Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Versus

Melihat Bahasa Prokem yang Bokis hingga Kata “Sekut” yang Fenomenal

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
1 Juli 2019
A A
sekut
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ada kata “sekut”, ada kata “bo’il”, ada kata “polkis”—ini semua asalnya dari mana, sih? Apa? Bahasa prokem? Apaan tuh?

Dalam salah satu bulir Sumpah Pemuda, bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia . Bahasa inilah yang kemudian kita pakai sehari-hari buat berkomunikasi, ngerjain ulangan di sekolah, bikin makalah, mimpin rapat, nulis artikel, dan lain-lain, hingga sesuatu terjadi, yaitu…

…bahasa Indonesia kadang-kadang terasa tidak “bahasa Indonesia-bahasa Indonesia banget”.

Dalam KBBI, kata-kata bahasa Indonesia telah dikumpulkan dan disusun sedemikian rupa sehingga kita bisa dengan mudah memahami bahwa suatu kata sudah dibakukan dan artinya pun bisa dimaknai. Tapi nyatanya, jauh sebelum sebuah kata masuk ke KBBI, kata-kata ini “beterbangan” dan membuat kita bertanya-tanya apa maknanya. Kebanyakan, variasi bahasa Indonesia juga memengaruhi hal ini, yaitu dengan adanya…

*JENG JENG JENG*

…bahasa prokem!!!11!!!!

Iklan

Bahasa Prokem, Bahasa Gaul Paling Tua di Indonesia

Istilah “prokem” mungkin terdengar sedikit asing buatmu, tapi sesungguhnya bahasa prokem merupakan ragam bahasa (gaul) Indonesia yang paling populer. Maksud saya, siapa, sih, yang nggak pernah mendengar kata “bokap”? Ia adalah salah satu produk prokem, Gaes-gaesku~

Bahasa ini menjadi populer karena dipublikasikan oleh Teguh Esha, setelah mewawancarai mantan narapidana bernama Hasan Dollar (1976). Bahasa ini digunakan Hasan sebagai bahasa sandi untuk berkomunikasi dengan kawan-kawannya.

Bahasa prokem memang disebut-sebut bahasa preman. Yang menggunakannya pun tahu bahwa istilah-istilah di dalamnya adalah sandi agar tidak dimengerti oleh pihak lain. Tapi, yah, thanks to Teguh Esa, sandi-sandi ini sudah tidak lagi menjadi “sandi-sandi banget” karena jadi populer. Bahkan, ia menuliskannya pada sebuah novel berjudul Ali Topan Wartawan Jalanan!

Pembentukan Kata dalam Bahasa Prokem

Konon, bahasa prokem dibentuk dari penambahan “ok” di beberapa katanya. Seperti pada kata “bokap”, prosesnya dimulai dari memotong kata “bapak” menjadi “bap”, kemudian disematkan “ok” di tengahnya hingga menjadi “bokap”. Hal yang sama terjadi pada kata “nyokap” (ibu), “bokis” (bisa), “plokis” (polisi), hingga “bokep”.

Proses pembentukan kata lainnya muncul dengan cara membalik urutan tiga huruf pertama. Pernah dengar, kan, kata “boil” yang berarti “mobil”? Atau, kata “ja’ing” yang adalah “anjing”?

Yang tak kalah unik, bahasa prokem juga terdengar sangat “ramah bahasa Indonesia”. Apa pasal? Soalnya, mereka menggunakan majas metafora, misalnya “laler ijo” untuk merujuk pada “tentara” dan “ubi” sebagai “granat”. Gimana? Mereka bahkan lebih majas-friendly daripada kamu, kan?!

Lalu, bisakah bahasa prokem berasal dari sumber lain?

Beberapa tahun belakangan, kata-kata gaul ini kembali meroket. Salah satu yang paling sering terdengar adalah kata “sekut” yang saya pikir artinya sama dengan “sikut”, sebelum akhirnya saya yang diketawain sama seorang teman.

Karena gondok, saya pun bertekad mencari tahu “sekut” itu apa, dan akhirnya menemukan akar katanya, yaitu…

…”sekut” berasal dari bahasa Arab yang bermakna “diam”.

Saya kian bertanya-tanya. Kalau artinya “diam”, kenapa temen saya hobi banget bilang, “Sekut!” seolah-olah menunjukkan kekaguman atau merayakan sesuatu? Masa temen saya kagum sambil teriak-teriak, “Woy, diam! Diam!” gitu???

