Belajar Bahasa Inggris Logat Australia Terasa Membagongkan buat Mahasiswa Indonesia kayak Saya - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Esai

Belajar Bahasa Inggris Logat Australia Terasa Membagongkan buat Mahasiswa Indonesia kayak Saya

Sugiyanto Widomulyono oleh Sugiyanto Widomulyono
1 Juli 2021
0
A A
Belajar Bahasa Inggris Logat Australia Terasa Membagongkan buat Mahasiswa Indonesia kayak Saya

Belajar Bahasa Inggris Logat Australia Terasa Membagongkan buat Mahasiswa Indonesia kayak Saya

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Belajar bahasa Inggris banyak variasinya. Salah satunya versi Australia, yang kadang masih bikin saya sakit kepala.

Lulus berbagai tes bahasa Inggris standar internasional dengan nilai tinggi tidak menjamin seseorang mampu berkomunikasi lancar dalam bahasa Inggris dengan penutur asli, khususnya secara lisan.

Ujian macam TOEFL dan IELTS memang memiliki komponen uji wicara, tapi secara umum tujuannya adalah untuk kepentingan akademis.

Padahal, bahasa akademis hanyalah satu dari sekian ragam bahasa. Bahkan, ragam tutur bahasa Inggris sangat banyak variasinya. Salah satunya adalah bahasa Inggris ala Australia, yang sampai sekarang kadang masih bikin saya sakit kepala.

Saya punya cerita soal ini.

Jarred adalah salah satu rekan kerja saya di gudang sebuah department store di Perth. Roman mukanya mirip-mirip mantan pemain bass Metallica, Jason Newsted. Rambutnya yang brunet dicukur mullet alias model GORI (gondrong mburi), khas reserse Australia. Tak cuma tampilannya yang khas, cara bicaranya juga kental sekali Australinya.

Baca Juga:

Maudy Ayunda Menikah hingga MU yang Lagi-Lagi Kalah

Maudy Ayunda Menikah hingga MU yang Lagi-Lagi Kalah

25 Mei 2022
Dunia Maudy Ayunda yang Tak Sempurna

Dunia Maudy Ayunda yang Tak Sempurna

16 Juni 2021

Nah, suatu hari dia bertugas sebagai pengawas gudang. Saya masuk jam 7 pagi dan diminta menuntaskan pekerjaan sesuai arahannya.

Sekitar jam 10, dia bilang, “I’m gonna stop for smoko – a cuppa and a durry or two. Ya comin’, mate?”

“Sorry, come again?” saya minta dia mengulang.

“Fancy a smoko?” dia jawab.

“Nah, mate. I don’t smoke,” balas saya.

“Smoko. Not smoke. It’s a quick break. Don’t have to smoke. A cuppa will do, ay!” ucapnya.

Saya jadi merasa sangat goblok begitu dia menerangkan bahwa smoko adalah mengaso, a cuppa itu artinya minum kopi atau teh (dari a cup of tea/coffee), dan durry itu rokok.

Jadi, kalau diterjemahkan, kira-kira si Jarred ini tadi bilang begini: Gua mo ngaso bentar. Ngopi sama sebat dua bat. Ngikut kagak, lo?

Dengan cukup pede bisa saya katakan hasil kemampuan belajar bahasa Inggris saya cukup lumayan.

Skor yang saya dapat dari ujian IELTS (International English Language Test System) terakhir kali adalah 7,5. Nilai tertinggi yang bisa diraih adalah 9, yang berarti kemampuan cas cis cus-nya sudah selevel sama Maudy Ayunda penutur asli. Apa daya, di hadapan Jarred skor IELTS saya rasanya langsung anjlok ke angka 2.

Belajar Bahasa Inggris logat Australia itu terasa unik, karena bahasa Inggris versi ini tidak terlepas dari sejarah pendudukan benua Australia itu. Sebagaimana kita tahu, migrasi Eropa gelombang pertama ke Australia diisi oleh para kolonis dan narapidana dari Britania dan Irlandia di pengujung abad 18.

