MOJOK.CO – Memaksakan diri membeli iPhone jadul karena bakal buang duit demi ngasih makan gengsi itu perbuatan bodoh. Mending beli Android terbaru saja.
Beli iPhone second itu bukan perbuatan dosa. Bahkan, kegiatan ini bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan produk Apple dengan cara yang terbaik. Persoalannya, kalau beli second, jangan cari yang yang paling jadul dan paling murah. Percuma, sama sekali tidak layak dan cuma buang-buang duit. Daripada begitu, mending beli Android kelas mid-end yang kualitasnya pilih tanding.Â
Entah sejak kapan, tapi saya sering melihat orang-orang memaksakan diri membeli iPhone. Misalnya, mereka yang membeli iPhone 5s di 2018 atau mereka yang membeli iPhone XR di 2024. Ya ampun, kedua hape tadi sudah tergolong artefak di tahun pembeliannya. Usianya sudah 5 tahun atau lebih, dan sama sekali tidak layak untuk dibeli karena masa penggunaannya relatif pendek.Â
Masalahnya, mental manusia kita kerap berpikiran pendek. Mereka tipikal manusia yang tidak berpikir jangka panjang. Pokoknya asal punya iPhone walau yang paling murah dan jelek. Mereka tetap akan membelinya asal masuk budget. Namanya saja memberi makan gengsi. Pokoknya asal Apple, segala persoalan selesai karena urusan gengsi telah selesai dengan logo apel kroak di bodi belakang ponsel.Â
Ketimbang beli iPhone jadul, akan lebih berguna beli Android baru
Asal kalian tahu ya, ketimbang beli iPhone XR atau iPhone 11 di 2024, tentu akan lebih berguna jika kalian membeli Android Samsung Galaxy A55 atau Xiaomi 13T. Masa guna kedua hape ini tentu saja panjang. Kualitasnya saya kira juga lebih baik ketimbang 2 iPhone pra-sejarah yang saya sebut di awal.Â
Begini, secara harga, mungkin ya Android mid-end dianggap mahal karena labelnya Android. Padahal, Galaxy A55 dengan harga Rp5,5 juta itu bisa digunakan setidaknya untuk 4 tahun ke depan. Apalagi, secara kualitas, sekali lagi, Galaxy A55 tentu pilih tanding dengan iPhone jadul tadi. Dan, tipikal Android Samsung ini kemampuannya bagus di segala sisi teknis.Â
Di sisi performa, Android Samsung Galaxy A55 mendapat AnTuTu skor di sekitar angka 710 ribu. Di sisi ini, iPhone XR memang terlihat unggul. Namun, dari sisi teknis lain tentu akan tertinggal.Â
Misalnya, kalian nggak akan kerepotan harus mengecek berapa banyak baterai yang tersisa di hape Android yang satu ini. Selain baterainya lumayan besar, ini hape baru, Bos! Nggak ada itu ceritanya pengguna Android mental health-nya rusak gara-gara rungkad sama battery health iPhone jadul.Â
Yang mid-end saja sudah berani multitasking
Secara umum, penggunaan Android mid-end untuk multitasking ini pasti berani uji. Apalagi Samsung membekali Galaxy A55 One UI 6 yang menjadi antarmuka terbaik dari Android saat ini. Kalau mau ngadu smooth mah berani saja. Tentunya dengan layar Amoled dengan refresh rate 120Hz, Galaxy A55 akan lebih responsif ketimbang iPhone jadul.Â
Sementara di sisi kamera, saya kira Galaxy A55 sudah sangat cukup untuk dibandingkan dengan iPhone XR. Mungkin sebagian orang menganggap jika hasil rekaman video XR lebih oke. Namun, jika hanya untuk kebutuhan medsos, ya Galaxy A55 ini juga sudah cukup banget. Lagipula, urusan kamera ini sebenarnya relatif, selama man behind the gun-nya jago, ya hasil videonya bagus-bagus saja. Â
Kalau mau ngadu kamera, tenang saja, masih ada Xiaomi 13T yang sayangnya gaib itu. Berbekal label Leica, hasil gambar dari Android yang satu ini adalah salah satu yang terbaik di pasaran. Mau foto atau video, ya masih lebih bagus ketimbang hape jadul, lah. Urusan skor AnTuTu ya tinggian Xiaomi 13T dengan nilai 900 ribuan.Â
Dan yang paling penting, kedua hape ini dijamin bakal mendapat update software hingga 4 dan 5 tahun update security patch. Jadi, setidaknya ya, kedua hape ini masih bisa dipakai dengan nyaman hingga 4 tahun ke depan. Sementara iPhone XR akan mendapatkan update software terakhir di tahun ini, jadi masa gunanya paling bagus di satu (mentok 2) tahun ke depan.Â
Beli hape untuk jangka panjang
Kebanyakan orang itu membeli ponsel untuk jangka waktu yang cukup panjang. Bahkan ada beberapa teman yang belum mau mengganti hapenya sebelum ada di kondisi rusak yang parah. Karenanya, masa penggunaan jadi sangat penting bagi orang yang akan membeli hape, entah baru atau second.Â
Perlu diingat, jika iPhone jadul murah yang kalian beli itu hape second. Apalagi kombinasi jadul dan harga murah itu perlu kalian waspadai sebagai produk rekondisi. Sejak dulu ada begitu banyak iPhone jadul yang diperbaiki dulu sebelum kembali dijual. Entah baterainya yang diganti, atau malah layarnya.Â
Meski masih berfungsi, tapi kemampuannya akan menurun hingga 70% ketimbang performa awalnya. Karena itu, meski di atas kertas terlihat keren, tetap saja iPhone jadul adalah barang pra-sejarah yang selayaknya dimuseumkan.Â
Beda hal tentu saja, jika di 2024 ini, kalian dengan cerdas memilih membeli iPhone 13 yang masa pakainya relatif masih panjang. Harganya juga sudah turun lumayan drastis. Meski tentu saja tetap harus berhati-hati jika beli second, saya kira iPhone 13 adalah seri paling worth to buy Apple untuk tahun ini. Apalagi, di seri ini, iPhone dengan ukuran mini masih hadir untuk Apple User.
Jangan beli karena gengsi karena bakal buang duitÂ
Ketimbang kalian membeli gengsi dengan iPhone jadul, tentu akan lebih baik membeli Android sesuai budget dan kebutuhan. Kalau kalian hidup di masa 10 tahun yang lalu, ketika Android masih busuk, ngotot beli iPhone sih ngga ada masalah ya. Namun di masa sekarang, saya kira Android sudah bisa bersaing dalam banyak hal, terutama untuk urusan pengalaman penggunaan.Â
Ingat, kalian beli hape itu bukan untuk dicas 3 hingga 4 kali sehari karena sering digunakan. Kalian beli hape itu bukan untuk stres melihat battery health terus turun secara drastis. Dan kalian membeli hape itu untuk menunjang kebutuhan sehari-hari, bukan menunjang gengsi. Kalau memang nggak mampu beli iPhone, ya jangan memaksakan diri. Sudah, beli Android saja.
Penulis: Aditia Purnomo
Editor: Yamadipati SenoÂ
BACA JUGA Meninggalkan iPhone dan Pindah Sepenuhnya ke Android Adalah Langkah yang Tepat karena Saya Jadi Lebih Produktif ketika Bekerja dan analisis menarik lainnya di rubrik KONTER.