Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Konter

Benarkah Harga Produksi iPhone Cuma 10 Dolar Seperti Kata Gita Wirjawan? Rasanya Sungguh Tidak Masuk Akal!

Aditia Purnomo oleh Aditia Purnomo
12 Agustus 2024
A A
iPhone Nggak Mungkin Murah dan Memang Harus Mahal MOJOK

Ilustrasi iPhone Nggak Mungkin Murah dan Memang Harus Mahal. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Benarkah harga produksi iPhone cuma 10 dolar seperti kata Gita Wirjawan? Pernyataan beliau terdengar sangat tidak masuk akal.

Belakangan ini anggapan harga iPhone itu overprice atau terlalu mahal kembali muncul. Penyebabnya adalah munculnya lagi potongan-potongan video Mantan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan. 

Di beberapa kesempatan, Pak Gita kerap menyebut jika biaya produksi dari iPhone itu hanya 10 dolar. Dan, yang terjadi kemudian adalah Apple menaikkan harga jualnya berpuluh kali lipat dari harga semestinya. Apakah benar demikian?

Biaya 10 dolar itu cuma harga perakitan unit iPhone

Begini, dalam video itu, Pak Gita menyebut jika Foxcon, pabrik perakitan iPhone di Cina, hanya mengeluarkan biaya 10 dolar untuk memproduksi satu ponsel. Namun, kita perlu mencatat bahwa kemungkinan besar, biaya 10 dolar itu hanya biaya perakitan yang dibayarkan Apple untuk Foxcon. 

Duit 10 dolar itu hanya untuk merakit komponen menjadi produk. Padahal, masih ada begitu banyak komponen lain yang membuat harga satu unit iPhone menjadi mahal.

Misalnya, iPhone menggunakan layar OLED. Nah, biaya untuk “membeli” layar OLED dari Samsung di kisaran 25 sampai 30 dolar. Itu baru layar saja dan kita belum memasukkan biaya komponen lain. Misalnya, ada chipset, baterai, dan lainnya. Tentu tidak mungkin jika mengasumsikan biaya produksi iPhone hanya ada di angka 10 dolar saja. Sangat tidak mungkin. 

Mengintip kisaran harga produksi

Menurut Nikkei Research, perusahaan riset asal Tokyo, harga produksi untuk iPhone 15 Pro dari segi suku cadang ada di kisaran 558 dolar. Sementara, untuk iPhone 14 Pro ada di kisaran angka 501 dolar. Tentunya, biaya produksi barang premium seperti yang kita bahas tidak semurah itu. 

Namun, kita juga perlu mengingat bahwa iPhone itu bukan produk murah atau setidaknya terjangkau. Rata-rata harga jualnya itu di 100% sampai 120% dari biaya produksi keseluruhan. Dengan ongkos produksi 558 dolar, iPhone 15 Pro Max dijual di harga 1.199 dolar. Bagi banyak orang, ini harga yang mahal, meski secara bisnis, harganya masih masuk akal. 

Kenapa harga yang diberikan Apple pada produknya bisa dianggap masuk akal? 

Ingat, selama ini Apple tidak hanya menjual produk, melainkan tren dan status. Semua orang yang membeli atau “memaksa diri untuk membeli” iPhone itu ya bukan cuma membeli hape, tapi juga membeli status. 

Apalagi ketika kamu membeli produk terbaru. Di sini, kamu tidak hanya membeli barang terbaru, tetapi teknologi terkini. Dalam waktu singkat, “barang ini” akan menjadi tren dan brand lain akan mengikutinya. 

Apalagi, salah satu komponen biaya terbesar dari perusahaan sekelas Apple adalah dana riset dan pengembangan. Jika hanya merakit produk dari komponen yang ada, tentu biayanya hanya “segitu-segitu saja”, tapi produknya ya begitu-begitu saja. Tidak ada perkembangan, dan akan mendapatkan kritik dari konsumen. 

Maka dengan riset dan pengembangan, Apple selalu meluncurkan produk dengan fitur atau teknologi baru, plus konsumen menyukainya! Dan di posisi inilah, biaya dari risetnya, membuat harga produk menjadi mahal tapi penting untuk inovasi-inovasi yang dikeluarkan Apple. 

Itu juga yang sekarang dialami oleh Samsung dengan produk flagship mereka. Untuk Samsung Galaxy S24 dan Galaxy Z Fold 6, tidak terasa perkembangan spesifikasi yang signifikan. Namun, Samsung memilih untuk mengoptimalisasi Galaxy AI di kedua produk itu. Dan kini, konsumen menyukainya.

iPhone memang terlalu mahal bagi sebagian orang

Yah, harga iPhone memang masih terlalu mahal untuk sebagian besar orang. Dan hal itu yang membuat orang kadang memaksa diri untuk membeli produk jadul dengan harga yang lebih murah atau terjangkau. Tentu saja risiko mengiringi.

Iklan

Misalnya, kebanyakan iPhone bekas dan murah yang ada di pasaran saat ini adalah barang inter, yang imeinya sekadar disuntik dan akan mati dalam beberapa waktu. Kondisi yang tentu merugikan konsumen, tapi sering terjadi. 

Sebenarnya, iPhone bisa saja membuat produknya menjadi lebih murah. Atau setidaknya menjadi tidak lebih mahal dari harga yang ada sekarang. Hal ini pernah ditunjukkan Samsung ketika merilis seri Fold dan Flip, yang harganya tergolong masih masuk akal untuk inovasi yang ditawarkan. Selama dua atau tiga tahun, harga produk terbaru dari dua seri ini tidak berubah, dan membuat akuisisi konsumennya meningkat. 

Kalau Apple memang tidak berniat membuat ponselnya menjadi sedikit lebih terjangkau, ya sudah kalian jangan memaksa diri membeli. Ketimbang mengeluarkan uang lebih padahal tidak punya uang, lebih baik beli Android saja. Toh kualitasnya juga sudah meningkat jauh lebih baik. 

Poco F6, misalnya, di harga Rp5 juta kalian sudah dapat hape dengan performa terbaik untuk segala macam urusan. Ketimbang membeli iPhone xr atau 11 yang kondisinya mengkhawatirkan, tentu lebih baik beli hape Android baru.

Penulis: Aditia Purnomo

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Saya Menyesal Setelah Pindah dari Android ke iOS dan analisis menarik lainnya di rubrik KONTER.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2024 oleh

Tags: androidApplehape appleiPhoneiPhone 11iPhone 15kenapa iphone mahalpoco f6samsung fold
Aditia Purnomo

Aditia Purnomo

Asli Tangerang, tinggal di Jogja. Tukang review hape baru. Pernah ganti hape 50 kali dalam 3 tahun.

Artikel Terkait

mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah ISI Jogja dihujat. MOJOK.CO
Kampus

Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah ISI Jogja Dihujat karena Flexing dan Dianggap Glamor, padahal Hidupnya Nelangsa

30 Oktober 2025
Penerima beasiswa KIP Kuliah bisa beli hp iPhone. MOJOK.CO
Kampus

Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah Banting Tulang Belajar sambil Kerja Pakai iPhone, Malah Dikira Flexing dan Nggak Cocok Hidup Layak

26 Agustus 2025
Paksa dibelikan bapak iPhone 14 Pro demi gaya, kini sia-sia MOJOK.CO
Ragam

Maksa Beli iPhone demi Gaya sampai Diamkan Bapak Berhari-hari, iPhone 14 Pro Terbeli tapi Hidup Jadi “Berantakan dan Menderita”

17 Juli 2025
Merayakan Status iPhone 16 Sebagai Barang Ilegal MOJOK.CO
Konter

Merayakan Status iPhone 16 Sebagai Barang Ilegal di Indonesia Biar Jadi Pukulan Keras buat Apple yang Selalu Setengah Hati

3 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Macam-macam POV orang yang kehilangan botol minum (tumbler) kalcer berharga ratusan ribu MOJOK.CO

Macam-macam POV Orang saat Kehilangan Tumbler, Tak Gampang Menerima karena Kalcer Butuh Dana

28 November 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.