Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Peristiwa Kanjuruhan dan 5 Tragedi Paling Kelam dalam Sepak Bola

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
2 Oktober 2022
A A
Aremania menuntu pengusutan Mojok.co

Sebuah mobil polisi terbalik akibat kericuhan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Minggu (2/10/2022). (ANTARA FOTO/H Prabowo/pras)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menyisakan duka mendalam bagi sepak bola Indonesia. Kerusuhan yang terjadi pasca-pertandingan Arema vs Persebaya Surabaya itu bukan hanya menjadi tragedi paling berdarah dalam sepak bola Indonesia. Namun juga menjadi salah satu yang paling kelam di dunia.

Sepanjang sejarah pertandingan sepak bola di dunia, terdapat sejumlah peristiwa yang menelan banyak korban jiwa. Berikut lima tragedi paling kelam dalam sepak bola di dunia.

#1 Tragedi Estadio Nacional, Peru

24 Mei 1964 puluhan suporter memadati Estadio Nacional untuk menyaksikan laga krusial. Peru menjamu Argentina dalam kualifikasi Zona Amerika Selatan menuju Olimpiade Tokyo 1964.

Suporter tuan rumah mengharapkan kemenangan atau setidaknya hasil imbang untuk lolos putaran final. Menjelang akhir laga, Peru sebenarnya bisa menyamakan kedudukan setelah terlebih dulu kebobolan. Namun gol penyeimbang itu dianulir.

Hector Chumpitaz, seorang pemain legendaris Peru yang menjadi saksi laga mengatakan bahwa keputusan wasit itu yang menyulut amarah suporter. Akhirnya kerusuhan pecah.

Polisi menembakkan gas air mata dan membuat kerusuhan itu semakin tak terkendali. Diperkirakan, ada sekitar 328 orang yang meninggal dalam tragedi ini, Jumlahnya simpang siur. Namun peristiwa di Estadio Nacional tercatat menjadi yang paling berdarah dalam sejarah sepak bola.

#2 Tragedi Stadion Kanjuruhan

Sabtu, 1 Oktober 2022, pertandingan antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang berakhir kelam. Laga yang penting bagi tim tuan rumah ini harus berakhir kekalahan dengan skor 3-2.

Suporter yang kecewa dengan hasil ini turun ke lapangan dan memicu kericuhan. Aparat kepolisian menembakkan gas air mata yang akhirnya turut memicu kepanikan di tribun suporter. Penonton berdesakan untuk keluar stadion hingga menimbulkan korban meninggal dunia.

Hingga dini hari, menurut laporan kepolisian, ada 127 korban jiwa yang meninggal. Namun jumlah ini masih terus bertambah. Tragedi di Kanjuruhan bukan hanya menjadi yang paling kelan di Indonesia. Namun juga di dunia.

#3 Tragedi Accra Sports Stadium, Ghana

9 Mei 2001 terjadi bentrokan antara polisi dengan suporter di Accra Sports Stadium, Ghana. Peristiwa ini terjadi kala klub The Accra Hearts of Oak bermain melawan Asabte Kotoko dari Kumasi. Peristiwa ini menewaskan sekitar 126 korban jiwa.

#4 Tragedi Hillsbrough

15 April 1989 menjadi hari yang kelam bagi sepak bola Inggris. Semifinal Piala FA antara Nottingham Forest melawan Liverpool berakhir dengan kematian puluhan suporter.

Pada penyelidikan tahun 2016, ditemukan bahwa polisi yang membuka pintu keluar sebelum sepak mula jadi salah satu kesalahan fatal yang menyebabkan tragedi ini. Penyelidikan ini dibenarkan oleh mantan polisi Duckenfield yang bertanggung jawab menjaga ketertiban  di Chesire, Inggris tersebut. 96 orang meninggal dalam peristiwa kelam ini.

#5 Tragedi di Stadion Kathmandu, Nepal

12 Maret 1988 terdapat sekitar 30 ribu penonton yang menyaksikan pertandingan antara Janakpur dengan Muktijoddha. Di tengah pertandingan, terjangan badai es tiba-tiba datang dan menghujani penonton.

Penonton yang panik berusaha keluar stadion. Namun ternyata kondisi pintu keluar sedang terkunci di tengah pertandingan. Alhasil saling desak dan kepanikan pun terjadi. Tragedi ini menewaskan setidaknya 70 orang.

Iklan

Penulis: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA LPSK: Harus Ada yang Tanggung Jawab Atas Tragedi Kanjuruhan

Terakhir diperbarui pada 2 Oktober 2022 oleh

Tags: Aremakanjuruhantragedi kanjuruhantragedi sepak bola
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

futsal uny.MOJOK.CO
Sosok

Aulia, Clutch Player UNY dari Bukit Pinus yang Tak Butuh Sorotan Untuk Bersinar

13 November 2025
Polisi minta maaf atas kematian driver ojol. MOJOK.CO
Catatan

Lagi-lagi Polisi Minta Maaf bikin Kita Muak karena Sudah Tahu Ujungnya: Tak Ada Keadilan untuk Rakyat Kecil

29 Agustus 2025
Malang Semakin Menyebalkan, Rindu Era Terbaik Bersama Arema MOJOK.CO
Esai

Kini, Malang Berubah Menjadi Kota yang Asing dan Bikin Sebal, Bikin Saya Rindu Era Terbaik ketika Noh Alam Shah Masih Berseragam Arema

4 Agustus 2025
Nelangsa orang dengan KTP Malang, susah payah perbaiki citra malah rusak oleh suporter Arema FC: Aremania MOJOK.CO
Ragam

Tak Mudah Jadi Orang dengan KTP Malang, Susah Payah Berbuat Baik tapi Sia-sia karena Cap Aremania

13 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.