Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Beratnya Hidup Mahasiswa Kelaparan, Bertahan di Kos Murah Sudut Gang Sempit Sekitar UGM dan Kampus Jogja Lain

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
13 Januari 2024
A A
mahasiswa kelaparan di sekitar kos murah UGM.MOJOK.CO

Ilustrasi kelaparan (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Seorang mahasiswa tingkat akhir yang menahan lapar seorang diri

Menurut Evan, titik paling sering ia mengantarkan bantuan adalah Banguntapan, Bantul. Di sana, banyak mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS) yang tinggal di kos murah seharga tak lebih dari Rp450 ribu. Sebagian di antara mereka mengalami permasalahan finansial.

Setelah menyisir beberapa titik di sekitar UGM, kami beranjak ke arah selatan. Menghampiri beberapa kos murah sepanjang jalan. Salah satunya di dekat kantong parkir Ngabean. Ada anak muda yang mengaku baru berhenti kuliah dan sedang mencari kerja. Ia mengaku tidak bisa mengandalkan uang kiriman orang tua lagi sehingga perlu bantuan makan.

Perjalanan paling selatan pada rute kali ini berada tak jauh dari Masjid Jogokariyan. Di sana kami menjumpai seorang perempuan yang mengaku mahasiswi semester akhir di sebuah universitas negeri di Yogyakarta. Sebut saja namanya Lisa* (23).

Perempuan asal Jakarta ini tinggal sendirian di sebuah rumah kecil milik saudaranya. Keberadaan tempat tinggal ini cukup membantu, lantaran sejak awal pandemi ia sudah lepas uang kiriman dari orang tua.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ia bekerja sebagai freelancer. Menggarap desain dan juga copywriting untuk media sosial.

“Tapi, sudah semingguan ini invoice belum cair. Di Jogja tidak ada saudara, om pemilik rumah ini juga tidak tinggal di sini,” curhatnya.

Sekilas, ia tampak lemas. Rumah kecil yang ia tinggali juga tampak lengang tanpa banyak perabotan. Selepas menyerahkan sebungkus nasi, kami pun beranjak pergi.

“Banyak mahasiswa kelaparan dengan kondisi seperti ini. Tapi kan, mereka ini jarang terjangkau bantuan dan terdeteksi. Kadang mereka malu juga minta-minta. Makannya, saya benar-benar coba menempatkan diri agar yang menghubungi itu nyaman. Tidak malu,” ujarnya.

Membantu yang kelaparan hingga persoalan psikologis

Di balik ingar bingar kehidupan anak muda Jogja, ada banyak mahasiswa yang ternyata hidup dengan segala keterbatasan. Tak jarang, Evan dapat pesan-pesan yang cukup mengharukan seperti, “Terima kasih Mas, akhirnya saya bisa makan nasi”. Apa yang ia jalani hampir setahun menyadarkan Evan bahwa sebungkus nasi bisa sangat berarti untuk kelangsungan hidup seseorang.

Selain berbagi nasi lewat akun X @nasidaruratjogj yang sudah mengantar kebutuhan makan ke ratusan mahasiswa, saat ini ia juga menjembatani layanan konseling psikologi dengan psikolog profesional bagi mahasiswa dengan keterbatasan dana. Sudah ada puluhan anak kos yang bisa mendapatkan bantuan saat sedang mengalami tekanan mental. Selain itu sekarang sistem berbagi nasi juga sudah lebih fleksibel, bisa disalurkan melalui QRIS tanpa harus langsung berupa nasi bungkus.

Perjalanan saat itu, dari kawasan UGM hingga selatan Jogja, menyadarkan saya bahwa masih banyak mahasiswa dengan kondisi serba terbatas. Bertahan hidup di kos murah dan sempit dari ke hari, memperjuangkan studi, meski kondisinya tidak mudah.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Anak Pengusaha Mapan Manipulasi UKT hingga Ditawari Beasiswa Bidikmisi, Cuma Bayar Rp4 Juta Sampai Lulus

Iklan

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 15 Januari 2024 oleh

Tags: kos murahMahasiswa Jogjamahasiswa kelaparanUGM
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
ugm.mojok.co
Pendidikan

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Pendidikan

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

11 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.