Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Mahasiswa Asal Madura di Inggris Cerita Beratnya Puasa 16 Jam Sambil Penelitian

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
16 April 2023
A A
Mahasiswa asal Madura alumnus UNY di Univeristy of Bristol
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mahasiswa magister Nanoscience and Functional Nanomaterials di University of Bristol, Inggris bernama Athi Nur Auliati Rahmah harus menjalani puasa 16 jam sambil melakukan penelitian. Baginya, durasi puasa yang cukup lama cukup menjadi tantangan.

“Capek banget, kegiatan di kampus dari jam 9 sampai jam 5 dan harus selalu fokus” curhat Athi, Kamis (13/4).

Selama proses studi, Athi memang harus mengikuti pembelajaran dan penelitian di tiga laboraturium sekaligus. Momen Ramadan kali ini juga bertepatan dengan proses pengerjaan proyek nanomaterial untuk sistem pendingin surya. Sebagai informasi, nanomaterial merupakan material dengan struktur berdimensi sangat kecil.

Proyek itu membuat perempuan asal Sumenep, Madura ini harus bolak-balik ke Material Lab di School of Physics, Thermofluids Lab di School of Engineering, dan Chemistry Laboratory di School of Chemistry. Selama berpuasa, ia hanya memanfaatkan jam istirahat makan siang untuk beribadah sembali rehat sejenak sebelum kembali ke kesibukan di laboraturium.

Ramadan di Bristol berbarengan dengan musim semi yang menyebabkan durasi siang lebih lama dari biasanya. Pada awal Ramadan, waktu subuh sekitar pukul 5 pagi dan magrib sekitar jam 7 malam.

Namun, saat pertengahan puasa, subuh semakin maju menjadi jam 4 pagi sedangkan magribnya mundur menjadi jam 8 malam. Alhasil, durasi puasa pun bertambah menjadi sekitar 16 jam. Durasi yang tidak pernah ia rasakan saat ada di Indonesia.

Bristol tempat Athi menempuh studi merupakan kota terpadat di barat daya Inggris. Bristol merupakan kota terpadat kesebelas Britania Raya.

Athi melanjutkan studi di University of Bristol setelah mendapat beasiswa Indonesia Maju Pespresnas-Kemendikbudristek RI. Ia merupakan alumnus FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Dukungan terhadap mahasiswa muslim di Inggris

Menjalani Ramadan di negara dengan mayoritas penduduk bukan muslim menjadi tantangan tersendiri. Athi mengaku harus mempersiapkan bahan-bahan makanan halal tersendiri. Beberapa hal yang ia persiapkan di antaranya beras, bumbu-bumbu, daging halal, makanan beku, hingga buah-buahan.

“Beli daging halal lumayan jauh, harus ke supermarket yang besar dan tidak di pusat kota, jadi saya akalin dengan beli frozen food sosis halal, kebab halal, dan samosa halal yang tinggal di-microwave, goreng, atau oven untuk sahur dan buka” tutur Athi.

Selain itu, gadis asal Madura ini juga mengalami kendala untuk melakukan ibadah tarawih. Ia mengaku sebenarnya ingin tarawih di kampus atau masjid. Namun, jarak yang jauh dan harus menggunakan transportasi umum membuatnya memilih beribadah dari tempat tinggalnya di sana.

“Isya tuh jam setengah 9 sampai 10 malam, berarti selesai tarawih-nya tengah malam dong, agak ngeri juga kalau ngebus dan jalan kaki sendirian” jelasnya.

Kendati begitu, Athi mengaku mendapat banyak dukungan dari rekan sesama mahasiswa di sana. Mereka memberikan dukungan secara moral hingga bantuan berupa logistik untuk berbuka.

Athi bercerita, salah satu teman kost-nya berbagi jus, makanan, hingga buah sebagai menu berbuka. Ada pula teman lain yang kerap memberinya ucapan sahur dan berbuka. Teman riset-nya juga sering memastikan kalau Athi baik-baik saja saat mengerjakan tugas bersama.

Iklan

“You are very welcome to go home, it’s fine,” ucap seorang rekan, mempersilakan Athi untuk pulang terlebih dahulu saat masih ada pekerjaan di laboraturium. Menjalani puasa sambil melakukan kerja penelitian di Inggris membawa pengalaman baru yang berkesan buat Athi. Ia senang bisa menjalankan dua kewajibannya sekaligus, belajar dan berpuasa.

Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Memetakan 8 Usaha Orang Madura di Perantauan Berdasarkan Ciri dan Asal Daerahnya dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas. 

 

 

 

 

Terakhir diperbarui pada 16 April 2023 oleh

Tags: InggrisMaduraMahasiswaPuasauny
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Kiper tim futsal putri UNY, Agma. MOJOK.CO
Liputan

Perjuangan Ibu Belikan Sepatu Futsal, Beri Saya Kegigihan di Bawah Mistar

13 November 2025
futsal uny.MOJOK.CO
Sosok

Aulia, Clutch Player UNY dari Bukit Pinus yang Tak Butuh Sorotan Untuk Bersinar

13 November 2025
Aksi kapten tim futsal putri Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rinjani, di event Campus League 2025 Regional Jogja MOJOK.CO
Sosok

Mimpi Setinggi “Rinjani”: Dari Cap “Cewek kayak Laki” hingga Mencatat Prestasi dan Sejarah di Tim Futsal Putri

13 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.