Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Pahitnya Mahasiswa Surabaya Ditolak Kerja karena Rivalitas Organisasi Kampus, Intrik Klasik PMII vs HMI

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
6 Februari 2024
A A
Pahitnya Mahasiswa Surabaya Ditolak Kerja karena Rivalitas Organisasi Kampus, Intrik Klasik PMII vs HMI MOJOK.CO

Ilustrasi - Kepahitan mahasiswa Surabaya gara-gara rivalitas organisasi kampus. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Rivalitas organisasi kampus ternyata tak berhenti hanya di lingkup kampus belaka, tapi bahkan sampai ke dunia kerja. Mojok mendengarkan cerita mahasiswa Surabaya yang tak diterima kerja gara-gara berangkat dari organisasi yang berbeda dari si HRD perusahaan.

***

Sekira awal tahun 2023 silam, saya sempat memasukkan lamaran kerja ke sebuah media online baru di Surabaya.

Hanya selang tiga hari saja dari hari saat saya memasukkan lamaran tersebut, saya langsung mendapat panggilan interview. Dengan penuh semangat, datanglah saya ke kantor untuk proses wawancara dengan HRD.

“Saya sudah baca CV-mu. Pertama, saya tertarik karena kamu ternyata sudah banyak nulis,” ujarnya dengan nada berwibawa.

“Kedua, begini, kamu PMII kan? Saya juga PMII, Komisariat UIN Maulana Malik Ibrahim (Malang). So, saya suka kader seperti kamu,” imbuhnya setelah membaca-baca ulang lembaran CV saya yang ada di atas meja.

Lebih lanjut, HRD itu menegaskan, lantaran kami berangkat dari organisasi kampus yang sama, maka ia tak segan menerima saya bekerja. Bahkan, ia menjanjikan bahwa jenjang karier saya bakal naik lebih cepat.

Hanya saja, saya memilih tak mengambil pekerjaan itu karena secara salary masih tinggi di tempat kerja saya yang lama.

Bertemu musuh lama di organisasi kampus

Dalam kasus saya, orang bisa lolos kerja ternyata bisa hanya karena kesamaan organisasi kampus. Namun, ada yang sebaliknya, tertolak mentah-mentah lantaran rivalitas organisasi kampus semasa kuliah.

Seperti yang dialami oleh Bidin* (28), alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA).

Sejak semester pertama kuliah, Bidin memang sudah cukup aktif di PMII, terutama di level fakultas.

“Katanya nanti kalau lulus mau cari kerja gampang, karena relasi banyak. Kenyataannya, malah orang-orang dari organisasi sebelah yang cenderung ngosak-ngasik di dunia kerja,” tuturnya saat kepada Mojok.

Organisasi sebelah yang dimaksud Bidin adalah HMI. Di UIN Sunan Ampel Surabaya sendiri, rivalitas antara PMII dan HMI memang yang terlihat paling panas.

PMII yang cenderung lebih superior selalu menjadi penghalang bagi mahasiswa-mahasiswa yang tergabung di HMI.

Iklan

“Ya memang mereka ingin “membunuh” HMI di UINSA kok,” ujar Bidin.

Di masa-masa aktifnya sebagai aktivis pergerakan iu, Bidin selalu berada di garda depan dalam setiap konfrontasi antara PMII dan HMI. Ia pun mengenal beberapa orang HMI yang sering nyaris baku pukul dengannya.

“Mereka kalau mau bikin kegiatan di kampus kan pasti kami persulit. Kalau mereka mencoba “nyerang”, sudah pasti kalah karena mereka sudah kalah massa,” kata Bidin.

Namun, karma terjadi saat dua atau tiga tahun lalu Bidin hendak melamar kerja di sebuah perusahaan di Surabaya.

Saat proses interview, betapa kagetnya ia karena HRD yang mewawancarainya adalah musuh lamanya dari HMI.

Tatapan merendahkan yang bikin kecut

“Oh kamu. Begitu katanya (musuh lamanya) pas tahu kalau yang mau interview itu aku,” ucap Bidin menirukan ucapan dari si musuh.

Bidin curiga, jangan-jangan memang musuh lamanya itu sengaja memanggilnya untuk interview tidak lain adalah karena untuk balas dendam dan mempermalukannya.

“Dia kan bisa saja langsung menolak lamaran kerjaku karena di CV jelas-jelas tertera nama PMII di barisan pengalaman organisasi,” ujarnya dengan nada kesal.

“Karena kalau dia orang HMI dan masih memiliki rivalitas kuat, ya pasti langsung buang muka to kalau ada kandidat dari PMII, musuhnya sejak kuliah,” sambungnya.

Kesalnya Mahasiswa Surabaya Ditolak Kerja karena Rivalitas Organisasi Kampus, Intrik Klasik PMII vs HMI MOJOK.CO
Ilustrasi – Mahasiswa Surabaya gagal interview gara-gara intrik PMII vs HMI.

Bidin mengaku masih benar-benar ingat ketika si anak HMI itu duduk di hadapannya. Tatapan dan senyum tipisnya menurut Bidin terlihat jelas-jelas merendahkan.

Seperti ingin bilang, dulu sok keras, sok aktivis, sekarang pontang-panting juga cari kerjaan. Kira-kira seperti itulah yang Bidin terjemahkan dari tatapan dan senyuman tipis si anak HMI yang sudah jadi HRD perusahaan itu.

“Ketus banget waktu melempar pertanyaan. Terus meremehkan juga. Tiap kali selesai kujawab, dia hanya balas dengan “oh gitu…, oh gitu…”,” ungkap Bidin.

Bidin pun pesimis bahwa akan lolos dan bekerja di perusahaan tersebut. Ia sudah mengira kalau sesi interview tersebut tidak lebih sebagai ajang untuk mengaduk-aduk mentalnya.

Lebih-lebih, si HRD itu dalam penutupnya sudah memberi isyarat bahwa kemungkinan keterimanya sangat kecil sekali.

“Hmmm kalau gini, kayaknya sulit deh buat kerja di sini. Ngomong begitu si Jancuk itu,” kata Bidin.

“Hasilnya, yaaa tidak pernah dipanggil sama sekali,” lanjutnya. “Malu sih iya. Apalagi pas inget dulu zaman sering bentrok di kampus. Memang kaidah “jangan mempersulit orang lain jika tidak mau hidupmu dipersulit” itu nyata,” tuturnya.

Baca halaman selanjutnya…

Pengalaman kerja seabrek nggak ngaruh

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 7 Februari 2024 oleh

Tags: HMIorganisasi kampuspilihan redaksiPMIISurabaya
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.