal lolos. Aku dengarnya sampai sakit hati,” ujarnya.

Iklan

Di luar dugaan semua orang, Aldi lolos. Ia menjadi satu dari sedikit siswa sekolahnya yang tembus SNBT. Lebih prestisius lagi, ia masuk jurusan akreditasi A ITS Surabaya.

Mengetahui kabar tersebut, Aldi gembira bukan main. Terlebih, ada ego untuk menjawab taruhan teman-temannya yang meremehkannya tadi.

“Setelah ada pengumuman itu, story-ku di IG isinya cuma soal ITS, gambar gedung-gedung tinggi, pokoknya semua soal ITS. Cuma buat ngasih unjuk kalau aku juga bisa lolos ITS.”

Menikmati semester awal kuliah di ITS Surabaya

Hari-hari pertama menjalani kuliah di ITS Surabaya, euforia kelolosan itu masih ada. Terutama sekali Aldi masih sempat tak menyangka bisa kuliah di kampus kenamaan tersebut.

“Jujur saja aku seneng banget sama atmosfer akademiknya, dosen-dosen yang ngajar, bahkan teman kelas yang enak diajakin nongkrong. Rasanya menggembirakan banget pokoknya,” kata dia.

Semester awal perkuliahan pun ia jalani laiknya mahasiswa lain. Masuk kelas, belajar, dan malamnya nongkrong bareng teman kos. 

Baca halaman selanjutnya…

Kuliah mulai tercecer gara-gara Covid dan pacaran.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 8 Juni 2025 oleh

Tags: institut sepuluh nopemberits surabayamahasiswa its surabayamahasiswa surabayaSurabaya
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit MOJOK.CO
Ragam

Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit

10 November 2025
Wisudawati jual harta berharga untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), sempat ditolak di PTN. MOJOK.CO
Kampus

Uang Habis untuk Biaya Pengobatan Ibu sampai Jual Harta Berharga agar Bisa Kuliah, Kini Jadi Wisudawati dengan Segudang Prestasi

27 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.