Mayat Anak di Temanggung Rupanya Korban Ritual Usir Genderuwo - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Kilas

Mayat Anak di Temanggung Rupanya Korban Ritual Usir Genderuwo

Redaksi oleh Redaksi
18 Mei 2021
0
A A
Mayat Anak 7 Tahun di Temanggung Rupanya Korban Ritual Usir Genderuwo mojok.co

Mayat Anak 7 Tahun di Temanggung Rupanya Korban Ritual Usir Genderuwo mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Semasa hidup korban dianggap nakal, yang menurut dukun akibat pengaruh genderuwo. Ia dibunuh orang tuanya sendiri lewat ritual pembersihan. Pelaku percaya korban akan bangkit 4 bulan setelah dibunuh. Kasus di Temanggung ini menambah panjang pembunuhan akibat kepercayaan mistis.

Susah mendefinisikan kasus ini sebagai kasus yang emang orang tuanya brengsek aja, atau akibat masih suburnya takhayul mistis di masyarakat. Yang pasti, akibat kepercayaan berbahaya, nyawa satu anak harus melayang.

Aisyah, 7 tahun, tewas di tangan kedua orang tuanya sendiri di Dusun Paponan, Desa Bejen, Temanggung, Jawa Tengah pada Januari lalu. Ia dibunuh dengan cara kepalanya dibenamkan dalam air. Kematian menyakitkan itu harus ia tanggung karena orang tuanya menganggap ia anak yang nakal. Gara-gara saran tetangga dusun sebelah yang berprofesi dukun, Haryono dan Budiono, orang tuanya percaya kenakalan Aisyah karena anak ini keturunan genderuwo. Akibatnya, Aisyah harus dibersihkan lewat ritual mematikan.

Setelah tewas, orang tua Aisyah yang bernama Marsidi dan Suwarthinah masih menyimpan mayat anak mereka seolah-olah ia cuma tidur. Jasadnya dibaringkan di kamar, dan masih rutin dibersihkan agar tidak berbau. Juga karena perkataan dukun, keduanya percaya anak mereka akan bangkit kembali.

Sementara Aisyah tak kunjung hidup lagi–yang mana merupakan kepercayaan yang sangat konyol, paklik dan bulik Aisyah mulai penasaran karena anak ini tak keluar rumah dalam waktu lama. Maryanto, paman Aisyah, lalu berinisiatif bertanya kepada Marsidi. Oleh Marsidi, dijawab bahwa Aisyah sedang tinggal di rumah mbahnya di dusun sebelah. Maryanto pun percaya.

Baca Juga:

Cerita dari Koh Hin, Muslim Tionghoa di Parakan Temanggung

Haji Tembakau: Pagi Macul di Sawah, Malam Macul di Langit

Joko Mentik Si Pawang Hujan, Dapat Ilmu dari Sang Kakek

Ketika tiba hari Lebaran tahun ini, Maryanto dan istrinya berkunjung ke rumah kakek Aisyah sekaligus untuk menjemput keponakan mereka. Tapi mereka justru kaget karena sang kakek malah bingung. Akhirnya, pada Minggu malam mereka datang lagi ke rumah Marsidi. Setelah menekan kedua pelaku, di sanalah mereka akhirnya bertemu Aisyah yang sudah jadi mayat yang mengering. Marsidi juga mengakui ritual yang telah ia lakukan.

Begitu kasus ini terkuak, keluarga langsung melapor ke Polsek Bejen. Kini keempat pelaku telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.

Kepada polisi Temanggung, Marsidi mengakui perbuatannya dan menceritakan dari mana ide membunuh anak sendiri itu datang.

“Dari terawangan Pak H, anak saya ada turunan genderuwo, makanya nakal. Jadi untuk menghilangkan aura itu,” kata Marsidi, dikutip CNN Indonesia. Ia melanjutkan, “Kata H, nanti empat bulan akan sadar bangun sendiri dan pasti sudah berubah tidak nakal lagi.”

Jika menilik UU Perlindungan Anak, keempat tersangka ini bisa dikenai pidana pembunuhan anak dengan hukuman lebih dari 10 tahun.

Kasus ini membuat kita tahu masih ada orang yang bersedia percaya pada hal-hal yang kebangetan tidak masuk akalnya. Apalagi peristiwa ini hanya berselang dari kasus babi ngepet Depok yang tampaknya sungguh-sungguh dipercaya warga setempat. Seketika, orang yang percaya Hitler mati di Garut jadi jauh lebih bermartabat karena setidaknya kepercayaan mereka tidak menyakiti siapa-siapa, kecuali akal sehat mereka sendiri.

BACA JUGA Bayar Jutaan ke Orang Pintar Bisa, Giliran BPJS Malah Nunggak dan berita terbaru lainnya di KILAS.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: GenderuwoMistispembunuhanrukyahtemanggung
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Koh Hin Muslim Tionghoa

Cerita dari Koh Hin, Muslim Tionghoa di Parakan Temanggung

14 Mei 2022
haji tembakau di temanggung

Haji Tembakau: Pagi Macul di Sawah, Malam Macul di Langit

13 Mei 2022
joko mentik pawang hujan mojok.co

Joko Mentik Si Pawang Hujan, Dapat Ilmu dari Sang Kakek

21 Maret 2022
Rumah Kontrakan Arini Bagian 2: Semua Berawal dari Gunung Argopuro MOJOK.CO

Kontrakan Arini Bagian 2: Semua Berawal dari Gunung Argopuro

3 Maret 2022
masjid tiban dan padasan mojok.co

Masjid Tiban Gunungkidul: Masjid Mistis Peninggalan Murid Sunan Pandanaran

25 Februari 2022
ilustrasi Kesan Menonton House of Secret: The Burari Deaths, Film Dokumenter Kematian 11 Anggota Keluarga mojok.co

Kesan Menonton House of Secrets: The Burari Deaths, Film Dokumenter Kematian 11 Anggota Keluarga di India

13 Oktober 2021
Pos Selanjutnya
Panduan Sederhana Memahami Palestina dan Bisakah Indonesia Ngalahin Israel?

Panduan Sederhana Memahami Palestina dan Bisakah Indonesia Ngalahin Israel?

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Mayat Anak 7 Tahun di Temanggung Rupanya Korban Ritual Usir Genderuwo mojok.co

Mayat Anak di Temanggung Rupanya Korban Ritual Usir Genderuwo

18 Mei 2021
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022

Terbaru

tyrell malacia mojok.co

Tyrell Malacia Resmi ke MU, Target Selanjutnya Lisandro Martinez

2 Juli 2022
adam deni mojok.co

Ahmad Sahroni Laporkan Lagi Adam Deni ke Polisi, Kali Ini Terkait Teror dan Fitnah

2 Juli 2022
prambanan jazz 2022

Asyiknya Nonton Konser Sambil Duduk di Prambanan Jazz 2022

2 Juli 2022
money heist korea mojok.co

3 Pemeran Money Heist Korea Ceritakan Tantangan dan Momen Paling Berkesan Saat Produksi

1 Juli 2022
Tjipto Mangoenkoesoemo [Bag.2]: Anti Raja dan Anti Kolonial

Tjipto Mangoenkoesoemo [Bag.2]: Anti Raja dan Anti Kolonial

1 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In