Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Pesan Sujiwo Tejo Agar Ilmu Komunikasi Tidak Jadi ‘Ilmu Setan’

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
8 November 2022
A A
mahasiswa ilmu komunikasi mojok.co

Ilustrasi mahasiswa (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Budayawan Sujiwo Tejo mengatakan bahwa disiplin ilmu komunikasi bisa menjadi “ilmu setan” lantaran bisa membuat hal yang buruk menjadi terlihat baik. Hal itu menurutnya biasa dilakukan praktisi komunikasi di berbagai bidang.

“Saya pernah ngobrol dengan senior saya M Sobary. Beliau ahli komunikasi dan bilang kalau komunikasi itu bisa jadi ilmu setan. Ilmu ini bisa membuat setan terlihat bagus. Ya PR (public relation-red) itu,” ujarnya pada peserta “National Symposium of Communication Science” di Auditorium UNY, Selasa (8/11).

“Tapi saya tantang supaya kalian semua bisa membantahnya,” sambungnya tertawa.

Selain itu, sosok yang kerap digelari Presiden Jancukers ini memberikan pandangannya tentang masa depan ilmu komunikasi. Ia melihat bahwa di era digital, komunikasi harus bisa membaca kebutuhan masyarakat secara jeli.

Ia menganalogikan bahwa orang yang bergelut di bidang komunikasi harus pandai melihat dengan stetoskop. Hal itu dimaknai sebagai melihat apa yang orang lain pikirkan dan rasakan agar bisa menjawab kebutuhan di era digital.

“Jadi strategi komunikasi yang sangat penting itu bagaimana kita bisa mendiagnosa dengan tepat kebutuhan yang ada di masyarakat,” ujarnya di hadapan ratusan peserta yang hadir.

Menurut mantan wartawan Harian Kompas ini sekarang para pegiat ilmu komunikasi harus pandai menarasikan segala sesuatu dengan baik. Ia melihat bahwa storytelling menjadi kemampuan yang harus dikuasai untuk bisa menarasikan segala hal di sekitar.

Ia banyak memberikan gambaran bahwa lirik-lirik lagu bisa menjadi medium yang baik untuk menyampaikan suatu pesan. Lirik lagu Meggy Z yang berbunyi lebih baik sakit gigi daripada sakit hati misalnya, bisa menggabarkan besarnya penderitaan orang sakit hati.

“Pertama, sakit gigi itu penuh derita. Tapi sakit gigi tidak ada yang besuk dan kalau minta izin karena sakit gigi juga diketawain. Tapi Meggy Z memberikan gambaran bahwa sakit hati deritanya lebih dari itu,” paparnya dengan semangat.

Sujiwo yang menjadi keynote speaker dalam acara ini banyak membawakan tembang-tembang di sela pemaparannya. Lagu-lagu seperti Ingsun dan Sugih Tanpo Bondo ia lantunkan. Sesekali juga mengajak para peserta untuk menyumbang suara.

Hal seperti itu memang selalu dilakukan Tejo saat mengisi berbagai acara. Ia punya alasan bahwa pesan yang disampaikan lewat alunan nada bisa bertahan lebih lama di benak para hadirin.

“Saya setiap kali ceramah minta pakai musik karena saya yakin itulah yang sampean bawa pulang. Kata-kata ceramahku paling sepuluh hari sudah lupa, tapi nada bisa bertahan lama,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama ia juga menyinggung makna dari kehadiran yang menurutnya berasal dari frasa manjing makahanan yang memiliki arti menyesuikan diri di suatu situasi. Ia menekankan bahwa di era sekarang, keberadaan fisik belum tentu menandakan kehadiran yang sesungguhnya.

“Kadang kita hadir tapi main hp jadi pikirannya ke mana-mana. Dahulu tanpa hp pun pikirannya bisa ke mana-mana saat bertemu seseorang. Tapi intinya, orang kan tidak bisa melihat pikiran, bisanya melihat bagaimana sikap kita,” paparnya.

Iklan

Selain Sujiwo Tejo, tiga pembicara lain yang dihadirkan di acara ini yakni Prof Dr Heddy Shri Ahimsa Putra, Dr Hendi Pratama Spd MA, dan Prof Dr Suranto MPd Msi. Acara yang mengangkat tema “Peran Komunikasi terhadap Kemanusiaan di Era Digital” ini merupakan bagian dari rangkaian Bulan Komunikasi UNY.

Reporter: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Tips Melindungi Diri Saat Terjadi Crowd Crush

Terakhir diperbarui pada 8 November 2022 oleh

Tags: ilmu komunikasisudjiwo tejo
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Unair Surabaya iri dengan mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur. MOJOK.CO
Catatan

Penyesalan Saya “Yapping” sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unair kepada Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur

23 September 2025
Lulusan Ilmu Komunikasi.MOJOK.CO
Kampus

Lulusan Ilmu Komunikasi di Malang Ijazahnya Serasa Nggak Berguna, Susah Dapat Kerja Karena Akreditasi Jurusan C

5 Agustus 2025
Cerita Mahasiswa Ilkom Kampus Swasta Jogja Pilih Nggak Berangkat padahal Sidang Skripsi di Depan Mata MOJOK.CO
Kampus

Cerita Mahasiswa Jogja “Kabur” dari Sidang Skripsi, Tak Rela jika Skrispinya Berujung Jadi Tumpukan Kertas Tanpa Guna

3 September 2024
Cerita Mahasiswa Jatim Rela Melepas UGM Demi Masuk Jurusan Kependidikan di UNY, Menyesal Kemudian karena Dapat UKT Selangit dan Lingkungan Kuliah Toksik.mojok.co
Kampus

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNY Baru Tahu Jurusannya Akreditasi B, Padahal Paling Favorit di SNBP dan SNBT

22 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.