Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Sosial

4 Fakta Makam Tua di Pasar Godean yang Tetap Berdiri di Tengah Pembongkaran

Syaeful Cahyadi oleh Syaeful Cahyadi
14 Maret 2023
A A
makam pasar godean mojok.co

Makam tua di Pasar Godean yang tak dibongkar (Agung Purwandono/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Di tengah puing-puing bekas Pasar Godean, terdapat satu bangunan mungil yang tidak ikut dibongkar. Di dalamnya terdapat dua nisan tua yang menyimpan segudang misteri.

Jauh sebelum Pasar Godean diratakan untuk revitalisasi, Mojok sempat mendatangi makam yang dipercaya warga sekitar sebagai pusara Mbah Jembrak. Konon katanya, Mbah Jembrak yang disebut juga dengan Senopati Gagak Handoko merupakan prajurit Pangeran Diponegoro selama Perang Jawa. Mojok juga memperoleh informasi-informasi, berikut ini hasilnya.

Lokasi makam

Makam Mbah Jembrak menjadi satu-satunya bangunan yang masih berdiri di antara puing-puing.Sebelum pasar diratakan dengan tanah, makam itu terletak di sisi selatan dekat pintu masuk utama. Letaknya di samping kios perhiasan, berdekatan dengan area parkir.

Di sana ada sebuah pintu kayu yang menghadap ke arah tenggara. Bagi mereka yang tidak akrab dengan Pasar Godean, ruangan berpintu kayu itu bisa saja mereka anggap gudang atau ruang tidak terpakai. Padahal di dalamnya terdapat dua nisan pusara Kyai Jembrak dan Nyai Jembrak.

Ruangan itu tidak besar, kurang lebih berukuran 3×3 meter saja. Lantai keramik putih mengelilingi dua nisan yang bersebelahan. Dua nisan itu tertutupi kain berwarna putih dengan kerangka kayu  mengeliling.

Jadi tempat ziarah

Makam Mbah Jembrak kabarnya sudah ada jauh sebelum pasar berdiri. Ketika bangunan fisik pasar berubah menjadi lebih besar dan tertata pada dekade 1990-an, makam tersebut tidak terkena relokasi. Tidak mengherankan apabila tukang parkir, satpam, dan pedagang sempat bercerita sering ada peziarah ke sana.

Peziarah yang datang kebanyakan berasal dari luar daerah dan pihak kraton. Pengelola pasar sempat memasang gembok di pintu makam. Namun hal itu tak terlaksana mengingat akan merepotkan peziarah dan pengelola.

Makam prajurit atau penasihat spiritual?

Penelusuran di internet menjelaskan, Mbah Jembrak adalah prajurit Pangeran Diponegoro selama perang Jawa yang juga bernama Senopati Gagak Handoko. Sumber lain menyebutkan, nama ini menyandang jabatan sebagai adipati terakhir di Laono dan wafat pada 1836.

Mojok menemui narasumber yang mengaku sudah mengulik tentang makam Mbah Jembrak sejak 1996, Agus Tri Yuwono. Ia menjelaskan bahwa Mbah Jembrak bukan sekadar tokoh Perang Jawa, perannya jauh lebih besar dari itu. Berdasarkan hasil penelusurannya, sosok Mbah Jembrak adalah pria asal Kediri yang menjadi guru spiritual Sultan Agung. Dari Mbah Jembrak lah raja besar Mataram Islam itu berguru soal ilmu kebatinan dan spiritualisme Jawa.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro Rahadi Saptata Abra belum pernah mendengar nama Mbah Jembrak sebagai anak buah dari Diponegoro selama perang. Namun, Rahadi tidak menutup kemungkinan itu karena sekitar tiga kilometer di utara makam tersebut terdapat Dusun Kasuran. Dusun itu menurut sejarawan Peter Carey dalam Kuasa Ramalan sebagai salah satu lokasi pertempuran Sentot Alibasah di masa awal Perang Jawa.

Nasib setelah revitalisasi Pasar Godean

Sudah sejak lama Pemerintah Kabupaten Sleman berencana merevitalisasi Pasar Godean. Tahapan saat ini adalah penyiapan lahan hingga April 2023. Setelahnya akan lanjut dengan proses pembangunan pada Mei 2023.

Kendati bagunan pasar berubah, keberadaan makam keramat itu akan tetap seperti semula. Mereka akan mempertahankan posisi sekarang dan membuatnya menjadi lebih terbuka. Asal tahu saja, saat ini dua nisan itu terletak dalam sebuah ruangan yang gelap karena tidak ada celah bagi sumber cahaya maupun udara untuk masuk.

Penulis: Syaeful Cahyadi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Menjawab Misteri Dua Makam Tua di Pasar Godean

Terakhir diperbarui pada 14 Maret 2023 oleh

Tags: makammakam tuapasar godeanziarah
Iklan
Syaeful Cahyadi

Syaeful Cahyadi

Penulis lepas dan pekerja sosial. Tinggal di Yogyakarta.

Artikel Terkait

Naik Sepeda Jogja Lamongan demi Menunaikan Rindu pada Ibu MOJOK.CO
Esai

Menuntaskan 640 Kilometer Jogja Lamongan Bersepeda demi Ziarah Batin dan Menunaikan Rindu pada Ibu

12 September 2025
Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas.MOJOK.CO
Aktual

Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas

25 September 2024
Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas.MOJOK.CO
Histori

Nasib Makam Guru Sultan Agung di Pasar Godean yang Tengah Direvitalisasi Rp101 Miliar

15 Februari 2024
rumah dekat kuburan.MOJOK.CO
Catatan

Nasib Memaksa Tinggal di Rumah Dekat Kuburan, Sampai Ada Makam di Dapur Rumah Warga Jogja

13 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pemkot Semarang kuatkan usulan gelar pahlawan nasional ke KH. Sholeh Darat MOJOK.CO

KH. Sholeh Darat Semarang Harusnya Semat Gelar “Pahlawan”: Penyusun Tafisr Al-Qur’an Jawa Pegon-Guru bagi RA. Kartini hingga KH. Hasyim Asy’ari

12 November 2025
Aksi kapten tim futsal putri Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rinjani, di event Campus League 2025 Regional Jogja MOJOK.CO

Mimpi Setinggi “Rinjani”: Dari Cap “Cewek kayak Laki” hingga Mencatat Prestasi dan Sejarah di Tim Futsal Putri

13 November 2025
Menemukan kedamaian batin dari rebahan karpet masjid MOJOK.CO

Rebahan di Karpet Masjid: Sepele tapi Beri Kedamaian Batin dari Dunia yang Penuh Standar, Tuntutan, dan Mengasingkan

12 November 2025
Gaji pertama membuat beberapa orang menangis MOJOK.CO

Momen Terima Gaji Pertama bikin Nangis dan Nyesek di Antara Perasaan Lega

14 November 2025
Nasib buruh usai Marsinah jadi pahlawan nasional. MOJOK.CO

Suara Hati Buruh: Semoga Gelar Pahlawan kepada Marsinah Bukan Simbol Semata, tapi Kemenangan bagi Kami agar Bebas Bersuara Tanpa Disiksa

12 November 2025
Kiper tim futsal putri UNY, Agma. MOJOK.CO

Perjuangan Ibu Belikan Sepatu Futsal, Beri Saya Kegigihan di Bawah Mistar

13 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.