Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Saat Kebaikan Warung Terus Disalahgunakan, Wisatawan Surabaya Nekat Makan di Kopi Klotok Jogja Tanpa Bayar, Ada Uang tapi Ngaku Tertantang

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
28 Mei 2024
A A
wisatawan surabaya curi makanan kopi klotok jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi Kopi Klotok (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Libur panjang membuat pengunjung Kopi Klotok membeludak. Di antara pengunjung itu, ternyata MojokĀ  perantau di Jogja bersama dan wisatawan dari Surabaya yang ngaku makan tanpa bayar.

Sabtu (25/5/2024) lalu Presiden Jokowi baru saja makan bersama keluarga di warung yang terletak di Pakem, Sleman ini. Membuat Kopi Klotok makin ramai saat libur panjang.

Pada pagi hari setelahnya, menurut Tia* (24) suasana masih ramai. Ia ke kopi klotok bersama rombongan. Di antaranya ada beberapa teman dari Jogja dan satu teman lagi yang datang dari Surabaya.

ā€œMasih ramai tapi nggak antre banget kayak Sabtu dan Minggu kemarin,ā€ ungkapnya kepada Mojok pada Senin (27/05/2024).

Temannya dari luar kota sudah beberapa kali ke Jogja. Namun, belum sekali pun ia mampir ke warung dengan menu khas desa yang beberapa tahun terakhir memang ramai tersebut.

ā€œTemanku penasaran sama pisang gorengnya. Ya sudah kami rekomendasikan dan ajak ke sana sebelum dia pulang ke Surabaya,ā€ kata Tia.

Akhirnya mereka pun datang dan pesan cukup banyak. Masing-masing makan nasi dengan lauk sayur lodeh, telur dadar, dan dua di antara mereka menambah lauk tempe garit.

Sekitar dua jam mereka makan di sana, Tia mengaku bercerita ke temannya kalau ada orang yang suka mengambil makan tanpa bayar. Atau hanya bayar sebagian saat menyantap banyak menu di warung ini.

ā€œAku cuma cerita karena memang beberapa kali lihat di media sosial kan, eh malah temanku jadi penasaran pengin coba nggak bayar,ā€ ungkapnya.

JOG Ternyata ga semua pembeli kopi klotok jujur

dr tweet mas ariefboediman pic.twitter.com/msVC8M3ss3

— JOGJA MENFESS (@jogmfs) July 31, 2023

Tidak kurang uang tapi makan tak bayar di Kopi Klotok

Tiba saatnya membayar, tiba-tiba teman Tia yang dari Jogja nyeletuk ingin coba tidak bayar. Mereka tidak kekurangan uang. Namun, hanya sekadar iseng. Temannya yang dari Surabaya pun ikut tertantang.

Dua butir tempe garit coba tidak mereka laporkan saat di kasir. Sebutir tempe harganya Rp2500. Padahal, pesanan lainnya mereka bayar semua. Semua pesananan totalnya sudah lebih dari Rp100 ribu.

ā€œPas di kasir aku nahan ketawa di belakang mereka. Aku kira mereka awalnya bercanda, eh kok nggak bayar beneran padahal cuma Rp5 ribu. Untungnya aku nggak ambil tempe juga, ā€ ungkap Tia.

kopi klotok jogja.MOJOK.CO
Menu makanan prasmanan Kopi Klotok (Hammam/Mojok.co)

Kopi Klotok Jogja memang punya ciri khas sistem pembayaran di akhir. Selain itu, model warung makan iniĀ prasmananĀ dan areanya cukup lapang sehingga pengawasan sulit dilakukan.

Iklan

Motifnya cari tantangan

Sebelumnya, manajer Kopi Klotok, Prita Damayanti pernah bercerita kepada Mojok bahwa kejadian barang yang tidak dibayar kerap merugikan warung ini. Paling banyak memang lauk seperti telur, ayam, ikan pindang, dan tempe yang hilang tanpa jejak.

Tak jarang, ia mendapati ada anak muda yang memang berniat melakukan challenge. Memicu adrenalin dengan makan lalu tidak membayar.

ā€œBahkan ada yang ketahuan sama tukang parkir. Padahal dia bawanya mobil bagus. Kalau nggak ada duit beneran, mari kita makan sama-sama saja,ā€ ujarnya tertawa.

Selain yang sengaja tidak bayar, sebenarnya Prita mengamati banyak juga pelanggan Kopi Klotok yang benar-benar lupa detail jumlah pesanan. Pasalnya, melihat menu prasmanan kadang membuat pelanggan kalap mengambil sepuasnya.

Menurutnya, pelanggan dari kalangan wisatawan yang datang rombongan menggunakan bus justru lebih mudah termonitor. Pasalnya, pasti adaĀ team leaderĀ yang mengkoordinir jumlah pesanan secara jelas.

ā€œMungkin yang hilang itu ya anak kos. Ya anak kuliahan itu uang jajannya berapaĀ sihĀ Mas. Kadang mereka memang nggak punya duit. Tapi sebenarnya lebih baik kan jujur saja,ā€ ungkapnya.

Di balik kasus itu, sesekali ada transferan yang tiba-tiba masuk ke rekening Kopi Klotok. Prita yakin bahwa itu sebenarnya dari pelanggan yang lupa atau sebelumnya sengaja tidak bayar.

Prita mengungkapkan warungnya masih terus menerapkan sistem pembayaran di akhir yang sudah jadi ciri khas Kopi Klotok. Ia hanya berharap, para pelanggan bisa meningkatkan kejujurannya.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

)* Bukan nama sebenarnya, nama disamarkan.

BACA JUGA Sempat Viral, Hingga Kini Kopi Klotok Masih Rutin Rugi Puluhan Porsi karena Pelanggan Anak Kos Tak Bayar

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya diĀ Google News

Terakhir diperbarui pada 28 Mei 2024 oleh

Tags: JogjaKopi KlotokKuliner JogjaSurabayawisatawan
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk ā€œMahasiswa Buanganā€ Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News MojokĀ  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

Ā© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

Ā© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.