ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Histori

Nasib Makam Guru Sultan Agung di Pasar Godean yang Tengah Direvitalisasi Rp101 Miliar

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
15 Februari 2024
0
A A
Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas.MOJOK.CO

Ilustrasi Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Keberadaan makam tua di Pasar Godean yang tengah mengalami revitalisasi tetap dipertahankan. Konon merupakan makam guru spiritual Sultan Agung Hanyokrokusumo, raja terbesar Mataram Islam.

***

Bangunan Pasar Godean yang tengah mengalami revitalisasi kian menunjukkan bentuknya. Jika tidak ada aral melintang, akhir tahun 2024, pasar yang rencananya menampung 1.837 pedagang ini akan rampung dan sudah mulai beroperasi. 

Menurut Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, revitalisasi Pasar Godean menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Anggarannya mencapai Rp101 miliar dari APBN Kementerian PUPR. Untuk pelaksana pembangunan dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah [BP2W] DIY,” katanya kepada media, awal Februari 2023. 

Meski nantinya bentuk pasar terlihat megah, ada satu tempat yang dipertahankan sebagaimana aslinya yaitu sebuah makam tua yang berada di depan pintu masuk pasar. 

Proses renovasi pasar berlangsung, ziarah jalan terus

Saat proses renovasi, pintu masuk ke makam bagi yang berziarah lewat dua buah seng. Namun, saat ini aa yang memberi kawat pada seng tersebut sehingga orang-orang tidak bisa membukanya dari luar atau pinggir Jalan Godean.

“Sekarang pintu masuknya lewat dalam Mas, bilang saja ke satpam mau ziarah, pasti boleh,” kata Harto pedagang di depan Pasar Godean. Pedagang yang saya taksir berusia 50-an tahun ini mengemukakan, meski Pasar Godean mengalami renovasi, peziarah tetap ada. 

Pasar Godean tengah melakukan revitalisasi besar-besaran. Diperkirakan pasar sudah beroperasi normal akhir tahun 2024 MOJOK.CO
Pasar Godean tengah melakukan revitalisasi besar-besaran. Diperkirakan pasar sudah beroperasi normal akhir tahun 2024. (Agung P/Mojok.co)

Kadang peziarah datang pagi, siang, sore atau malam, nggak tentu. Sekarang pintu masuknya lewat bagian dalam pasar karena di dekat makam sedang proses pembangunan tiang pondasi.

Sisur (40-an) seorang tukang parkir di depan Pasar Godean mengemukakan hal sama. Oleh orang proyek atau satpam pasar, orang-orang tetap boleh berziarah, tapi karena sekeliling makam sedang proses pembangunan sehingga pintu masuknya dari dalam. 

“Biasanya lewat dua seng itu, Mas. Tapi sekarang kelihatannya di kunci. Jadi lewat dalam,” katanya. 

Saya membuktikan kata-kata dua pedagang tersebut, dan memang dua seng yang biasanya jadi pintu masuk ke kawasan makam sudah terikatkawat. Saya hanya bisa melihat lewat celah bagian atas untuk melihat makam yang kanan kirinya penuh dengan tiang bangunan.

Makam Mbah Jembrak, antara guru spiritual Sultan Agung dan makam prajurit Pangeran Diponegoro

Kontributor Mojok, Syaeful Cahyadi pernah melakukan penelusuran terhadap keberadaan makam tersebut. Dua makam tersebut berada di bangunan sekitar 3×3 meter persegi dengan lantai dari keramik putih. Tidak ada celah untuk masuk udara dan cahaya. 

Makam ini berada di sebuah bangunan seluas 3×3 meter dengan lantai berupa keramik putih. Suasananya gelap, tanpa ada celah untuk masuk udara dan cahaya.

Syaeful menggambarkan, dua nisan yang ada di cungkup makam relatif lebih besar daripada nisan pada umumnya yang ada di pemakaman kampung. Di sisi makam terdapat tulisan beraksara Jawa yang sayangnya sudah tidak begitu jelas. Kain putih tampak menutup kepala nisan.

makam di tengah pasar godean MOJOK.CO
Kondisi cungkup makam di tengah Pasar Godean yang tengah melakukan revitalisasi. (Agung Mojok.co)

Awalnya, dua makam tersebut Syaeful ketahui saat menelusuri sebuah makam tua di Sleman di mesin pencari Google. Kemudian munculah makam di Pasar Godean yang konon merupakan makam dua orang suami istri yang punya nama Kyai Jembrak dan Nyai Jembrak.

Dari keterangan salah seorang petugas pasar, Syaeful Cahyadi mendapat keterangan jika makam tersebut sudah ada jauh sebelum adanya bangunan pasar. Namun, persis kapan makam itu ada, dan kisah Kiai dan Nyai Jembrak, ia dan temannya tidak tahu.

Pada pedagang di Pasar Godean saat itu juga tidak tahu kisah tentang dua sosok Kiai Jembrak dan Nyai Jembrak. 

