MOJOK.CO – Presiden Jokowi secara resmi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Kabinet Indonesia Maju. Acara pelantikannya sendiri sudah terlaksana di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (17/07/2023) pagi.
Budi Arie akan menggantikan posisi Menkominfo sebelumnya, Johnny G. Plate, yang dicopot dari jabatannya setelah tersandung kasus proyek pengadaan tower base transceiver station (BTS) 4G Bakti.
Sebelumnya, Jokowi memerintahkan Menkopolhukam Mahfud MD sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menkominfo sejak beberapa bulan yang lalu.
Melansir Tempo, tugas pertama Budi Arie sebagai menteri adalah menyelesaikan persoalan media sosial yang bermanipulasi menjadi e-commerce belakangan ini. Perintah ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi.
Lantas, siapa Budi Arie yang disebut-sebut sebagai “orang paling loyal dengan Jokowi” itu dan seperti apa rekam jejaknya?
Aktivis mahasiswa dan mantan jurnalis
Budi Arie dikenal luas sebagai aktivis, politisi, hingga pengusaha. Sebagai seorang aktivis, kiprah Budi Arie sebenarnya cukup panjang.
Pria kelahiran 20 April 1969 ini merupakan lulusan S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia tahun 1996, yang kemudian melanjutkan S2 Manajemen Pembangunan Sosial di universitas yang sama.
Menurut laman pribadinya, budiariesetiadi.com, selama itu juga ia aktif di berbagai organisasi mahasiswa. Mulai dari menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI 1994, hingga Presidium Senat Mahasiswa UI 1994-1995.
Budi Arie juga juga turut berperan aktif dalam mendirikan Forum Studi Mahasiswa dan Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM) UI.
Tak hanya itu, ia ternyata juga pernah menjadi Ketua Ikatan Alumni UI (ILUNI UI) pada 1998-2001, serta mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI)
Selain di organisasi mahasiswa, Budi Arie juga aktif di pers mahasiswa. Saat masih berkuliah, ia pernah menjabat menjabat sebagai redaktur pelaksana Majalah Suara Mahasiswa UI pada 1993-1994.
Bahkan, ketika reformasi bergejolak pada 1998, Budi Arie menginisiasi surat kabar kritis, Bergerak. Saat itu, bersama sejumlah wartawan Tempo yang baru saja dibredel, ia juga telah aktif mengelola mingguan Media Indonesia pada tahun 1994-1996.
Budi Arie selanjutnya ikut menjadi bagian awal dari berdirinya mingguan Ekonomi Kontan. Ia pun menjadi jurnalis Kontan dari tahun 1996 hingga 2001.
Dari PDIP hingga Projo
Sebagai seorang politisi, karier Budi Arie bermula di PDIP. Tahun 2005-2010, ia menjabat sebagai Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI dan Wakil Ketua DPD PDIP DKI.
Meski sebagai seorang kader PDIP, loyalitas Budi Arie nyatanya lebih besar ke Jokowi. Pada 2013, setahun sebelum pilpres, ia mendeklarasikan kelompok relawan terbesar pendukung Jokowi bernama “Pro Jokowi” alias Projo.
Seperti yang Detik laporkan, saat itu PDIP sebenarnya masih memiliki wacana untuk kembali mencalonkan ketua umumnya, Megawati Sukarnoputri sebagai capres. Sementara nama Jokowi, masuk dalam bursa cawapresnya.
Namun, kelompok akar rumput ternyata lebih menginginkan adanya calon presiden baru sekaligus terjadi penyegaran figur calon presiden dari PDIP. Nama Jokowi pun mencuat sebagai calon teratas.
Budi Arie bersama Projo, menjadi salah satu kelompok relawan yang paling terlibat aktif dalam mengumpulkan suara akar rumput untuk pencalonan Jokowi. Tak hanya di Jakarta, bahkan kelompok ini mulai lahir di daerah-daerah.
Peran Projo terulang kembali pada Pemilu 2019. Saat itu, mereka mendukung pendaftaran kembali Joko Widodo sebagai calon presiden 2019 untuk periode kedua. Meski sempat terjadi perdebatan terkait figur yang pantas mendampingi Jokowi—yang pada akhirnya diputuskan nama Ma’ruf Amin—Projo menegaskan bahwa “mereka akan mendukung siapapun calon pendamping yang dipilih Jokowi”.
Hingga kini, Projo sendiri jadi kelompok paling konsisten dan lantang mendukung Jokowi. Bahkan, dalam podcast “Bocor Alus” yang tayang di Youtube Tempodotco, selain mengawal setiap program dan langkah politik Jokowi, mereka juga siap mendukung keluarga presiden RI itu.
Misalnya, Projo mengaku akan mendukung sepenuhnya pencalonan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, sebagai Wali Kota Depok. Selain itu, dalam manuver politik sang presiden, mereka bahkan tak ragu untuk tetap maju terus saat Jokowi merapat ke Prabowo.
Atas loyalitasnya itu, Budi Arie tercatat sudah dua kali masuk jajaran kabinet era Jokowi. Pertama, ia dilantik sebagai Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) pada 25 Oktober 2019. Dan kedua, yang paling anyar, adalah diangkatnya Budi Arie sebagai Menkominfo yang baru.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Pasangan Minta Kata Sandi Medsos Tanpa Persetujuan Termasuk Pelanggaran Privasi
Cek berita dan artikel lainnya di Google News