Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Versus

Berkenalan dengan Majas Eufemisme yang Dipakai oleh Vicky Prasetyo

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
15 Februari 2018
A A
Kamus-Vicky-Prasetyo-MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

[MOJOK.CO] “Majas yang baik hati dan tida ingin menyakiti hati orang lain.”

Meledaknya pemberitaan di banyak media yang mengangkat nama Vicky Prasetyo tentu tak jauh-jauh dari bahasan soal gaya bahasa Vicky yang nyeleneh. Kalau dulu Vicky jadi populer dengan kalimat, “Twenty nine my age,” sekarang Vicky sedang jadi perbincangan karena puisinya yang ditulis untuk sang istri, Angel Lelga.

Meskipun gaya bahasa Vicky super mbingungi, saya menemukan satu kalimat yang ia tulis cukup nyerempet dengan apa yang akan saya bahas pagi ini~

“Wanita-wanita yang pernah singgah atau transititas di dalam kutipan sejarah katalog di dalam kehidupan aku.”

Bayangkan, gaes-gaesku, sederet kata-kata di atas tadi intinya hanya satu: mantan. Yha. M-a-n-t-a-n.

Meski bisa mengingatkan kita pada majas metafora, saya rasa kecerdasan Vicky mengganti sebuah kata dengan kata-kata indah lainnya agar menimbulkan kesan lebih halus ini juga mirip dengan sistem kerja dari sebuah majas lain bernama eufemisme. Ada yang tahu? Hmmm?

Menurut KBBI, eufemisme memiliki makna sebagai ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar, merugikan, atau tidak menyenangkan.

Bagi Vicky Prasetyo, dan mungkin bagi sebagian pejuang cinta lainnya, mantan adalah hal yang tidak menyenangkan serta (sedikit) merugikan. Maka, merupakan langkah yang cerdas jika kemudian Vicky memilih menggambarkan kata “mantan” sebagai “wanita-wanita yang pernah singgah atau transititas di dalam kutipan sejarah katalog di dalam kehidupan aku.”

Cerdyyyaaas!!!

Eufemisme tidak harus selalu panjang. Pengubahan ungkapan ini malah sangat sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dengan kata-kata yang ringan, misalnya tuna wisma (mengganti kata gelandangan), kamar kecil (mengganti kata WC), atau buang air besar (mengganti kata berak).

Dalam berita-berita kriminal, misalnya. Dalam menyebutkan kasus di mana seorang wanita diperkosa, kata-kata yang digunakan bisa diganti menjadi kehormatannya direnggut.

Contoh lain, untuk menggambarkan kata pengangguran, tak sedikit pengguna bahasa yang memakai kata tuna karya. Bahkan, kata-kata yang paling familiar sekalipun, semacam berita miring, juga merupakan bentuk nyata dari majas eufemisme, yaitu untuk mengganti kata hal-hal buruk. Lebih lengkapnya, yuk, baca contoh-contoh di bawah ini. Lihat kata yang ditulis miring ya, gaes~

  1. Pegawai administrasi itu diistirahatkan sementara dari pekerjaannya. (skorsing)
  2. Para koruptor telah ditangkap dan dipenjarakan seumur hidup. (pencuri uang rakyat)
  3. Pekerjaannya sebagai pramuria sebenarnya telah menjadi rahasia umum di kampung kami. (PSK)
  4. Kepribadiannya sedikit berbeda dengan kami sehingga kami tidak terlalu dekat dengannya. (aneh)
  5. Kegiatan donasi organisasi yang satu ini memang ditujukan pada masyarakat kelas bawah. (miskin)

Saking seringnya eufemisme ini digunakan, orang-orang bahkan lupa bahwa apa yang mereka ucapkan dan dengarkan hanyalah eufemisme semata. Coba kalau eufemisme tadi dihilangkan, pasti dampaknya besar.

Misalnya, alih-alih bilang, “Wah, kamu kelihatan sehat, deh,” kamu malah bilang, “Eh, gemukan deh sekarang,” ke temenmu yang kelihatannya udah kurang nyaman dikasih kalimat yang sama bertubi-tubi.

Jangan, my lov, jangan!!!

Iklan

Sampai sini, bisa kita pahami bersama bahwa eufemisme ibarat seorang manusia yang baik hatinya dan lembut perangainya. Tujuannya adalah bicara hal-hal baik tanpa menyakiti lawan bicaranya.

Sungguh berbudi luhur~

Penggunaan eufemisme bisa diterapkan dalam segala lini. Lagi-lagi, Vicky Prasetyo telah mencontohkannya pada kata-kata berikut: “Validkan kata hatimu memperasakan cinta.”

Tahu nga itu artinya apa?

Nembak, gaes. Menyatakan perasaan.

Mungkin, kalau ada sahabatnya Vicky yang curhat lagi PDKT sama cewek, si Vicky ini akan bertanya, “Jadi kamu sudah memvalidkan kata hatimu memperasakan cinta, belum?”

Tjakeeep.

Yang penting mah, eufemisme ini jangan sampai dipolitisi. Misalnya, untuk mengganti sebuah kekebalan hukum, malah disamarkan jadi kebijakan.

Hmmm…

Catatan: Tidak semua eufemisme disepakati. Kata tuna rungu, misalnya, yang digunakan sebagai pengganti kata tuli. Ternyata, sebagian besar orang dengan gangguan pendengaran ini lebih memilih kata tuli dibanding tuna rungu.

Terakhir diperbarui pada 16 Februari 2018 oleh

Tags: belajar bahasaeufemismegaya bahasamajasVicky Prasetyo
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Hanya Indonesia yang Mampu Akhiri Invasi Rusia ke Ukraina???
Video

Hanya Indonesia yang Mampu Akhiri Invasi Rusia ke Ukraina???

2 Maret 2022
Belajar Bahasa Inggris Logat Australia Terasa Membagongkan buat Mahasiswa Indonesia kayak Saya
Esai

Belajar Bahasa Inggris Logat Australia Terasa Membagongkan buat Mahasiswa Indonesia kayak Saya

1 Juli 2021
Merasa Kualat Belajar Bahasa Prancis yang Mbulet dari Penutur Aslinya
Esai

Merasa Kualat Belajar Bahasa Prancis yang Mbulet dari Penutur Aslinya

1 April 2021
Versus

Menggugat Gaya Bahasa Admin Mojok yang (Nggak) Uwuwu

13 Mei 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.