Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Konter

Snack Video dan Kebahagiaan Bocil, eh Malah ‘Haram’ dan Kena Blok. Nggak Pengertian Banget

Gerry Maulana Putra oleh Gerry Maulana Putra
13 Maret 2021
A A
Snack Video dan Kebahagiaan Bocil, eh Malah ‘Haram’ dan Kena Blok. Nggak Pengertian Banget MOJOK.CO

Snack Video dan Kebahagiaan Bocil, eh Malah ‘Haram’ dan Kena Blok. Nggak Pengertian Banget MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Selain menjadi penghuni tetap iklan di YouTube, Snack Video juga cocok untuk penonton bayaran di masa pandemi seperti ini.

Kamu pasti pernah secara nggak sengaja nonton iklan Snack Video di YouTube. Iklan Snack Video selalu sukses bikin kaget saat sedang asyik menonton YouTube.

Ketika secara nggak sengaja nonton Snack Video saya malah kepikiran mirip TikTok. Nggak cuma fiturnya yang mirip, ternyata Snack Video juga berasal dari negara yang sama dengan TikTok, yaitu Cina.

Saya sendiri baru tahu kalau aplikasi ini bisa menghasilkan pundi-pundi uang dari salah seorang tetangga saya yang masih SMP saat menikmati santap siang setelah salat Jumat. Masjid di dekat tempat tinggal saya memang menyediakan snack (tanpa video) hingga nasi kotak untuk para jamaah.

Selepas salat Jumat saya dan teman-teman memang selalu menyempatkan diri untuk bersantai dan ngobrol barang sejenak. Nah, di momen itulah saya melihat bocah SMP itu sedang asyik menonton video-video di Snack Video.

“Rasa-rasanya, video-video yang ditonton bocil SMP itu seperti aplikasi yang sering nongol di iklan YouTube,” gumam saya dalam hati. Untuk menghilangkan rasa penasaran itu, saya langsung bertanya kepadanya.

“Genta, lu lagi nonton Snack Video, ya?”

“Iya, Mas. Kok lu tahu?”

Huft, perilaku bocil di sekitar rumah saya memang jauh dari kata sopan.

“Gimana gua gak tahu, setiap kali gua nonton YouTube iklannya pasti itu,” jawab saya dengan nada bercanda.

“Nonton Snack Video, Mas. Bisa dapat duit, loh,” ujar genta sambil mengunyah paha ayam goreng.

“Dapat duit?”

“Iya, Mas.”

Setelah itu Genta menjelaskan panjang lebar kepada saya dan teman-teman yang penasaran. Ya, kami yang sudah berkepala dua diajarkan bagaimana caranya mendapatkan uang sama bocil SMP.

Iklan

Merasa kurang puas dan kurang percaya dengan penjelasan Genta, saya dan teman-teman mencari informasi yang lebih dalam. Mayan kan dapat duit.

Setelah melakukan penelusuran kami akhirnya berkesimpulan bahwa apa yang disampaikan Genta itu benar adanya. Kita memang bisa mendapatkan uang dari aplikasi ini setelah melakukan beberapa misi.

Mulai dari login, memberi likes, mengundang orang untuk bergabung ke, atau sekadar menonton video yang sudah tersedia. Setelah melakukan misi-misi tersebut, kita mendapat imbalan beberapa koin yang bisa dikonversikan menjadi rupiah melalui OVO dan GoPay dengan kurs 50 koin senilai Rp1. 

“Ternyata yang tadi lu kasih tahu ke gua benaran, Ta,” ucap saya.

“Benarkan kata gua. Nggak percaya sih lu, Mas,” sahut Genta dengan bangga.

“Iya, iya, kali ini gua percaya sama lu,” pungkas saya. 

Genta sediri mengaku pernah mendapatkan Rp100 ribu dalam satu hari dari Snack Video. Entah berapa banyak video yang sudah dia tonton dan kasih likes. Saya jadi nggak heran kalau Snack Video sudah diunduh lebih dari 100 juta kali di Google Play.

Solusi untuk penonton bayaran yang kehilangan pekerjaan

Di masa yang serba tidak menentu seperti ini, banyak orang kehilangan pekerjaan, tak terkecuali penonton bayaran. Acara televisi memang tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun, ada satu hal yang hilang dari program televisi, yakni penonton bayaran.

