MOJOK.CO – Pola makan adalah kunci utama untuk mencegah asam lambung naik. Sebagaimana diketahui, naiknya asam lambung dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan dan berakibat pada sensasi nyeri hingga ulu hati. Kondisi ini dinamakan gangguan maag. Penting bagi kita ketahui apa saja pantangan asam lambung.
Maag bisa sangat menggangu. Rasa sakit dan nyeri yang dialami, dapat menghambat aktivitas sehari-sehari manusia. Bahkan, ia juga bisa menjadi GERD, atau gangguan iritasi pencernaan akibat asam lambung, yang sudah sampai pada level kronis.
Dengan demikian, penting bagi kita untuk memperhatikan makanan dan minuman apa saja yang akan dikonsumsi. Salah-salah, makanan tersebut ternyata dapat memicu naiknya asam lambung. Apalagi jika kita punya riwayat penyakit ini sebelumnya.
Lantas, makanan apa saja yang menjadi pantangan asam lambung? Berikut daftarnya:
#1 Makanan pedas
Sudah menjadi rahasia umum bahwa makanan pedas merupakan makanan yang dapat menyebabkan asam lambung naik. Rata-rata, rasa pedas dari suatu makanan berasal dari cabai.
Melansir Healthline, cabai mengandung zat pemberi rasa pedas bernama capsaicin. Zat inilah yang dapat memperparah iritasi lambung.
Selain memberikan rasa pedas, capsaicin ternyata juga memperlambat kerja sistem pencernaan. Semakin lama makanan bertahan di perut, semakin meningkat pula risiko asam lambung naik. Akibatnya, butuh waktu yang lebih lama untuk pulih dari gejala maag.
#2 Makanan berlemak
Jenis makanan selanjutnya yang dapat memicu naiknya asam lambung adalah makanan tinggi lemak. Banyak studi menunjukkan bahwa terdapat kaitan antara konsumsi makanan berlemak dengan maag.
Secara umum, lemak merangsang kolesistokinin atau hormon yang memicu mengendurnya katup kerongkongan (esofagus) bagian bawah. Akibatnya kerongkongan terbuka, dan asam lambung naik ke kerongkongan. Proses ini juga bisa memicu sensasi ulu hati terbakar (heartburn).
Makanan tinggi lemak juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna. Alhasil, pengosongan organ lambung berjalan lebih lambat dan memicu produksi asam lambung berlebih.
Bagi kalian yang ingin mengendalikan kenaikan asam lambung, perlu membatasi makanan tinggi lemak. Antara lain susu full cream, daging merah, gorengan, bolu, dan es krim.
#3 Kafein
Pantangan ketiga ini mungkin sudah banyak diketahui: minuman berkafein, seperti kopi. Kafein sendiri diketahui dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bagian bawah. Ini berakibat pada asam lambung yang menjadi naik kembali ke kerongkongan dan memicu gejala yang mengganggu.
Selain melemahkan otot esofagus, kafein juga disebut dapat merangsang produksi cairan asam lambung. Alhasil, hal ini dapat menyebabkan peningkatan hormon gastrin, yaitu hormon yang berfungsi merangsang lambung untuk menghasilkan asam lambung.
Selain kopi, ada beberapa makanan dan minuman berkafein lain yang perlu kalian hindari atau kurangi. Antara lain cokelat, teh, minuman berenergi, dan minuman bersoda.
#4 Buah-buahan citrus
Buah-buahan citrus, seperti jeruk dan lemon, merupakan sumber vitamin C yang baik untuk meningkatkan imunitas tubuh. Hal ini pula yang menjadi alasan produk minuman jeruk dan lemon paling sering direkomendasikan saat masa pandemi Covid-19.
Namun, sebagaimana dilaporkan laman Everyday Health, buah-buahan citrus ternyata dapat menjadi penyebab asam lambung naik dan memicu sensasi heartburn.
Menurut studi di American College of Gastroenterology, yang dikutip dalam laman tersebut, disebutkan bahwa asam pada buah-buahan citrus ini mengiritasi kerongkongan dan lambung. Tentunya, ini dapat memperparah sensasi perih dan tidak nyaman.
#5 Tomat dan bawang
Selain buah-buahan citrus, Everyday Health juga menyebut bahwa tomat dan bawang juga masuk ke dalam daftar pantangan asam lambung.
Bagi tomat, kandungan asam sitrat dan asam malat di dalamnya dapat memicu kenaikan asam lambung yang menjadi penyebab maag. Akibatnya, asam lambung akan naik ke kerongkongan yang dapat menyebabkan gejala yang mengganggu.
Sementara mengonsumsi bawang (bawang merah, putih, bombai) bisa melemahkan otot kerongkongan bagian bawah. Alhasil, asam lambung mudah naik kembali ke kerongkongan hingga memicu gejala maag. Sama seperti cabai, bawang ternyata juga cukup pedas untuk lambung sehingga bisa mengiritasinya.
#6 Alkohol
Sama halnya seperti kopi dan soda, minuman beralkohol seperti bir atau anggur juga dapat berkontribusi sebagai penyebab munculnya maag.
Konsumsi minuman beralkohol berulang kali dan dalam jumlah yang banyak, dapat mengiritasi hingga mengikis lapisan perut. Akibatnya, lapisan perut lebih rentan terhadap asam lambung yang membuat perut lebih sensitif terhadap asam.
Selain itu, bir dan anggur juga dilaporkan dapat meningkatkan jumlah produksi asam lambung. Oleh sebab itu, alkohol menjadi pantangan makanan dan minuman untuk orang yang mengalami sakit asam lambung karena berbahaya bagi sistem pencernaan.
Demikianlah, setelah mengetahui apa saja makanan dan minuman yang dapat menyebabkan asam lambung naik, memperhatikan pola makan ternyata juga penting. Pola makan yang buruk, pada akhirnya juga dapat menjadi faktor pemicu maag.
Dikutip dari Very Well Health, secara umum ada dua pantangan pola makan yang perlu diperhatikan bagi orang dengan asam lambung. Antara lain:
#1 Makan dengan porsi yang banyak
Makan dalam porsi yang banyak merupakan pantangan asam lambung naik. Singkatnya, pada saat perut terisi penuh oleh makanan, lambung akan meregang. Peregangan ini yang pada gilirannya akan memberikan tekanan yang kuat pada otot di katup tenggorokan bagian bawah.
Posisi katup, yang seharusnya tertutup tapi malah terbuka secara tiba-tiba, dapat menyebabkan asam lambung naik dengan cepat. Ini sebabnya penderita maag sangat disarankan untuk “makan sedikit-sedikit, tetapi sering dilakukan”.
#2 Langsung tidur setelah makan
Anjuran untuk tidak makan terlalu dekat dengan waktu tidur memang terbukti benar adanya. Ketika seseorang langsung tidur setelah makan, tubuh tidak mempunyai waktu yang cukup untuk mencerna makanan.
Alih-alih merasa kenyang, makanan yang sudah dikonsumsi justru kembali naik ke kerongkongan bersama dengan asam dari dalam lambung. Hal ini yang kemudian memicu gejala maag seperti sensasi terbakar di bagian perut atas.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi