Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Kisah Wisudawan UNJ Nyaris Drop Out Kuliah karena Fakta Mengejutkan dari Sang Ayah soal Ibu yang Sudah Tiada

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
3 November 2025
A A
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO

ilustrasi - Penyesalan Mahasiswa karena Ibu Meninggal (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Seorang mahasiswa Universitas Jakarta (UNJ) ini nyaris drop out karena kondisi ekonomi yang tak pasti. Namun, berkat kegigihannya ia pun tak menyangka bakal lulus sarjana meski ibu sudah tiada.

Namanya, Anggito. Sejak awal masuk kuliah ia meyakini bahwa skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai. Namun nyatanya untuk menyelesaikan skrispi tersebut tidaklah mudah. Mahasiswa S1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) UNJ itu harus melalui realita pahit.

“Awalnya saya pikir akan selesai lebih cepat, tetapi banyak rintangan yang datang, mulai dari masalah ekonomi, pandemi Covid-19, hingga kehilangan motivasi di tengah jalan,” tutur Anggito di laman resmi UNJ, dikutip Jumat (31/10/2025).

UNJ punya program mahasiswa dan karyawan sekaligus

Anggito memulai kuliah S1-nya di UNJ pada tahun 2018. Awalnya, ia pikir bisa lulus cepat saat diterima di Jurusan Pendidikan IPS. Tidak mungkinlah harus kuliah sampai 7 tahun, karena idealnya ya 4 tahun. Nyatanya, banyak hal terjadi yang membuyarkan segala rencananya.

Misalnya, saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia bahkan dunia. Di masa itu, banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan mengalami perubahan drastis dalam hidupnya. Tak terkecuali Anggito yang terdesak ekonominya.

Kondisi itu membuatnya harus membiayai kuliah secara mandiri dan tanpa beasiswa. Ia pun sempat bekerja sebagai kurir Shopee Food, sebelum akhirnya mendapat kesempatan menjadi pegawai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) di Universitas Jakarta (UNJ).

Anggito saat wisuda. MOJOK.CO
Anggito saat wisuda di tahun 2025. (Dok. Humas UNJ)

“Sejak pandemi, biaya kuliah saya tanggung sendiri. Jadi saya harus pintar membagi waktu antara kuliah dan kerja,” ujar Anggito.

Sebagai informasi, tenaga pendidik PKWT di UNJ sama seperti di perusahaan lain. Ia memiliki hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum, termasuk upah, jaminan sosial, dan perlindungan lainnya.

UNJ juga menawarkan kelas karyawan yang memungkinkan mahasiswanya untuk kuliah sambil tetap bekerja, dengan beberapa pilihan jadwal kuliah. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar biaya dan program studi yang ditawarkan, dapat diakses melalui situs resmi Universitas Jakarta (UNJ).

Fakta mengejutkan dari sang ayah

Saking padatnya jadwal Anggito, ia sempat kelelahan baik fisik maupun mental. Terlebih saat ayahnya memberitahu fakta yang bikin dia terkejut. Sampai akhirnya, ia pernah kehilangan motivasi untuk menyelesaikan kuliahnya di UNJ hingga nyaris kena drop out.

“Saya adalah anak angkat. Saat pandemi, ayah saya memberi tahu hal itu,” kata Anggito. 

Padahal, hingga saat ini pun Anggito belum selesai menerima proses dukanya setelah kematian ibunya saat SMA. Tak pelak, fakta tersebut menghantam mentalnya lebih keras. 

Dalam sesi perenungannya itu, Anggito seolah mendapat wangsit berupa semangat untuk menyelesaikan kuliahnya di UNJ sebelum kena drop out. Alih-alih meratapi kesedihannya, Anggito justru memilih bangkit untuk membanggakan almarhum ibunya.

Anggito akhirnya wisuda setelah 7 tahun kuliah. MOJOK.CO
Anggito foto bersama teman-teman seperjuangannya untuk lulus wisuda di Universitas Jakarta (UNJ). (Dok. Humas UNJ)

“Sejak saat itu, saya bertekad menyelesaikan kuliah untuk memenuhi keinginan almarhumah ibu Yuni Ciptoningsih, yang ingin anaknya lulus S1,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Iklan

Selain dukungan keluarga, Anggito juga mendapat semangat dari sosok yang ia sebut sebagai “orang tua di kampus” yakni Martini. 

“Beliau seperti keluarga di kampus, selalu mendukung dan memberi dorongan agar saya tidak menyerah,” ujarnya.

Bagi Anggito, kelulusan bukan sekadar akhir dari masa studi, tetapi juga bentuk penghormatan atas perjuangan sang ibu. Ia mengaku bisa bernapas lega setelah menyelesaikan seluruh proses akademiknya.

“Lulus berarti saya sudah menunaikan kewajiban sebagai seorang anak untuk mewujudkan impian almarhumah ibu saya,” ucapnya haru.

Tak lagi dikejar deadline skripsi

Kini, setelah resmi menyandang gelar sarjana, Anggito berencana tetap bekerja di UNJ sambil mencari peluang karier baru. Ia ingin terus berkembang dan berkontribusi di lingkungan yang telah banyak memberinya pengalaman hidup.

“Alhamdulillah, rasanya sangat lega. Sudah tidak dikejar deadline maupun bimbingan dosen. Akhirnya bisa menyelesaikan apa yang selama ini saya perjuangkan,” ujarnya.

Anggito juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa Universitas Jakarta (UNJ) lainnya yang tengah berjuang menyelesaikan studi, agar tidak patah semangat dalam hidup terutama dalam menyelesaikan kuliah. 

“Percayalah, selalu ada orang baik yang akan membantu, entah itu dosen, teman, atau seseorang yang datang di waktu yang tepat. Teruslah berjuang, karena setiap langkah pasti akan sampai pada tujuan,” ujarnya.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Terancam Drop Out, Nestapa Mahasiswa UNY dan ITS Jalani Semester 14 Penuh Tekanan dan Kesepian  atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 3 November 2025 oleh

Tags: drop outjurusan ipskampus di jakartakuliah s1S1sarjanaUniversitas Negeri JakartaUNJ
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Jadi omongan saudara karena sarjana nganggur. MOJOK.CO
Ragam

Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur

12 Desember 2025
Adik rela berkorban memupus mimpi kuliah dan jadi sarjana PTN gara-gara kakak sendiri MOJOK.CO
Ragam

Wong Liyo Ngerti Opo: Adik Korbankan Mimpi Kuliah PTN, Biar Kakak Saja yang Jadi Sarjana sementara Adik Urus Orang Tua

25 November 2025
Kisah mahassiwa beasiswa KIP Kuliah Aliya Eka Lestiyanti, ibu meninggal kala ia masih berjuang, sampai akhirnya jadi harapan keluarga usai jadi sarjana cumlaude MOJOK.CO
Kampus

Ibu Meninggal kala Saya Masih Berjuang, Jadi Titik Terendah Hidup tapi Bangkit demi Jadi Sarjana Pertama Keluarga

3 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
Innova Reborn Menolak Mati, Toyota Belum Percaya sama Zenix? MOJOK.CO

Innova Reborn Menolak Mati, Toyota Belum Siap Kehilangan Mobil Kesayangan yang Nggak Pernah Bikin Malu

12 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.