Jika menjadi penonton bayaran adalah passion kalian, Snack Video ini bisa menjadi jawaban atas kegelisahan kalian. Seperti yang kita tahu, cara mendapatkan uang dari Snack Video mirip dengan cara kerja penonton bayaran. Menonton sesuatu dan dapat uang. Bedanya hanya yang satu offline (penonton bayaran) dan yang satunya online (Snack Video).

Saya curiga Snack Video dihadirkan untuk kelangsungan hidup sekaligus jaminan kesejahteraan di hari tua bagi penonton bayaran. Kelak, di hari tua, mereka tetap bisa menekuni profesi yang sudah mereka geluti sedari muda.

Kehidupan memang tak melulu tentang hal-hal baik, ada juga hal-hal buruk. Bahkan tak jarang keduanya datang bersamaan. Ketika penonton bayaran melihat secercah harapan untuk masa depan, di saat bersamaan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Satgas Waspada Investasi (SWI) menyatakan Snack Video adalah aplikasi ilegal.

Snack Video terindikasi melakukan skema permainan uang (money game) karena tidak ada barang atau jasa yang dijual melalui aplikasi tersebut. Oleh karena itu, Snack Video disebut ilegal.

Tak hanya ilegal, aplikasi ini juga dinyatakan haram karena mengandung unsur penipuan di dalamnya. Hal itu dikemukakan oleh Muhammad Syamsudin melalui tulisannya di situs NU Online yang berjudul “Snack Video, Haram karena Ada Unsur Penipuan”.

Ada dua Kesimpulan Hukum dari tulisan tersebut. Pertama, mengunduh dan menginstal aplikasi Snack Video, serta mengikuti misi-misi yang ada di dalamnya adalah haram secara syara’, disebabkan ada unsur pengelabuan (tadlis) dan penipuan (taghrir). Kedua, pemerintah diimbau melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin atas nama saddu al-dzari’ah, yaitu mencegah potensi negatif yang ditimbulkan oleh aplikasi pembodohan masyarakat.

Sungguh disayangkan. Ketika artikel ini tayang, situs snackvideo dot com masih belum bisa diakses. Yang muncul masih “internet positif”. Yah, kalau memang sudah keputusannya begitu, saya cuma bisa ikut prihatin. Takut, Pak, kalau mau protes. Nanti dikira… hehehe….

Yah, terlepas dari ilegal atau tidak dan halal atau haram, Snack Video sempat menyalakan kobaran semangat para penonton bayaran yang sempat padam. Kenapa saya perhatian banget sama penonton bayaran?

Karena saya fans Dahsyat garis keras. Tahukah kamu, tanpa lalalayeyeye, acara semacam Dahsyat nggak bakal hidup. Gregetnya kurang norak. Ratingnya pasti ambruk. Semoga penonton bayaran tetap lestari dan pandemi segera pergi.

BACA JUGA Melepas Semua Beban Hidup di Hadapan Aplikasi Nothing dan ulasan dunia IT lainnya di rubrik KONTER.

Terakhir diperbarui pada 13 Maret 2021 oleh

Tags: haramsnack videotiktokYoutube
Gerry Maulana Putra

Gerry Maulana Putra

Penikmat sepak bola. Pemula yang pemalu.

Artikel Terkait

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Brain Rot karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok.MOJOK.CO
Mendalam

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Pembusukan Otak karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok

3 Juli 2025
Nopek Novian: Godfather Konten Kampung yang Panen Dolar
Video

Kisah Komika Nopek Novian Jadi Godfather Konten Kampung di Madiun

17 Juni 2025
Ragam

Selamat Datang, Post-Truth: Era di Mana Influencer Problematik Promotor Judol Lebih Dipercaya Ketimbang Ahlinya Ahli

30 Oktober 2024
Google dan YouTube Beri Dukungan untuk UKM dan kreator MOJOK.CO
Ekonomi

Dukungan Google dan YouTube untuk UKM dan Kerator Lokal, Lebih Berdaya dengan Peluang Kerja Baru

2 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.