Dari penelusuran di internet, Kiai atau Mbah Jembrak merupakan prajurit Pangeran Diponegoro selama perang Jawa. Sumber di internet menyebut jika nama lain dari Mbah Jembrak adalah Senopati Gagak Handoko. Padahal jika menelusuri data atau sumber lainnya, nama Gagak Handoko makanya ada di Kabupaten Purworejo. Sosok yang juga terkenal sebagai prajurit Pangeran Diponegoro ini menjadi adipati terakhir di Loano, Purworejo. 

Guru Sultan Agung yang datang dari Kediri

Syaiful akhirnya bertemu dengan Agus Tri Yuwono (57) warga Brongkol Sidomulyo, Godean Sleman. Ia mengaku sebagai penganut spiritualisme Jawa dan mengaku sebagai murid dari Maharsi Pamungkas, seorang tokoh spiritualisme Jawa terkenal yang tinggal di Gunungkidul

Agus bercerita, berkat bantuan gurunya, ia melakukan penelusuran sejak tahun 1996 tentang siapa sebenarnya sosok Mbah Jembrak. Menurutnya, sosok Mbah Jembrak bukanlah prajurit Pangeran Diponegoro. Perannya jauh lebih besar dan jauh sebelum terjadi Perang Jawa. 

“Mbah Jembrak adalah pria asal Kediri yang menjadi guru spiritual Sultan Agung. Dari Mbah Jembrak lah raja besar Mataram Islam itu berguru soal ilmu kebatinan dan spiritualisme Jawa,” kata Agus kepada Syaiful. Dengan kata lain, sosok Mbah Jembrak ini merupakan salah satu orang orang sakti di tanah Jawa

Saat tidak lagi menjadi guru Sultan Agung, Mbah Jembrak menepi dari pusat kerajaan Mataram Islam. Bersama istrinya, Mbah Jembrak pergi ke daerah yang saat ini merupakan bagian dari Godean. Di kawasan tersebut, Mbah Jembrak mengangkat dua orang murid yang juga menjadi tokoh dalam spiritualisme Jawa. 

Menurut Agus Yuwono seperti yang ia sampaikan ke kontributor Mojok, Mbah Jembrak ini kerap menolong rakyat kecil, terutama pedagang pasar yang teraniaya. Ini mungkin yang jadi alasan juga orang-orang berziarah ke makam tersebut.

Penulis: Agung Puwandono
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA Menjawab Misteri Dua Makam Tua di Pasar Godean

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 16 Februari 2024 oleh

Tags: godeanpasar godeansultan agungziarah
Iklan
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas.MOJOK.CO
Aktual

Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas

25 September 2024
Mbah Tukiyo dari Sidoarum yang Selalu Berpikir Positif di Atas Sepeda Onthelnya  MOJOK.CO
Sosok

Mbah Tukiyo dari Sidoarum yang Selalu Berpikir Positif di Atas Sepeda Onthelnya 

6 Februari 2024
Pembelaan Sepasang Kekasih yang ‘Pacaran Halal’ di Makam Sunan Ampel: Daripada Check-In Hotel! MOJOK.CO
Ragam

Ketika Muda-mudi Pilih ‘Pacaran Halal’ di Makam Sunan Ampel Surabaya daripada Check-In Hotel!

5 Februari 2024
Cerita Penjual Some Jawa Pertama di Jogja: Setengah Abad Berjualan Sejak 1974, Saksi Mencekamnya Era Petrus Orde Baru.MOJOK.CO
Kilas

Rekomendasi Kuliner Godean yang Legendaris, Nikmat, hingga Jadi Langganan Sultan

13 November 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
mahasiswa uns solo kena do pindah ke utp.MOJOK.CO

Mahasiswa UNS Telat Lulus Sampai DO, Pindah Kampus Malah Diajar Teman Seangkatan yang Sudah Jadi Dosen

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kos dekat UPN Jogja, harga murah fasilitas mewah MOJOK.CO

Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu

23 Mei 2025
Tukang sayur di Solo lebih makmur ketimbang kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan

21 Mei 2025
Kalau Nanti Punya Uang, Saya Akan Beli Toyota Corolla 76 untuk Bapak MOJOK.CO

Kalau Nanti Punya Uang, Saya Akan Beli Toyota Corolla 76 untuk Bapak

20 Mei 2025
Hal-hal yang bisa dikerjakan lulusan S2 biar nggak nganggur dari lulusan S2 UGM MOJOK.CO

Hal-hal Bernilai Cuan yang Bisa Dikerjakan Lulusan S2 daripada Ngeluh Susah Cari Kerja, Turuti Gengsi hanya Bikin Nganggur

19 Mei 2025
SMA dan SMK swasta gratis untuk siswa miskin di Jawa Tengah MOJOK.CO

SMA dan SMK Swasta Gratis untuk Siswa Miskin di Jawa Tengah

20 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.