Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Puan Maharani Akhirnya Mengakui Bahwa Dirinyalah yang Mematikan Mik Irwan Fecho

Redaksi oleh Redaksi
13 November 2020
A A
puan maharani
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Setelah sekian lama hanya menjadi dugaan, Puan Maharani akhirnya mengakui bahwa memang dirinya yang mematikan mik Irwan Fecho.

Dalam Rapat Paripurna DPR RI membahas RUU Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020, mik milik politisi Partai Demokrat Irwan Fecho mendadak mati saat ia menyampaikan interupsinya. Dalam rapat tersebut, Fraksi Partai Demokrat memang dalam posisi menolak pengesahan RUU Cipta Kerja sedangkan mayoritas fraksi mendukung pengesahan RUU Cipta Kerja.

Dalam video sidang yang dirilis untuk umum, tampak Ketua DPR Puan Maharani membuat gerakan memencet tombol persis saat mik Irwan mati mendadak. Hal tersebut kemudian memunculkan dugaan bahwa mik milik Irwan memang sengaja dimatikan oleh Puan Maharani.

Anggota DPR RI Fraksi PDIP Masinton Pasaribu pun menyatakan bahwa insiden mik mati mendadak tersebut bukanlah karena dimatikan oleh Puan, melainkan mati sendiri secara otomatis. Menurut Masinton, mik memang otomatis bakal mati setelah dipakai lima menit, hal tersebut dimaksudkan untuk membatasi waktu bicara.

Sementara itu, Irwan Fecho pun langsung membantah argumen Masinton. Ia menyatakan bahwa dirinya baru bocara dua menit.

“Saya hanya bicara dua menit. Jadi kalau ada yang bilang mik saya mati karena otomatis setelah 5 menit itu ngarang bebas,” terang Irwan Fecho melalui akun Twitter miliknya.

Belakangan, Puan Maharani akhirnya mengakui bahwa memang dirinyalah yang mematikan mik Irwan Fecho. Hal tersebut ia nyatakan dalam video sesi wawancara bersama Boy William yang diunggah di Youtube pada Kamis, 12 November 2020 kemarin.

“Bu Ketua DPR, aku punya pertanyaan. Itu kenapa kemarin kasus mik tiba-tiba bisa mati, kok bisa mati sih bu?” tanya Boy.

Puan pun kemudian menjelaskan ihwal insiden mik mati tersebut. Ia mengaku bahwa memang ia yang mematikan mik milik Irwan Fecho tersebut. Hal tersebut ia lakukan demi menjaga ketertiban jalannya sidang.

“Waktu kejadian yang heboh waktu itu loh, yang memimpin sebenarnya yang di sebelah kanan saya (Aziz Syamsuddin, fraksi Golkar), tapi saat yang bersangkutan mau bicara enggak bisa bicara, karena di floor pencet mik terus, jadi di sana mati,” terang Puan seperti dikutip dari CNN Indonesia. “Makanya kemudian pimpinan sidang meminta kepada saya untuk mengatur jalannya persidangan supaya dia bisa berbicara, bisa enggak dimatiin, saya kemudian mematikan mik tersebut,” lanjut Puan Maharani.

Menurut Puan, keputusan mematikan mik Irwan Fecho memang harus dilakukan sebab Irwan bersikeras ingin terus bicara, padahal yang bersangkutan sebelumnya sudah diberi kesempatan untuk berbicara.

“Ingin berbicara lagi, ingin berbicara lagi,” kata Puan.

Dengan atau tanpa klarifikasi, orang-orang sebenarnya sudah tahu bahwa memang Puan Maharani yang mematikan mic. Gerakan memencet tombol oleh Puan yang momennya persis dengan hilangnya suara Irwan memang terlalu pas untuk disebut sebagai sebuah kebetulan.

Kalau begini, yang kasihan sebenarnya bukanlah Irwan atau Puan, melainkan Masinton dan orang-orang lain yang sudah repot-repot belain Puan.

Iklan

“Yah, sudah susah-susah dibelain, malah ngaku. Jadi gue kan sekarang yang tengsin,” mungkin begitu batin mereka.

puan maharani

BACA JUGA 3 Alasan Puan Maharani Layak Dapet Bintang Mahaputera dari Presiden Jokowi dan artikel KILAS lainnya. 

Terakhir diperbarui pada 15 Maret 2021 oleh

Tags: irwan fechomikPuan Maharani
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

demokrat pdip mojok.co
Kotak Suara

Setelah Pertemuan Puan-AHY, Mungkinkah Demokrat Koalisi dengan PDIP?

19 Juni 2023
demokrat pdip mojok.co
Kotak Suara

Pertemuan AHY-Puan, Panas-Dingin Demokrat PDIP, dan Nasib Pencapresan Anies

13 Juni 2023
Ilustrasi Megawati Sukarnoputri (Ilustrasi Mojok.co)
Kotak Suara

PDIP Mau Gabung Koalisi Besar Asal Dapat Jatah Capres, Wajar?  

7 April 2023
RUU PPRT jadi inisiatif DPR
Kotak Suara

Sah Jadi Inisiatif DPR, RUU PPRT Harusnya Kelar Sebelum Lebaran, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

22 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.