Bukan mahasiswa kampus Salatiga yang goblok
“Aku bukan mahasiswa yang goblok, Kak. Bukan takabur ya, ini soalnya aku ikut beasiswa yang seleksinya pakai IPK. Dari semester 1 sampai 7 IPK-ku rata-rata 3,8. Jadi kalau ada orang yang nyalahin aku belum lulus, ya mohon maaf aku nggak sebodoh itu,” tegas Nimas.
Nimas hanya ingin menegaskan bahwa problem kenapa skripsinya tak kelar-kelar bisa jadi karena memang si dosen pembimbing yang mempersulit.
Terlebih memang si dosen pembimbing di kampus Salatiga itu terkenal sangat sibuk dan ribet. Banyak mahasiswa di jurusan Nimas yang berdoa agar kalau skripsian tak mendapat dosen pembimbing si dosbing itu.
“Pernah dulu pas aku ngajuin judul ada kating (cowok) 2 tahun di atasku yang juga baru ngajuin judul. Katingku itu katanya hampir depresi karena ketemu dosen ini,” beber Nimas.
Kata Nimas, dosen pembimbingnya tersebut memang sangat sibuk. Ia baru studi S3, sering jadi penguji sempro/semhas, sering jd penguji ujian kompre, sering jadi narasumber webinar atau seminar. Tapi di satu sisi ia tetap mengiyakan untuk menjadi dosen pembimbing. Alhasil banyak mahasiswa bimbingan yang terlantar sebagaimana Nimas.
Ibu yang khawatir anak tak lulus dari kampus Salatiga
Kata Nimas, ibu Nimas memang agak khawatir karena Nimas tak lulus-lulus. Hanya saja Nimas mencoba menenangkan pada ibunya bahwa ia pasti lulus.
Toh saat ini sendiri Nimas sudah bisa bekerja sendiri. Malah bisa memberi pegangan uang pada sang ibu. Bahkan selama kuliah pun Nimas tak sampai minta uang pada ibunya.
Ibu Nimas praktis hanya membiayai di semester 1 dan 2 saja. Selebihnya Nimas membiayai kuliahnya sendiri dari kerja di dua tempat (coffee shop dan guru honorer). Syukurnya lagi, di semester 5 Nimas mendapat beasiswa yang makin meringankan biaya kuliahnya di kampus Salatiga.
“Aku juga ngeyakinin ibu kalau mungkin ujianku di pendidikan. Karena di bidang pekerjaan alhamdulillah lancar. Ibu ngerti dan beliau juga nggak pernah menekan aku,” ujar Nimas.
Menutup obrolan kami, Nimas meminta doa dari saya untuk dua hal. Pertama, agar operasinya minggu depan lancar. Kedua, agar skripsinya juga lekas kelar.
Doa terbaik buatmu, Nimas…
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.