Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Oleh-oleh Khas Jogja Tak Cuma Bakpia, Ada Roti Tradisional Legend Sejak Zaman Mataram Islam

Redaksi oleh Redaksi
21 Oktober 2025
A A
Roti kembang waru, kuliner tradisional Kotagede yang bisa jadi pilihan oleh-oleh khas dari Kota Jogja MOJOK.CO

Roti kembang waru, kuliner tradisional Kotagede yang bisa jadi pilihan oleh-oleh khas dari Kota Jogja. (Pemkot Jogja)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mereka yang datang ke Jogja kebanyakan tidak hanya menjelajah sudut-sudut wisata. Tidak sekadar ingin pulang membawa kenangan berupa jepretan foto. Tapi juga membawa tentengan di tangan (oleh-oleh khas) untuk dibawa pulang dan dinikmati bareng keluarga. Bakpia selama ini memang sudah menjadi top of mind oleh-oleh khas Jogja. Namun, sebenarnya masih ada oleh-oleh lain yang bisa dibawa pulang. Misalnya, roti kembang waru, sebagai kuliner tradisional dari Kotagede, Kota Jogja.

Roti kembang waru: tak sekadar oleh-oleh khas Jogja, tapi juga warisan budaya

Roti kembang waru resmi ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda (WBTB) oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Mei 2023. Penetapan ini menjadi bentuk pengakuan atas nilai sejarah dan tradisi panjang kuliner khas Kotagede yang telah ada sejak masa Kerajaan Mataram Islam.

Sebagai salah satu ikon kuliner tradisional Jogja, roti kembang waru tidak hanya memiliki cita rasa yang khas, tetapi juga sarat makna filosofis. Bentuknya yang menyerupai bunga waru melambangkan kehangatan, keramahan, dan keterbukaan masyarakat Jawa.

Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo menyebut, roti kembang waru menjadi kuliner trdasional khas Kotagede yang bisa jadi opsi oleh-oleh selain bakpia MOJOK.CO
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo menyebut, roti kembang waru menjadi kuliner trdasional khas Kotagede yang bisa jadi opsi oleh-oleh selain bakpia. (Pemkot Jogja)

“Roti Kembang Waru bukan sekadar kuliner tradisional, tapi dapat difortifikasi agar memiliki nilai tambah dan daya saing,” kata Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo dalam Sarasehan Ekonomi Berbasis Lokal di RTHP Bumen Purbayan pada Sabtu (18/10/2025).

“Pasarnya juga bisa diperluas dengan pengembangan varian rasa produk yang menarik minat anak-anak muda. Bahkan menjadi kuliner yang wajib dicoba dan oleh-oleh khas Jogja selain bakpia,” sambungnya.

Melestarikan tradisi sembari berinovasi

Hasto menambahkan, pelestarian dan pengembangan roti kembang waru diharapkan menjadi bagian dari penguatan ekonomi lokal berbasis budaya.

Ia menekankan, dalam upaya pelestarian, inovasi tetap perlu dilakukan. Tentu tanpa meninggalkan keaslian resep dan nilai tradisinya. Dengan begitu, kuliner khas Kotagede ini diharapkan terus lestari dan dikenal luas oleh generasi muda.

“Melestarikan tradisi bukan berarti berhenti berinovasi, tapi memastikan warisan budaya tetap hidup di setiap zaman dan sifatnya harus produktif. Ke depan akan kita upayakan bersama agar roti kembang waru didaftarkan HAKI, supaya arah pengembangannya lebih terencana,” terang Hasto.

Roti kembang waru, kuliner tradisional Kotagede yang bisa jadi pilihan oleh-oleh khas dari Kota Jogja MOJOK.CO
Roti kembang waru, kuliner tradisional Kotagede yang bisa jadi pilihan oleh-oleh khas dari Kota Jogja selain bakpia. (Pemkot Jogja)

Hasto juga menegaskan pentingnya dukungan lintas sektor agar kuliner tradisional seperti roti kembang waru bisa naik kelas.

“Kalau sudah punya merek, punya sertifikasi, dan punya cerita budaya yang kuat, kita bisa bantu promosikan lewat berbagai event daerah dan pariwisata. Nanti bisa kita kolaborasikan juga dengan gerakan ekonomi kreatif dan UMKM, agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat Kotagede,” tuturnya.

Roti kembang waru: simbol kearifan lokal dan branding wisata kuliner Jogja

Seniman dan Budayawan, RM Altiyanto Henryawan mengatakan, selain sebagai simbol kearifan lokal, roti kembang waru juga memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari branding pariwisata kuliner Jogja.

“Kotagede yang dikenal sebagai kawasan bersejarah, dapat mengaktivasi roti kembang waru dengan narasi yang lebih kuat untuk menambah nilai. Bisa dari cerita sejarahnya, bisa juga pengalaman yang ditawarkan kepada wisatawan untuk merasakan langsung pengalaman membuat roti tersebut,” ungkapnya.

Atas segala potensi dari roti kembang waru, bukannya tanpa tantangan untuk melestarikannya sebagai kuliner atau oleh-oleh khas Jogja. Hal ini seperti disampaikan perwakilan Kelompok Perajin Roti Kembang Waru Purbo Arum, Indri Wahyuningsih.

Roti kembang waru, kuliner tradisional Kotagede yang bisa jadi pilihan oleh-oleh khas dari Kota Jogja MOJOK.CO
Roti kembang waru, kuliner tradisional Kotagede yang bisa jadi pilihan oleh-oleh khas dari Kota Jogja selain bakpia. (Pemkot Jogja)

“Tantangannya regenrasi. Anak-anak muda sekarang banyak yang memilih bekerja di sektor lain. Padahal, kalau ditekuni, membuat roti kembang waru bisa menjadi usaha yang menjanjikan juga,” kata Indri.

Iklan

“Kami berharap ada pelatihan dan pendampingan agar tradisi ini tetap bisa diteruskan,” imbuhnya.

Oleh karena itu, kata Indri, para pembuat roti kembang waru sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk memperkuat keberlanjutan usaha. Mulai dari pelatihan produksi, kemasan, pemasaran digital, hingga pendampingan perizinan usaha.

“Kami harap roti kembang waru tidak hanya bertahan sebagai warisan budaya. Tapi juga berkembang menjadi ikon kuliner yang mendukung ekonomi warga Kotagede,” pungkasnya.

BACA JUGA: 7 Bakpia Jogja Paling Enak dan Cocok di Lidah Wisatawan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2025 oleh

Tags: bakpiaJogjakota jogjakotagedeKuliner Jogjakuliner tradisional jogjaoleh-oleh Jogjaroti kembang waruwisata kuliner jogja
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.