Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Ekonomi

Ini Era Digital, Pengumpulan Data Statistik Door to Door Dinilai Tak Efektif

BPS Diminta Optimalkan Big Data

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
8 November 2022
A A
data statistik mojok.co

Ilustrasi oleh data statistik (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pengumpulan data statistik dilakukan door to door selama ini. Petugas mengumpulkan data ke lapangan dari rumah ke rumah atau dari satu perusahaan lain. Cara ini dinilai tak efektif di era digitalisasi informasi saat ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memanfaatkan big data dalam rangka  pencapaian pembangunan nasional yang didesain lebih inklusif untuk kesejahteraan masyarakat.

“Big data menyediakan data statistik yang lebih cepat dan lebih detail, tetapi yang lebih penting adalah melakukan analisa dari big data tersebut yang merupakan kebutuhan bagi bisnis di era digital saat ini,” papar Airlangga secara virtual dalam “7th International Conference on Big Data and Data Science for Official Statistics” di Yogyakarta, Senin (07/11/2022).

Oleh karena itu, Airlangga meminta BPS berperan mendukung pemerintah dalam menyediakan indikator strategis yang dapat digunakan untuk melihat berbagai fenomena dan gejolak sosial-ekonomi Indonesia. Selain data PDB dan inflasi, BPS juga merilis data secara bulanan yakni data ekspor, impor, dan tingkat penghunian perhotelan dan lainnya.

BPS sebagai instansi penyedia data harus bertugas secara independen. Dengan demikan data yang dihasilkan dapat digunakan oleh pemangku kepentingan untuk menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran.

“BPS diharapkan dapat meningkatkan frekuensi kecepatan waktu rilis data, menyediakan estimasi hingga wilayah yang lebih kecil, mengurangi efek dari non-response, serta mampu menyediakan informasi sebagai pembanding,” paparnya.

Sementara Deputi Metodologi dan Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Imam Machdi mengungkapkan pertemuan bersama 98 delegasi dari sekitar 40 negara dilakukan untuk pengoptimalan Big Data di berbagai sektor. Sebab belum semua negara memanfaatkan konsep Big Data secara optimal.

“Terlebih big data masih terbilang sebagai teknologi baru. Terutama dalam menghasilkan data statistik yang komprehensif,” ungkapnya.

Imam menambahkan, salah satu sumber data yang bisa diakses saat ini adalah internet. Dalam konteks kecepatan, sumber ini sangatlah membantu pengumpulan data.

Namun di sisi lain ada potensi informasi palsu atau hoax. Karenanya upaya mengantisipasi hoaks menjadi peran semua pijak, tidak hanya pemerintah namun juga masyarakat.

BPS saat ini memanfaatkan kemajuan teknologi Big Data. Salah satunya untuk memantau pergerakan wisatawan. Caranya dengan memanfaatkan keberadaan gawai di setiap lokasi wisata.

Penggunaan teknologi tersebut membuat BPS hanya membutuhkan waktu 2 bulan untuk mengumpulkan data. Padahal sebelumnya dengan metode konvensional membutuhkan waktu 6 bulan.

“Sekarang menggunakan mobile positioning data dengan memanfaatkan pergerakan mobile phone. Bisa tahu berapa lama kunjungan, lalu terpusat dimana. Data bisa dimanfaatkan pada mengambil keputusan kebijakan pemerintah,” jelasnya.

Deputy Stastistician General, South Africa and acting chair of UNCEBD Ashwell Jenneker menambahkan, pemanfaatan Big Data di negaranya optimal dalam penanganan COVID-19. Negara tersebut dapat memetakan zona hijau hingga merah penulaan COVID-19 di seluruh wilayah Afrika Selatan.

Iklan

“Strategi yang digunakan adalah pemanfaatan keberadaan gawai. Sama halnya Indonesia dengan teknik mobile positioning data. Sehingga mampu mendeteksi pergerakan manusia secara faktual,” imbuhnya.

BACA JUGA Disiksa hingga Mulut Ditodong Pistol, Ini 5 Temuan Soal Dugaan Salah Tangkap Klitih di Gedongkuning

Terakhir diperbarui pada 8 November 2022 oleh

Tags: big dataBPSdata statistik
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

BPS dan Angka Pertumbuhan Ekonomi yang Mencurigakan MOJOK.CO
Esai

Kita Wajib Skeptis dengan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5% dari BPS karena Hanya Kosmetik yang Mempercantik Tampilan Luar tapi Tidak Menggambarkan Kesehatan Ekonomi Dalam Negeri

13 Agustus 2025
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana menyampaikan angka kemiskinan di DIY. (Yvesta Ayu:Mojok.co)
Kilas

Jadi Provinsi Termiskin di Jawa, Pemda DIY Didesak Fokus Tangani Dua Kabupaten

19 Januari 2023
mahasiswa miskin, bulan puasa.co
Ekonomi

26 Juta Orang Indonesia Tergolong Miskin, Siapa Saja yang Masuk Kriteria Ini?

18 Januari 2023
pengangguran mojok.co
Ekonomi

Angka Pengangguran di Jogja Tinggi, Sultan Minta Danais Dioptimalkan

18 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.