Kepada wartawan, Prabowo memang sudah mengaku sudah mengantongi nama calon wakil presiden yang kelak bakal mendampinginya di Pilpres 2019, namun begitu, Prabowo masih belum mau menyebutkan siapa nama cawapresnya tersebut. Maka, tak berlebihan jika kemudian muncul banyak dugaan dan spekulasi liar tentang siapa cawapres Prabowo.
Banyak tokoh-tokoh yang diisukan akan dipilih oleh Prabowo. Dari mulai tokoh agama, militer, sampai profesional.
Dari sekian banyak nama yang beredar, ada tiga sosok yang oleh Gerindra disebut menjadi alternatif akhir. Tiga sosok ini adalah pengerucutan dari seluruh daftar nama yang mengemuka. Tiga sosok ini adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ustad Abdul Somad, dan Salim Segaf Al-Jufri.
Tiga nama tersebut disebut langsung oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon.
“Kami sudah kuat paling tidak ada tiga nama calon untuk cawapres. Misalnya Demokrat AHY, lalu rekomendasi ijtima ulama untuk cawapres ada ustaz Salim Segaf dan ustaz Abdul Somad,” kata Fadli Zon. “Setahu saya tiga nama itu yang mengerucut menjadi pembicaraan di dalam partai.”
Tiga sosok kandidat cawapres ini masing-masing punya nilai lebih, dan kebetulan didukung oleh masing-masing partai pendukung Prabowo.
AHY, misalnya, tentu saja didukung penuh oleh Partai Demokrat walaupun SBY tak pernah menawarkan AHY secara langsung sebagai cawapres kepada Prabowo. AHY yang saat ini menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat beberapa kali sempat dipuji oleh Prabowo yang memang secara blak-blakan tertarik untuk menjadikan AHY sebagai cawapres.
Sementara itu, Ustad Abdul Somad didukung oleh banyak petinggi PAN. Ustad Abdul Somad menjadi salah satu sosok yang direkomendasikan sebagai cawapres Prabowo dalam forum Ijtima Ulama yang digelar beberapa waktu yang lalu.
Yang terakhir, Salim Segaf Al-Jufri, merupakan Ketua Dewan Syuro PKS, ia tentu saja didukung penuh oleh PKS yang memang sangat ingin agar salah satu kadernya menjadi cawapres Prabowo. Sama seperti Abdul Somad, Salim Segaf juga menjadi sosok yang direkomendasikan sebagai cawapres Prabowo dalam forum Ijtima Ulama. Salim Segaf saat ini menjadi kandidat cawapres terkuat dari unsur PKS.
Yang satu didukung Demokrat, yang satu didukung PAN, yang satu didukung PKS. Nah, kebayang kan betapa bingungnya Prabowo menentukan pilihan?
Etapi, katanya Prabowo sudah mengantongi nama, berarti sudah nggak ada masalah dong?
Ah, jangan polos begitu. Politik itu kan penuh intrik. Penuh permainan kata. Prabowo memang sudah mengantongi nama, tapi kan kita semua tahu, politik selalu punya banyak kantong. Wong celana jeans saja kantongnya empat, mosok Pak Prabowo kantongnya cuma satu, kan nggak mungkin.
Jadi, ini sebenarnya bukan soal siapa nama yang sudah dikantongi oleh Prabowo, melainkan kantong yang mana yang akan dirogoh oleh Prabowo. (A/M)