Dengan sendirinya, bahasa Irlandia, Skotlandia, Wales, dan Inggris, berikut dialek-dialek seperti Geordie dari Newcastle, Cockney dari London, dan Scouse dari Liverpool terbawa dan tercampur di tempat baru.

Berbagai pengaruh dari bahasa dan kelompok lain di masa-masa berikutnya turut membangun apa yang dikenal sebagai Australian English. Sebetulnya, bahasa Inggris tidak pernah dinyatakan sebagai bahasa resmi di Australia. Namun, ia digunakan secara luas, termasuk dalam pendidikan dan pemerintahan.

Dalam tulisan, perbedaan Inggris Australia dengan Inggris lain tak begitu terasa. Biasanya dapat dikenali dari kosakata yang spesifik. Kata untuk “trotoar” misalnya, dalam Inggris British disebut “pavement”, Amerika “sidewalk”, dan Australia “footpath”. Atau, kata “permen” di UK disebut “sweets”, di Amerika “candy”, sementara di Australia “lollies”.

Ketika bahasa ini digunakan secara verbal, baru akan terasa betul perbedaannya. Aksen Australia ini sangat khas, dengan penekanan pada bunyi nasal.

Biar nggak terlalu teknis, mending saya kasih contoh saja beberapa. Kata “nice” akan terdengar seperti “noice”. “Water” terdengar jadi “wota” dan “sick” jadi “seek”. “We are here” yang keluar dari mulut adalah “wiya hiyya”.

Yang paling epik hingga jadi bahan guyonan adalah bagaimana kata “today” saat diucapkan dalam logat Australia. Kata itu terdengar seperti pelafalan kata “to die” dalam logat Amerika.

Mungkin kalian pernah dengar lelucon seorang turis Australia keserempet mobil di Amerika karena kurang berhati-hati. Setelah tahu korbannya orang Australia, si sopir dengan kesal menghardik, “Are you coming here to die?”

Lalu si turis menjawab, “No, mate. I came here yesterday!”

Adat kebiasaan orang Australia yang terbilang laid back, super woles dan nggak mau repot, tercermin dari penyingkatan kata-kata sehari-hari. Rumusnya adalah suku kata pertama diambil, lalu ditambahi satu suku kata yang biasanya berisi vokal.

Beberapa contohnya adalah footy (football, olahraga orang Australia dengan bola lonjong mirip rugby), brekky (breakfast), Freo (Fremantle, nama kota pelabuhan di Australai Barat), Macca’s (McDonald), dan devo (devastated).

Cara yang mirip digunakan untuk menyingkat kata jamak, seperti sunnies (sunglasses) dan undies (underwear, pakaian dalam). Istilah yang lebih dari satu kata kadang disingkat dengan cara serupa, misalnya servo (service center alias pom bensin), dan mandy (mandarin orange alias jeruk mandarin).

Ada juga kata-kata yang sama tapi dipakai untuk merujuk arti yang berbeda. Kata “tea” misalnya. Selama belajar bahasa Inggris, saya tahunya itu teh, seperti dalam “daun teh” dan “es teh”. Ternyata, tidak seperti itu.

Ceritanya, saya lagi ngajar privat bahasa Indonesia di rumah murid saya, seorang kulit putih Australia bernama Damien. Lepas jam 5 sore, si murid bilang ke saya, “Let me get your tea fixed”.

“Oh. That would be lovely. Thanks,” jawab saya sambil membayangkan secangkir teh di sore yang dingin itu.

Setengah jam kemudian, “tea” saya siap. Bukan berupa minuman, tapi sajian lengkap makan malam. Iya, “tea” di Australia bisa juga berarti “dinner”. Hiks.

Ada juga kata-kata plesetan yang sungguh membagongkan, yang biasanya mengambil rima yang sama.

Misalnya “Have a Captain Cook” (have a look – tengok dulu), “What’s the John Dorry?” (What’s the story?  – Ada gossip apaan?), dan “Hit the frog and toad” (Hit the road – Berangkat kita!).

Nah, selain itu, banyak sekali idiom yang terlalu sukar dipahami. Saat lagi hepi banget orang bisa bilang “I am as happy as Larry”… —entah siapa itu Larry.

Saat lagi sibuk banget, orang bisa bilang “I’m flat out like a lizard drinking”. Emang kadal kalau lagi minum tuh kayak gimana sih? Keliatan sibuk gitu?

Yang tertarik untuk tahu logat Australia itu kayak gimana bisa menyimak comedian Carl Barron lewat akun YouTube-nya. Logatnya sangat Aussie, tapi masih mild, jadi cocok untuk pembelajar level pemula.

Untuk level intermediate, mendiang Steve Irwin adalah contoh yang paling pas. Itu logat yang paling umum di antara kelas pekerja.

Nah, kalau mau langsung ke level advanced, bisa lihat wawancara sebuah stasiun televisi dengan seorang pria di Brisbane bernama Daniel McConnell, saksi mata kejadian mobil menabrak warung fish and chips milik tetangganya.

Kalau situ bisa langsung paham omongan si Daniel tanpa pakai subtitle, berarti situ sudah selevel sama yang skor IELTS-nya 9. Bloody bonza, mate!


BACA JUGA Yang Perlu Kamu Tahu kalau Mau Kuliah di Australia atau tulisan Sugiyanto lainnya.

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2021 oleh

Tags: bahasa inggris australiabelajar bahasabelajar bahasa inggrislogatMaudy AyundaTOEFL
Sugiyanto Widomulyono

Sugiyanto Widomulyono

Mantan guru Bahasa Indonesia. Mahasiswa doktoral di Edith Cowan University, Australia.

Artikel Terkait

Maudy Ayunda Menikah hingga MU yang Lagi-Lagi Kalah
Movi

Maudy Ayunda Menikah hingga MU yang Lagi-Lagi Kalah

25 Mei 2022
Dunia Maudy Ayunda yang Tak Sempurna
Esai

Dunia Maudy Ayunda yang Tak Sempurna

16 Juni 2021
ilustrasi Mengangisi Ibu Maudy Ayunda karena Ibu Sendiri Nggak Begitu. Tenang, Itu Normal, Sis mojok.co
Pojokan

Menangisi Ibu Maudy Ayunda karena Ibu Sendiri Nggak Begitu. Tenang, Itu Normal, Sis

14 Juni 2021
Merasa Kualat Belajar Bahasa Prancis yang Mbulet dari Penutur Aslinya
Esai

Merasa Kualat Belajar Bahasa Prancis yang Mbulet dari Penutur Aslinya

1 April 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
ilustrasi Apa yang Tidak Boleh dan Boleh Dilakukan Saat Penerapan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 mojok.co

Apa yang Tidak Boleh dan Boleh Dilakukan Saat Penerapan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
Belajar Bahasa Inggris Logat Australia Terasa Membagongkan buat Mahasiswa Indonesia kayak Saya

Belajar Bahasa Inggris Logat Australia Terasa Membagongkan buat Mahasiswa Indonesia kayak Saya

1 Juli 2021
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

jumat curhat mojok.co

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023
remaja ktd sumedang

Siswi di Sumedang yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Boleh Kembali Sekolah

1 Februari 2023
500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

1 Februari 2023
kemiskinan di diy mojok.co

Pakar UGM Mempertanyakan Garis Kemiskinan di DIY

1 Februari 2023
wali kota semarang

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
awal bulan puasa mojok.co

Muhammadiyah Tetapkan Awal Bulan Puasa 23 Maret, Bagaimana Cara Penentuannya?

1 Februari 2023
bacaleg pks

PKS Terima Bacaleg Non-Kader, Banyak Juga yang Non-Muslim

1 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In