Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Setelah Pertemuan Puan-AHY, Mungkinkah Demokrat Koalisi dengan PDIP?

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
19 Juni 2023
A A
demokrat pdip mojok.co

Ilustrasi Partai Demokrat (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pertemuan Puan-AHY benar-benar terjadi. Keduanya mengungkap kemungkinan adanya pertemuan lanjutan. Setelah satu dekade menjadi oposisi bisakah Demokrat merapat ke PDIP?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Plataran Hutan Kota, Senayan, Minggu (18/6/2023) kemarin.

Dalam pertemuan selama satu jam tersebut, menghasilkan beberapa keputusan. Salah satunya, sebagaimana diungkap Puan, adalah kesepakatan bersama terkait Pemilu 2024 yang damai.

“Kami berharap Pemilu ke depan adalah pemilu yang damai, pemilu yang gembira, pemilu yang bisa membuktikan bahwa pesta demokrasi rakyat adalah pestanya seluruh rakyat Indonesia,” kata Puan, selepas pertemuan.

Lebih lanjut, Puan juga mengaku bahwa kemungkinan masih ada pertemuan-pertemuan selanjutnya dengan AHY.

“Jadi mungkin ini pertemuan yang pertama tapi InsyAllah bukan pertemuan yang terkahir. Untuk bisa mencapai kesamaan tentu kita kudu sering ketemu,” sambungnya.

Lantas, apakah pernyataan Puan tersebut mengindikasikan potensi terbentuknya koalisi antara PDIP dengan Partai Demokrat?

Syarat berkoalisi

Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menyebut sangat mungkin bagi PDIP dan Partai Demokrat berkoalisi. Kendati demikian, keputusan itu belum akan terjadi dalam waktu dekat ini.

“Iya, sangat mungkin berkoalisi,” kata Wasisto kepada Mojok, Senin (19/6/2023).

“Tapi keputusan ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat, karena pasti antara PDIP dan Demokrat pasti membutuhkan pertemuan-pertemuan lagi untuk menyamakan persepsi,” sambungnya.

Lebih lanjut, dalam menentukkan koalisi, ada beberapa hal yang kudu dipertimbangkan. Kata Wasis, hal pertama adalah terkait untung-rugi.

Sebuah partai, harus mempertimbangkan masak-masak soal keuntungan apa yang bisa didapat dari bekerjasama dengan partai lain, serta kerugian apa juga yang mungkin bisa ditimbulkan.

“Terlebih, dua partai ini sudah lama berseteru,” kata dia.

Sementara faktor selanjutnya, adalah terkait pemilih. Baik PDIP dan Partai Demokrat, sama-sama punya basis dan segmen pemilih yang satu sama lain jelas  berbeda.

Iklan

Kata Wasis, harus jadi pertimbangan juga apakah jika koalisi terjadi, segmen pemilih partai akan bertambah dan memberi keuntungan elektoral ke mereka atau tidak.

Demokrat mungkin merapat?

Sementara itu, pakar politik UGM Arga Pribadi Imawan menyebut bahwa sangat mungkin bagi PDIP dan Partai Demokrat untuk berkoalisi. Kata Arga, salah satu faktornya berada pada rasionalitas Partai Demokrat, yang merasa sudah saatnya gabung ke dalam lingkup kekuasaan.

Seperti yang diketahui, selama satu dekade terakhir (2014-2024) Partai Demokrat harus berjuang sebagai oposisi. Dengan demikian, lanjut Arga, parpol yang dipimpin AHY itu akan berpikir bahwa sudah saatnya bagi mereka kini untuk merapat ke koalisi pemerintah.

“Rasionalitas partai politik tersebut jelas sangat masuk akal, sebab selama berada di luar lingkup pemerintahan ada berbagai hal (termasuk kerugian) yang mulai mereka perhitungkan,” kata Arga kepada Mojok, Senin (19/6/2023).

Menurut Arga, ada dua alasan yang mendasarinya. Alasan pertama karena Partai Demokrat menyadari bahwa PDIP adalah partai yang kuat.

Seperti yang diungkap berbagai lembaga survei, elektabilitas PDIP selalu masuk lima besar. Bahkan, dalam hasil survei terakhir dari Populi Center, Litbang Kompas, hingga Indikator Politik Indonesia, PDIP berada di daftar teratas.

“Partai demokrat melihat ini sebagai peluang untuk kemudian mendekat dan kemudian terlibat dalam lingkup kekuasaan,” ujarnya.

Selain itu, secara ideologis, Arga memandang bahwa PDIP dan Partai Demokrat ini tak terlalu berbeda. Mereka sama-sama berada di spektrum tengah, secara ideologi.

“Ini bisa menjadi stimulus bagi mereka untuk berkoalisi ke depannya,” lanjutnya.

Dampak koalisi, bisa kacaukan pencapresan Anies?

Menurut Arga, jika seandainya PDIP-Demokrat benar-benar berkoalisi, ini akan berdampak besar pada peta politik jelang Pemilu 2024.

Alasannya sederhana: PDIP dan Partai Demokrat sudah 20 tahun berbeda kubu; dan seandainya mereka memutuskan bersama, maka ini akan memengaruhi sikap parpol-parpol kecil dan menengah dalam menentukan koalisi.

“Jadi ini akan berpengaruh besar pada peta politik jelang pemilu,” ungkap Arga.

Sementara Wasisto memandang masih terlalu dini untuk menilai dampak koalisi PDIP dan Partai Demokrat. Sebab, koalisi itu sendiri masih belum tentu terbentuk.

Bahkan terkait pencapresan, kata Wasisto, ini akan menjadi pembicaraan serius mengingat kedua kubu sudah mendeklarasikan kandidatnya. Puan sudah mendeklrasikan Ganjar Pranowo, sementara AHY sudah berkomitmen dengan pencapresan Anies.

“Dugaan saya, soal pencapresan AHY bakal tetap berkomitmen ke Anies. Sebab jika ia meninggalkan Anies, AHY bakal dinilai buruk oleh publik dan mungkin berpengaruh pada elektabilitas parpol,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Misteri Tokoh Inisial A yang Bakal Jadi Cawapres Anies

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 19 Juni 2023 oleh

Tags: ahyPartai DemokratpdipPemilu 2024Puan Maharani
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Pakar UGM nilai, ikap Megawati atas retret: menjaga kewibawaan PDIP MOJOK.CO
Aktual

Ketundukan Kepala Daerah pada Megawati: Marwah PDIP hingga Efek Retret yang Belum Tampak Hasilnya

22 Februari 2025
Hasto Wardoyo pilih urus sampah di Kota Jogja di tengah ketidakpastian instruksi retret Megawati untuk kader PDIP MOJOK.CO
Aktual

Urus 1.600 Ton Sampah Kota Jogja di Tengah “Drama”

21 Februari 2025
Menanti keputusan Megawati yang belum pasti di DPD PDIP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) MOJOK.CO
Aktual

Suasana Serba Tak Pasti di Kantor DPD PDIP DIY Menanti Kepastian Megawati

21 Februari 2025
Solo Fighter PDIP vs Keroyokan di Kandang Banteng, Pilkada 2024.MOJOK.CO
Aktual

Solo Fighter vs Keroyokan di Kandang Banteng, Benarkah Jateng Tak “Merah” Lagi? 

29 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.