Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Gara-gara Slot, Suasana di Desa Tak Sehangat Dulu Lagi: dari Ronda Malam sampai Tahlilan, Tak Pernah Absen Main Judol Jahanam

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
8 April 2025
A A
judi online, judol, slot, judi.MOJOK.CO

Gara-gara Slot, Suasana di Desa Tak Sehangat Dulu Lagi: dari Ronda Malam sampai Tahlilan, Tak Pernah Absen Main Judol Jahanam (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dua orang meninggal gantung diri. Beberapa pasang pasutri cerai karena masalah ekonomi. Jual tanah buat bayar utang, sudah jadi hal yang tak tabu lagi. Parahnya, rangkaian peristiwa ini terjadi hanya dalam waktu enam bulan. Penyebabnya, judi online (judol) slot yang terus memakan korban masyarakat perdesaan.

***

Libur lebaran kemarin seakan menjadi penyadaran bagi saya. Slot, judol yang makin digandrungi masyarakat perkotaan, juga menular di tempat kelahiran saya–sebuah desa kecil di sisi selatan Kabupaten Wonogiri.

Kalau biasanya saya menyaksikan muda-mudi Jogja, para mahasiswa, memutar mesin slot mereka di coffee shop, kampus, atau “tongkrongan skena” lain; kemarin saya menyaksikannya di pinggir sawah, pos ronda, bahkan di rumah warga yang tengah menggelar tahlilan.

Tak cuma tidak mengenal tempat, muda-mudi di desa memainkan slot juga tak mengenal waktu. Sepulang kerja, di sela-sela kegiatan mencari rumput di sawah atau kebun, bahkan di sepertiga malam menjelang waktu Salat Subuh.

“Biar berkah,” kata Petruk, bukan nama sebenarnya, warga desa di Wonogiri yang baru mengenal slot setahun kebelakang tapi rasa cintanya sudah nggak ketulungan.

“Jelang subuh begini malaikat gampang mengabulkan doa-doa,” imbuhnya, sambil terus menatap gawainya, berharap Tuhan memudahkan langkahnya mengais duit-duit panas dari Dewa Zeus. Ironis sekali.

Siapa yang membawa “budaya” slot ke desa?

“Lima puluh ribu lagi dong,” ucap Petruk kepada saya. Itu adalah kali keempat ia meminta transfer uang Rp50 ribu malam itu. Dalam sekejap, uang-uang yang saya transfer kepadanya raib oleh mesin slot di gawainya.

“Janji. Ini yang terakhir.” Saya menolak dengan alasan tak memiliki cukup saldo lagi untuk dipinjamkan kepadanya. Saya pikir dia akan berhenti. Namun, ia malah menghubungi orang lain untuk meminjam uang.

Tindakan Petruk itu mengherankan saya. Bagaimana tidak, enam bulan lalu–terakhir kami bertemu–ia masih menjadi “mas-mas biasa”: pagi kerja, sore mencari pakan ternak, malam ngumpul bareng teman atau keluarga. Ideal.

Namun, di malam kemarin, saya tak melihat karakter lama dari lelaki yang bekerja di kantor pemerintahan desa itu. Petruk, yang selama ini saya anggap sebagai orang paling kritis, berilmu, dan cakap di desa, nyatanya kalah juga oleh pengaruh slot.

slot, judol.MOJOK.CO
Ilustrasi bermain judi slot secara all out hingga kalah total. (Suttlestock)

Mojok sendiri telah banyak menuliskan soal cerita-cerita orang kota, terutama di Jogja, yang hidupnya hancur karena judol. Kalian bisa baca di sini. Namun, yang membuat saya kaget, tokoh di desa yang boleh dibilang “patron pemuda karang taruna” pun malah ikut menggali kuburnya sendiri.

Yang bikin lebih heran lagi, dari mana budaya ngeslot ini masuk? Sebab, desa saya ini cukup pelosok–butuh waktu 30 menit menuju jalan besar kecamatan. Sampai ada guyonan: Jogja sudah 2025, desa kami masih terjebak di 2020.

Karang Taruna isinya sekumpulan pecandu slot

Saya pun berbincang dengan Pujantoko (38), kepala desa di tempat kami. Dia satu dari sedikit orang yang juga kesal dengan budaya ngeslot pemuda desa. Sayangnya, berbagai upaya yang dia lakukan malah mental. Mulai dari cara baik-baik, sampai yang sedikit keras.

Iklan

“Di pendopo (kantor pemerintahan desa) ada WiFi 24 jam nyala, biasa buat nongkrong anak muda sekaligus ronda. Tapi sejak WiFi itu dibuat ngeslot, saya matikan, hanya menyala di jam kerja saja,” ujarnya ketika berbincang dengan saya, Jumat (4/4/2025). 

“Niatnya biar mereka berhenti ngeslot. Tapi yang namanya sudah kecanduan, pasti tak kurang akal buat main,” imbuhnya.

Baca halaman selanjutnya…

Rapat ngeslot. Kerja bakti ngeslot. Tahlilan pun tetap ngeslot.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 9 April 2025 oleh

Tags: judi onlinejudolslotwarga desa
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
anggota karang taruna lebih baik daripada mahasiswa KKN saat 17 Agustus. MOJOK.CO
Ragam

Warga Desa Sebetulnya Miris dengan Mahasiswa KKN: Nggak Menghargai Waktu dan Kerja Asal-asalan, Cuma Merugikan

19 Agustus 2025
Beli motor Honda PCX buat pamer dan dicap sukses, berujung tragis karena judi online (judol) MOJOK.CO
Ragam

Beli Honda PCX buat Pamer Sukses ke Tetangga yang Tak Punya Motor Mahal, Awalnya Dielu-elukan Berujung Memprihatinkan

13 Juli 2025
Suamiku Kecanduan Judol, Aku Harus Apa? | Semenjana Eps. 15
Video

Suamiku Kecanduan Judol, Aku Harus Apa? | Semenjana Eps. 15

4 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
ump diy.MOJOK.CO

Working Poor dalam Bayang-Bayang UMP DIY 2026 dan Biaya Hidup yang Semakin Tinggi

28 November 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.