Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Pernikahan Anjing Jojo-Luna Pakai Adat Jawa, Disbud DIY Ambil Sikap

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
20 Juli 2023
A A
Viral Nikah Anjing Pakai Adat Jawa, Disbud DIY Sebut Terjadi Degradasi Budaya

Jojo dan Luna. (IG Nenaghoib)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY mengkritisi pernikahan anjing berama Jojo dan Luna yang menggunakan adat Jawa. Kejadian itu wujud dari degradasi dan distorsi dari konsep pernikahan adat Jawa. 

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Laskhmi Pratiwi, Kamis (20/07/2023) menyampaikan keberatannya atas penggunaan pernikahan adat Jawa untuk dua ekor anjing. Penyelenggara dan pemilik salah satu ekor anjing tersebut merupakan seorang tim staf khusus (stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indira Ratnasari. 

Sebelumnya, viral di media sosial video royal wedding atau pernikahan dua anjing bernama Jojo dan Luna di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, pada Sabtu (15/07/2023. Pernikahan anjing itu berlangsung dengan mewah dan biaya sebesar Rp 200 juta dengan tamu 100 undangan ini menggunakan adat Jawa.

Menurut Dian, menggelar pernikahan adat Jawa tersebut tidak bisa secara sembarangan. Sebab upacara pernikahan adat Yogyakarta atau tata cara palakrama dilindungi sebagai warisan budaya Takbenda Indonesia tahun 2017 nomor sertifikat 60073//KB/2017. 

Selain itu masuk dalam perlindungan hukum dalam negara. Yakni UU RI Nomor 5 tahun 2007 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Perda Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2017 tentang pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan.

“Upacara pernikahan, khususnya dari Yogyakarta kan prosesi pernikahan itu kan sudah menjadi warisan budaya Indonesia pada 2017. Sebagai bagian dari daur ulang hidup manusia adalah upacara daur hidup tata cara kalaprama,” ungkap Dian.

Mestinya menjaga marwah adat Jawa

Menurutnya, sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, prosesi pernikahan tersebut mestinya menjaga marwah adat Jawa. Apalagi pernikahan manusia memiliki nilai-nilai filosofi yang sudah turun temurun dari generasi ke generasi.

Memiliki daya aruh dan nilai-nilai yang adiluhung, menurut Dian, konsep pernikahan adat Jawa ini mestinya penting dilestarikan. Terlebih bila kita ingin peradaban manusia dengan kecerdasan otak dan pikiran cipta rasa karsanya akan membentuk suatu nilai-nilai yang menguatkan sisi manusianya.

Karena itu mestinya konsep pernikahan dengan adat Jawa tersebut tidak bisa diterapkan pada hewan. Sebab manusia memiliki kodrat yang berbeda dengan hewan

“Ada kodrat yang berbeda peruntukannya [manusia dengan hewan] jadi berbeda tentunya. Kan anjing tidak perlu [menikah dengan adat jawa] untuk kemudian yah di mana rasa kemanusiaan kita,” tandasnya.

Belum ambil langkah hukum

Meski menilai pernikahan anjing itu tidak menghargai budaya Jawa, Dian mengaku tidak akan mengambil langkah hukum. Sebab proses hukum bukanlah ranah Disbud Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Untuk langkah hukum, sebenarnya kebudayaan itu lebih pada upaya untuk saling merangkul. Ya kita masih mengupayakan beberapa hal,” paparnya.

“Kewajiban bagi kami meluruskan degradasi dan distorsi nilai sangat luar biasa. Karena itu sangat berpengaruh pada penyimpangan-penyimpangan. Dan kedepannya identitas jati dirinya budaya akan terbiasakan dengan hal seperti itu,” kata Dian.

Meski tak mengambil langkah hukum, Disbud tidak bisa menahan pihak lain untuk melakukannya. Apalagi saat ini ada beberapa komunitas yang berniat melakukan somasi.

Iklan

“Tapi mohon maaf saya tidak bisa menahan untuk beberapa teman dari paguyuban yang memang concern pada pelestarian budaya itu kalau kemudian mereka mensomasi, ada beberapa sanksi yang diterapkan asosiasinya,” ungkapnya.

Pemilik Jojo dan Luna minta maaf

Pemilik dua anjing, Nena dan Valen dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/7/2023) menyampaikan permohonan maaf kepada penggiat budaya Jawa dan seluruh masyarakat Indonesia. 

Para pemilik anjing tersebut mengaku tidak memiliki niat melecehkan atau tidak menghargai budaya Indonesia, terutama budaya Jawa. Di sisi lain, keduanya juga meminta maaf mengenai pemberkatan Katolik pada pernikahan anjing.

“Kami juga mohon maaf sebesar-besarnya kepada Keuskupan Agung Jakarta dan seluruh umat Katolik untuk berita pemberkatan hewan peliharaan, yang disalahartikan oleh masyarakat sebenarnya yang terjadi hanyalah pet blessing atau pemberkatan hewan yang seperti biasa dilakukan oleh gereja ditanggal 4 Oktober untuk memperingati St Fransiskus Asisi,” ucap Nena dan Valen seperti dikutip dari Republika.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Doa Sri Saat Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta di Malam 1 Suro

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2023 oleh

Tags: adat jawaanjing menikahjojo lunapernikahan
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO
Ragam

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Tepuk Sakinah saat bimbingan kawin bikin Gen Z takut menikah. Tapi punya pesan penting bagi calon pengantin (catin) sebelum ke jenjang pernikahan MOJOK.CO
Ragam

Terngiang-ngiang Tepuk Sakinah: Gen Z Malah Jadi Males Menikah, Tapi Manjur Juga Pas Diterapkan di Rumah Tangga

26 September 2025
Suka Duka Wedding Organizer Jogja yang Menyulap Pernikahan Jadi Cerita Tak Terlupakan
Video

Suka Duka Wedding Organizer Jogja yang Menyulap Pernikahan Jadi Cerita Tak Terlupakan

21 Juni 2025
Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6
Video

Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6

3 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.