Usut punya usut, “sekut” tampaknya sudah menempuh banyak perjalanan kata di sepanjang hidupnya. Ia lahir dari bahasa prokem pada tahun 80-an (tua juga, ya?!) dan kini mulai populer kembali karena dipakai dalam ragam bahasa sehari-hari, salah satunya oleh seorang penyiar radio, Gofar Hilman. Dalam perkembangannya, “sekut” sering diartikan sebagai “santai” atau “keren”. Namun, pada beberapa konteks, diyakini pula ia berarti “takut”, “panik”, atau “khawatir”.

Hal ini agak-agak mirip dengan kasus kata “bokis”. Kalau beberapa orang mengenal kata “bokis” bermakna “bohong”, nyatanya kata ini bermakna asli “bisa”, atau “bisa-bisanya”.

Bahasa Gaul Prokem Masuk KBBI?

Bahasa gaul, termasuk bahasa prokem, adalah variasi bahasa sebagai akibat variasi sosial. Ia dimulai sebagai pembeda identitas kelompok tertentu sehingga penggunaannya pun terbatas.

Tapi, mungkin nggak, sih, kalau bahasa ini masuk ke KBBI yang sifatnya nasional?

Jawabannya: ya mungkin, lah. Di dunia ini, apa sih yang nggak mungkin selain bersatunya kamu dengan si dia???

Pada dasarnya, asalkan bahasa gaul prokem ini memenuhi syarat-syarat khusus, ia pun bisa masuk ke KBBI untuk dicatat sebagai produk bahasa yang “resmi”. Tentu, ia bakal diberi label sendiri yang menyatakan, misalnya, bahwa ia merupakan produk bahasa percakapan.

Syarat kata untuk masuk ke KBBI itu sendiri adalah: 1) unik; 2) sering dipakai orang; 3) layak didengar; 4) tidak menimbulkan konotasi negatif; dan 5) bisa dibentuk dalam sistem kata bahasa Indonesia.

Artinya, kalau kamu berharap kata-kata seperti “sekut” masuk ke KBBI, kamu tahu kan harus ngapain???

Ya nggak usah ngapa-ngapain, lah. Emang kamu belum tahu, ya, kalau berharap itu bisa bikin sakit hati nggak ketulungan?

Terakhir diperbarui pada 24 September 2025 oleh

Tags: bahasa prokembokispremansandi narapidanasekut
Iklan
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Jakarta Timur, Kawasan dengan SDM Paling Mumpuni tapi Sebaiknya Jangan Ditinggali Kalau Tak Punya Sembilan Nyawa.MOJOK.CO
Ragam

Jakarta Timur, Kawasan “Penuh Ironi” yang Sebaiknya Jangan Ditinggali, Kecuali Kalau Nyawamu Sembilan

5 Mei 2025
Preman Blok M Jakarta Selatan.MOJOK.CO
Ragam

Dekat Markas Besar Polisi, Tapi Banyak Preman di Blok M Jaksel, Mengapa?

12 Januari 2025
Wonosobo.MOJOK.CO
Ragam

Jejak Kabupaten Wonosobo, Pernah Terkenal Sebagai Daerahnya Preman yang Ditakuti di Jawa Tengah

5 Februari 2024
Tobatnya Preman Semarang, Dirikan Panti Asuhan untuk Puluhan Anak di Sleman. MOJOK.CO
Sosok

Preman Pensiun dari Semarang, Dirikan Panti Asuhan untuk Puluhan Anak di Sleman

18 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

terpaksa kerja di Jogja dan menolak tawaran kerja di Dubai. MOJOK.CO

Menolak Kerja di Dubai yang Bergaji Puluhan Juta demi Temani Ibu yang Sedang Sakit dan Bertahan dengan Gaji UMR Jogja

18 November 2025
futsal uny.MOJOK.CO

Aulia, Clutch Player UNY dari Bukit Pinus yang Tak Butuh Sorotan Untuk Bersinar

13 November 2025
Jadi ojol di Malang disuruh nyekar ke Makam Londo Sukun. MOJOK.CO

Driver Ojol di Malang Pertama Kali Dapat Pesanan Bersihin Makam dan Nyekar di Pusara Orang Kristen, Doa Pakai Al-Fatihah

16 November 2025
Katolik Susah Jodoh Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami MOJOK.CO

Cari Pasangan Sesama Katolik itu Susah, Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami

13 November 2025
Gaji pertama membuat beberapa orang menangis MOJOK.CO

Momen Terima Gaji Pertama bikin Nangis dan Nyesek di Antara Perasaan Lega

14 November 2025
sembilan comm, event jogja.MOJOK.CO

Di Balik Denyut MICE di Jogja, Ada Sembilan Comm yang Selalu Siap di Belakang Panggung

13 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.