MOJOK.CO – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menggelar Deklarasi Bandung pada tahun ini. Dalam agenda yang diselenggarakan pada Bulan Oktober lalu, salah satu poin yang disepakati forum adalah dukungan terhadap kiprah perempuan di kancah politik.
Melansir laman resmi mpr.go.id, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, mengatakan bahwa melalui Deklarasi Bandung, parlemen akan mendukung penuh peran perempuan dalam kancah politik. Khususnya di negara-negara mayoritas Muslim.
“Peran perempuan menjadi perhatian hampir semua delegasi yang mengikuti konferensi internasional di Bandung,” ujar Basarah, seusai menutup forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Sedunia di Bandung, dikutip Rabu (7/12/2022).
“Perhatian terhadap peran perempuan ini diletakkan sejajar dengan perhatian semua delegasi atas masalah kemanusiaan, sumber daya alam, lingkungan hidup, keadilan, juga masalah generasi muda,” sambungnya.
Kendati demikian, ia tetap menegaskan bahwa Forum MPR Sedunia ini masih perlu disempurnakan agar menjadi lebih inklusif. Menurutnya, penyempurnaan tersebut agar sesuai dengan tugas dan fungsi MPR, serta tidak menduplikasi fungsi dan peran yang sudah dilaksanakan oleh DPR RI di forum Inter-Parliamentary Union (IPU) atau Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC).
Adapun, tema dan isu yang dibahas pun, lanjut Ketua Fraksi PDIP ini, hanya dalam ruang lingkup topik-topik yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Seperti isu kemerdekaan dan kedaulatan bangsa-bangsa di dunia, kemanusiaan, keadilan dan lain-lain.
“Keanggotannya pun harus bersifat inklusif atau terbuka yang bukan hanya negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) saja, tetapi juga semua negara yang memiliki lembaga sejenis MPR RI seperti Korea Selatan, Republik Rakyat Tiongkok, Bulgaria, Panama, Kuba dan lain-lain,’’ ucapnya.
Sebagai informasi, acara pembentukan Forum MPR Sedunia dilaksanakan Selasa (25/10/2022) hingga Rabu (26/10/2022) lalu, di Gedung Merdeka, Bandung.
Agenda tersebut dihadiri oleh para pimpinan majelis permusyawaratan rakyat dari berbagai negara muslim. Antara lain Bahrain, Maroko, Pakistan, Yordania, Yaman, Arab Saudi, Malaysia, Mesir, Palestina, Aljazair, Mozambik, Iran, Turki, dan Irak. Hadir pula perwakilan dari PUIC serta Liga Muslim Dunia.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi