Jika dan Maka, Pasangan Kata yang Tak Boleh Jadi Satu - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Komen Versus

Jika dan Maka, Pasangan Kata yang Tak Boleh Jadi Satu

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
10 September 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Di satu sisi, kata jika dan maka digunakan untuk memperjelas hubungan, tapi di sisi lain mereka harus berpisah karena tak bisa bersatu

Kata sambung menjadi bahasan yang umum setiap kali kita mempelajari bahasa Indonesia, mengingat fungsinya yang penting: menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat pada kalimat majemuk bertingkat. Hmm, masih ingat pelajaran bahasa Indonesia nggak, nih?

Jadi, gini, gaes-gaesku. Kalimat majemuk bertingkat itu isinya ibarat pasangan yang kompak dan saling melengkapi: anak kalimat dan induk kalimat. Dari penamaannya saja, kita bisa membedakan kedua kalimat ini.

Induk kalimat bersifat selayaknya induk alias memiliki gagasan utama yang ingin disampaikan dalam kalimat tersebut. Sementara itu, anak kalimat merupakan penjelasan dari gagasan utama tadi.

Syarat utama dari kalimat majemuk bertingkat—selain ada induk dan anak kalimat—adalah bahwa kata sambung yang dipakai tidak boleh ada dua sekaligus karena akan menimbulkan ambiguitas. Konon, kata sambung dapat pula menjadi alat bantu identifikasi anak kalimat. Dengan kata lain, kata sambung merupakan ciri-ciri utama ketika kita ingin mencari anak kalimat dalam susunan kalimat majemuk bertingkat.

Naaaah, dari syarat tersebut, judul tulisan kali ini pun terjawab sudah: jika dan maka memang benar-benar tak bisa bersatu.

Baca Juga:

Ini Bulan Bahasa (Hukum) Indonesia, yang Tidak Berkepentingan Silakan Keluar Ruangan

Ini Bulan Bahasa (Hukum) Indonesia, yang Tidak Berkepentingan Silakan Keluar Ruangan

28 Oktober 2022
Kata Paling Indah dalam Bahasa Indonesia untuk Menggantikan Istilah Hidrogen MOJOK.CO

Kata Paling Indah dalam Bahasa Indonesia untuk Menggantikan Istilah Hidrogen

17 Oktober 2022

Agar lebih paham, mari kita buat contohnya bersama-sama:

1. Saya senang jika ada Renata nanti siang. (benar)

Kalimat ini merupakan kalimat majemuk bertingkat yang jelas-jelas memerlukan satu kata sambung, yaitu jika. Induk kalimatnya adalah “Saya senang” (karena inti dari kalimat ini adalah ingin menunjukkan bahwa “Saya” merasa senang), sedangkan anak kalimatnya adalah “Jika ada Renata nanti siang” (terdapat kata sambung jika).

2. Jika ada Renata nanti siang, saya senang. (benar)

Struktur kalimat di contoh pertama ternyata bisa dibalik posisinya, tanpa mengubah arti. Induk kalimatnya masih sama, yaitu “Saya senang”, sedangkan sisanya merupakan anak kalimat karena menggunakan kata sambung. Perhatikanlah bahwa kata jika lagi-lagi menjadi satu-satunya kata sambung yang digunakan.

3. Jika ada Renata nanti siang, maka saya senang. (salah)

Bentuk ketiga ini merupakan bentuk yang paling sering ditemui dalam kalimat umum. Kata jika dan maka seolah terdengar harmonis untuk dipakai bersama. Padahal, dalam struktur kalimat majemuk bertingkat, mereka tidak ditakdirkan bersatu. Harus cerai!

Mengapa demikian? Dengan adanya kata sambung di dua bagian kalimat, kita jadi kesulitan menentukan induk kalimat dan anak kalimat. Ingat, kan, betapa kata sambung digunakan sebagai alat bantu identifikasi anak kalimat? Lah kalau gitu, apakah dalam contoh di atas semuanya merupakan anak kalimat? Ke mana induk kalimatnya, coba???

Penggunaan jika dan maka yang justru terkesan mubazir ini kurang lebih sama dengan pasangan kata meskipun dan tetapi. Alih-alih menggunakan keduanya secara bersamaan, kamu sebaiknya memilih salah satu agar kalimatmu tak terdengar berat dan membingungkan.

Singkatnya, dalam bahasa Indonesia, perpaduan jika dan maka memang tak direstui. Namun, dalam soal-soal matematika-logika, model ini umum digunakan dengan tujuan memperjelas hubungan.

(((memperjelas hubungan)))

Yah, agak ironis, memang. Di satu sisi ia digunakan untuk memperjelas hubungan, tapi di sisi lain ia harus berpisah karena tak bisa bersatu. Sungguh ujian yang berat dan terasa familiar bagi kita sang fakir asmara yang baru saja berpisah….

Terakhir diperbarui pada 10 September 2018 oleh

Tags: anak kalimatbahasa indonesiainduk kalimatjika dan makakalimat majemuk bertingkatkata sambungkonjungsimeskipun tetapi
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Ini Bulan Bahasa (Hukum) Indonesia, yang Tidak Berkepentingan Silakan Keluar Ruangan
Esai

Ini Bulan Bahasa (Hukum) Indonesia, yang Tidak Berkepentingan Silakan Keluar Ruangan

28 Oktober 2022
Kata Paling Indah dalam Bahasa Indonesia untuk Menggantikan Istilah Hidrogen MOJOK.CO
Esai

Kata Paling Indah dalam Bahasa Indonesia untuk Menggantikan Istilah Hidrogen

17 Oktober 2022
Bahasa Campuran, Kemunculan dan Bentuk Kekerasan Simbolik Mojok.co
Kilas

Kemunculan Bahasa Campuran dan Bentuk Kekerasan Simbolik

6 September 2022
Surat Terbuka untuk Arteria Dahlan dari Orang Sunda
Esai

Surat Terbuka untuk Arteria Dahlan dari Orang Sunda

21 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Pendaftaran CPNS 2018 Dibuka 19 September, Ini Formasi dan Proses Seleksinya

Panduan Memilih Motor Bagi Musisi

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Jika dan Maka, Pasangan Kata yang Tak Boleh Jadi Satu

10 September 2018
tapak suci mojok.co

Mengenal Tapak Suci, Perguruan Silat dari Jogja Gabungan 3 Aliran

5 Juni 2023
po putra remaja

PO Putra Remaja, Bus Legendaris Milik Mantan Kondektur Ramayana

7 Juni 2023
Bus Handoyo Mengawal Setiap Tragedi yang Terjadi di antara Lumajang dan Wonosobo MOJOK.CO

Bus Handoyo Mengawal Setiap Tragedi yang Terjadi di antara Lumajang dan Wonosobo

6 Juni 2023
Perjalanan PO Santoso, Bus Legendaris dari Magelang yang Didirikan Seorang Dokter. MOJOK.CO

Perjalanan PO Santoso, Bus Legendaris dari Magelang yang Didirikan Seorang Dokter

2 Juni 2023
Segini Biaya yang Mesti Disiapkan Kalau Lolos Ujian Mandiri UGM. MOJOK.CO

Segini Biaya yang Mesti Disiapkan Kalau Lolos Ujian Mandiri UGM

30 Mei 2023
Meratapi Tabungan Ratusan Juta dan Uang Pensiun Akibat Tergiur Hunian Murah di Tanah Kas Desa . MOJOK.CO

Meratapi Tabungan Ratusan Juta dan Uang Pensiun akibat Tergiur Hunian Murah di Tanah Kas Desa 

1 Juni 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In