Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Menyasar HTI, Pembakaran Bendera Tauhid Oleh Banser Menuai Kecaman

Redaksi oleh Redaksi
23 Oktober 2018
A A
Pembakaran Bendera Tauhid MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pembakaran bendera tauhid oleh Banser menuai kecaman. Niatnya membakar bendera HTI, namun yang mereka lakukan menimbulkan kesalahan tafsir.

Garut, 22 Oktober 2018, sebuah video viral. Video tersebut menunjukkan aksi pembakaran sebuah bendera oleh Banser. Setelah dicermati lebih lanjut, Banser nampak melakukan aksi pembakaran bendera tauhid. Sontak, video tersebut dikecam banyak pihak, disayangkan mengapa harus terjadi.

Beberapa saat setelah aksi pembakaran bendera tauhid tersebut, GP Ansor memberikan klarifikasi. Selaku induk dari Banser, GP Ansor menegaskan bahwa yang dibakar adalah bendera dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), sebuah ormas yang sudah dibubarkan oleh pemerintah.

Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas memberikan klarifikasi. “Saya sudah cek teman-teman di Garut, tempat di mana pembakaran itu terjadi. Sudah saya tanyakan juga ke pengurus di sana, teman-teman yang membakar itu melihat bendera tersebut sebagai bendera HTI.”

Bendera HTI yang dibakar oleh Banser memang memuat kalimat tauhid di dalamnya. Bendera ormas yang dilarang oleh pemerintah tersebut memiliki latar hitam dengan tulisan putih. Bendera ini dikenal dengan nama “Ar-Rayah”.

Selain memberikan klarifikasi pembakaran bendera tauhid, Yaqut Cholil Qoumas juga menegaskan bahwa aksi tersebut bertujuan untuk menghormati dan melindungi kalimat tauhid. Maksudnya, supaya tulisan itu tidak terinjak-injak dan terbuang di tempat yang kotor atau tidak semestinya.

“Membakar bendera yang ada tulisan kalimat tauhid tersebyt, hemat saya, teman-teman ingin memperlakukan sebagaimana mestinya jika mereka menemukan potongan sobekan mushaf Alquran. Mereka akan bakar sobekan itu demi untuk menghormati dan menjaga agar tidak terinjak-injak atau terbuang di tempat yang tidak semestinya,” ungkap Yaqut Cholil Qoumas.

Meski sudah ada klarifikasi, beberapa pihak sangat menyayangkan pembakaran bendera tauhid itu terjadi. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, lewat akun Twitter pribadinya mengungkapkan bahwa seharusnya tidak perlu sampai ada aksi pembakaran. Aksi penyampaian gagasan baiknya disampaikan dengan adab yang baik.

“Saya menyesalkan dibakarnya bendea yang ada simbol tauhidnya di Garut. Dimaksudkan membakar simbol organisasi yang dilarang pemerintah namun hemat saya, hal tersebut menimbulkan tafsir berbeda. Mari biasakan menyampaikan gagasan dengan adab yang baik. Bangsa kita butuh itu,” tulis Ridwan Kamil.

Selain Ridwan Kamil, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti juga urun komentar terkait pembakaran bendera tauhid. Abdul Mu’ti memberikan saran yang brilian dan bisa dipertimbangkan di masa depan.

“Seharusnya pembakaran itu tidak perlu dan tidak seharusnya terjadi. Aksi itu sudah kebablasan. Bagaimanapun juga itu kalimat syahadat yang sangat suci dan mulia. Kalau yang mereka maksudkan adalah bendera HTI, maka cukup ditulis HTI, jangan kaliamat tauhid,” kata  Abdul Mu’ti.

Ini saran yang sangat jernih. Toh biaya mencetak bendera besar dengan tulisan HTI di dalamnya tidak terlalu mahal. Pun, yang ditakutkan Ridwan Kamil, yaitu terjadi salah tafsir, tidak akan terjadi. (yms)

Terakhir diperbarui pada 23 Oktober 2018 oleh

Tags: banserbendera tauhidHTI
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Aktual

11 Ribu Warga NU Geruduk Mapolda DIY, Tuntut Polisi Usut Tuntas Kasus Penusukan Santri Krapyak Jogja

29 Oktober 2024
Banser NU Selalu Kena Caci Maki MOJOK.CO
Ragam

Pahitnya Jadi Anggota Banser, Tulus Berbuat Baik dan Tak Rugikan Orang tapi Kerap Dicaci Maki

25 Juli 2024
diskusi ormas mojok.co
Politik

Tak Hanya HTI dan FPI, Sejak Indonesia Merdeka Ormas Dibubarkan Gara-gara Politik

10 Juni 2022
Begini Rasanya Disingkirkan Pakai TWK dan 4 Alasan Menjadi ASN KPK Itu Terlalu Rumit Dipahami MOJOK.CO
Esai

Begini Rasanya Disingkirkan Pakai TWK dan 4 Alasan Menjadi ASN KPK Itu Terlalu Rumit Dipahami

6 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.