MOJOK.CO – Pola asuh orang tua berpengaruh terhadap hasil akademik anak. Gaya pengasuhan tertentu dapat mendorong sikap positif terhadap pendidikan atau efikasi akademik yang lebih tinggi. Kondisi itu akan mempengaruhi niat untuk memperoleh kebaikan nilai dan selanjutnya berdampak pada hasil akademik.
Kepala Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Dr. Diana Setiyawati, M.Hsc.Psy., Psikolog menjelaskan, keluarga yang menerapkan gaya pengasuhan sehat mempunyai kesehatan mental yang lebih baik dan dapat menjaga hubungan yang positif dengan orang lain, serta memiliki tujuan dalam hidup.
Pola pengasuhan yang baik juga meliputi nutrisi anak yang baik dan terjamin, mengembangkan kendali diri yang tinggi pada anak, dan mencegah perkembangan perilaku anti sosial.
“Pengasuhan yang sehat kuncinya adalah ayah dan bundanya kompak, yang pada akhirnya bermuara pada ketangguhan keluarga,” papar Diana dalam Kuliah Online yang bertemakan Pengasuhan Konvensional di Zaman Sekarang, Jumat (5/08/2022) seperti dikutip dari ugm.ac.id.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada dua hal penting terkait pengasuhan yakni adanya dukungan (kedekatan) dan kontrol (fleskibilitas). Oleh karenanya, gaya pengasuhan authoritative adalah yang ideal dibanding gaya pengasuhan lain.
Gaya pengasuhan Authoritative yang mempunyai aturan dan harapan yang jelas, ada kedekatan dan kontrol, bersikap terbuka pada anak, dan memberikan umpan balik. Perilaku anak yang terlihat adalah mandiri, ceria, mampu mengelola stres, dan berprestasi.
Adapun Diana menjelaskan beberapa tipe pola pengasuhan lain:
Pertama, gaya pengasuhan otoriter mempunyai aturan dan harapan yang kaku, penegakannya ketat, cenderung mengekang, dan overprotective. Perilaku anak yang terlihat dari gaya pengasuhan ini adalah mudah terlibat konflik, mudah tersinggung, rentan terhadap stres, emosi tidak stabil, dan sulit mengambil keputusan.
Kedua, gaya pengasuhan permisif mempunyai aturan atau harapan tidak jelas, tidak konsisten dalam menerapkan disiplin atau memberikan umpan balik, membiarkan preferensi anak, dan jarang memaksa anak untuk sesuai dengan standar orangtua. Perilaku anak yang terlihat dengan gaya pengasuhan ini adalah impulsif-agresif, memberontak, mendominasi, dan kurang berpestrasi.
Ketiga, gaya pengasuhan penolakan atau Rejecting Style yang mempunyai aturan dan harapan yang kaku, tidak perhatian terhadap kebutuhan anak, dan jarang memiliki harapan terhadap anak. Perilaku anak yang terlihat adalah tidak dewasa atau kekanak-kanakan dan memiliki masalah psikologis.
Keempat, tidak terlibat atau Univolved Style. Pola ini mempunyai gaya pengasuhan dengan aturan dan harapan yang tidak jelas, mengabaikan, membiarkan anak selama tidak mengganggu orang tua. Perilaku anak yang terlihat adalah menarik diri, soliter atau menyendiri, dan kurang berprestasi.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi