Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Bersyukur Ditolak UGM Berulangkali, Kampus Lain Lebih Menarik dan Karier Jadi Lancar setelah Lulus

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
25 Januari 2024
A A
UGM Jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi UGM (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jika dulu berhasil masuk UGM Jogja, Aulia merasa bakalan tidak bisa berkeliling Indonesia seperti sekarang. Ia dan beberapa orang lain menceritakan pengalaman ditolak salah satu PTN terbaik di Indonesia yang berakhir dengan rasa syukur.

UGM merupakan kampus terbaik di Indonesia. Setiap tahun, ratusan ribu calon mahasiswa menetapkan Kampus Kerakyatan ini sebagai salah satu bahkan satu-satunya pilihan untuk melanjutkan studi.

Tentu, segelintir yang beruntung. Sebagian yang lain harus merasakan pahitnya penolakan. Terkadang, ada yang masih bertekad untuk mencoba peruntungan lagi masuk di tahun selanjutnya.

Dulu, Aulia punya mimpi untuk bisa berkuliah di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM. Bukan tanpa alasan, ibunya memang lulusan fakultas tersebut. Bahkan, kedua orang tuanya juga dari kampus yang sama.

Ia sudah giat belajar, bahkan mengikuti les di dua tempat demi mempersiapkan tes masuk di kampus impian. Pada seleksi undangan, ternyata ia diterima di kampus lain. Namun, itu tidak mengurangi tekadnya untuk tetap menjadi dokter gigi.

“Akhirnya aku belajar lagi, tapi untuk ujian mandiri karena kalau sudah undangan baiknya kan nggak ikut SBMPTN,” ujarnya saat Mojok hubungi Rabu (24/1/2024).

Tekanan dari lingkungan untuk masuk UGM

Mengingat kedua orang tuanya lulusan dari sana, lingkungan jadi mendorong Aulia untuk menempuh jalur yang sama. Bahkan, tetangga yang ikut nimbrung obrolan pun urun pendapat serupa.

“Aku lulus undangan di tempat lain aja keluarga seperti ada perasaan sedih gitu loh. Padahal aku tetap coba seleksi UGM,” ungkapnya.

UGM Jogja.MOJOK.CO
Suasana PPSMB 2023 di UGM (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Akhirnya tiba saat ia mengikuti ujian mandiri. Setelah persiapan atang dan panjang, ternyata hasilnya tidak sesuai harapan. “Aku nangis itu pas ternyata nggak lolos,” kenangnya tertawa.

Akhirnya ia tetap melanjutkan di PTN lain di Jogja yang menerimanya lewat jalur undangan. Mengambil jurusan Ilmu Komunikasi yang sangat jauh dari Kedokteran Gigi. Dulu alasannya ingin masuk jurusan itu ternyata karena hal yang sederhana, “aku orangnya emang suka ngomong dan cerita juga, jadi kayaknya cocok di jurusan itu,” kelakarnya.

Pada saat menjalani kuliah dua semester awal, Aulia masih mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi UGM di tahun selanjutnya. Namun, lama-lama gairah belajarnya agak menurun.

“Aku curhat ke orang tua kalau semangat belajarku menurun. Syukur, mereka bilang bahwa nggak masalah untuk melanjutkan studiku saja tanpa  pindah,” tuturnya.

Kendati akhirnya tidak seleksi ulang, rasa ingin masuk UGM masih terus membenak di kepalanya. Bahkan, hingga masa akhir studinya saat ia masih bingung akan menjadi apa kelak. Jika di kedokteran, sudah jelas ia akan menempuh karir yang linier.

Baca halaman selanjutnya…

Iklan

Penolakan berujung rasa syukur bisa keliling Indonesia dan menemukan “jati diri”

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 24 November 2025 oleh

Tags: JogjaKampusMahasiswaUGM
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa” Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.