Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

3 Tradisi Sidang Skripsi Paling Enggak Guna, Sederhana Tapi Bikin Mahasiswa 14 Semester Marah

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
9 Maret 2024
A A
Cerita Mahasiswa Kupu Kupu UNY Lulus 3,5 Tahun Tapi Susah Cari Kerja, Sekalinya Kerja Kantoran Resign dalam 3 Bulan Karena Nggak Betah.mojok.co

Ilustrasi Sesal Mahasiswa Solo Melepas Beasiswa Demi Penuhi Gengsi Masuk HI UB Malang: Saat Lulus Susah Cari Kerja, Sekalinya Dapat Gajinya Kalah dengan Lulusan SMK (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Arak-arakan oleh teman seormawa, mengganggu banget!

Ibnu juga sepakat kalau banner kelulusan tadi menurut dia memang enggak guna. Namun, tradisi sidang skripsi lain yang menurutnya lebih tidak berguna lagi adalah dengan arak-arakan.

“Prabowo aja ngerayain kemenangan pilpres cuma sujud syukur kok,” tawa Ibnu.

Umumnya, arak-arakan dilakukan mahasiswa saat perayaan wisuda. Biasanya, mahasiswa satu jurusan atau satu ormawa akan menyambut para wisudawan dan mengajak mereka ikut arak-arakan buat merayakan kelulusan. Akan tetapi, di kampus Ibnu, arak-arakan buat merayakan sidang skripsi masih lazim terjadi.

Ia tidak tahu, siapa yang memulai tradisi ini. Tapi yang jelas, tradisi sidang skripsi semacam ini amat tidak berguna karena bisa mengganggu perkuliahan. Bagaimana tidak, arak-arakan saja dilakukan saat jam kuliah sedang berlangsung.

“Daripada ikut arak-arakan, mending dia mikirin revisian aja enggak, sih?,” ungkapnya. “Silakan mau arak-arakan. Tapi di luar area kampus aja.”

Rayakan sidang skripsi dengan selfie satu-satu bersama bestie

Kalau dua tradisi sidang skripsi sebelumnya bikin Luthfi dan Ibnu marah, selebrasi yang ini membuat mereka merasa iri. Bagaimana tidak, sebagai mahasiswa semester akhir yang tak kunjung lulus, teman seangkatannya sudah habis. Kenalannya pun juga semakin sedikit.

Kalaupun masih kenal dengan beberapa adik tingkat, itu pun tak akrab-akrab amat. Mereka merasa sungkan jika harus nongkrong dengan adik tingkat. Luthfi, misalnya, pernah kerja kelompok dengan adik tingkat yang angkatannya tiga tahun di bawahnya. Seorang dosen pernah nyeletuk dengan menjulukinya “Baurekso” karena ia paling tua.

“Itu kata-kata nyakitin banget, sih,” kenangnya.

Maka tak heran, saat ada mahasiswa merayakan sidang skripsi mereka dengan foto satu-satu dengan para sahabat, perasaan dua mahasiswa UNY ini seperti tertonjok. “Jangankan bestie, teman yang masih peduli saja sudah enggak ada,” kata Luthfi. 

Baik Luthfi maupun Ibnu, kini masih berjuang untuk menyelesaikan studi mereka. Saya sempat bertanya seperti apa progres skripsi mereka. Katanya, sih, berjalan baik dan target lulus tahun ini. Sementara untuk pertanyaan kira-kira kalau sidang nanti mereka bakal merayakannya dengan cara apa, jawaban mereka kompak: tidak tahu dan belum kepikiran.

“Tapi yang jelas, cara-cara norak tadi enggak bakal aku lakuin sih,” kata Ibnu, menutup obrolan.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Hammam Izzudin

BACA JUGA Kesedihan Mahasiswa Jogja yang Pernah Makan Sampah Gara-gara Bidikmisi Telat Cair

Iklan

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 9 Maret 2024 oleh

Tags: Mahasiswapilihan redaksisidang skripsitradisi merayakan sidang skripsitradisi sidang skripsi
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO
Ragam

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.