MOJOK.CO – Setelah wisata religi dan wisata budaya, kini tak ketinggalan muncul varian wisata vaksin Covid-19.
Pandemi Covid-19 mengubah cara bekerja, cara berpikir, cara belajar, sampai cara bersosialisasi masyarakat memang membuat banyak tatanan kehidupan hancur lebur. Salah satu yang paling terdampak tentu saja adalah dunia pariwisata. Maklum saja, pariwisata memang tak bisa lepas dari interaksi antar manusia, sedangkan pandemi memaksa orang-orang untuk mengurangi secara drastis interaksi antar manusia, hal yang membuat banyak usaha di bidang ini pun kolaps dan ambruk.
Berbagai cara dilakukan para pengusaha pariwisata untuk sekadar tetap bertahan setidaknya sampai kondisi membaik dan bisnis mereka kembali stabil dan profit.
Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan membikin paket wisata berbasis vaksin Covid-19. Amerika Serikat menjadi negara yang yang boleh dibilang “sukses” memanfaatkan peluang vaksin Covid-19 ini untuk meningkatkan kunjungan wisata.
Jumlah vaksin Covid-19 yang cukup melimpah di Amerika Serikat membuat negara tersebut menjadi tujuan banyak orang dari negara lain utamanya Amerika latin untuk mendapatkan vaksin di sana. Konsep wisata vaksin Covid-19 di Amerika Serikat ini memang menjadi pilihan yang masuk akal, terlebih Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memang tidak menyertakan persyaratan kewarganegaraan Amerika Serikat atau mewajibkan verifikasi kewarganegaraan AS sebagai syarat untuk vaksinasi.
Banyak agen-agen wisata di beberapa negara yang sudah mulai mempromosikan paket wisata vaksin Covid-19 ke Amerika Serikat kepada orang-orang berkocek tebal yang sangat ingin mendapatkan vaksin.
Nah, hal ini tampaknya menjadi inspirasi yang menarik bagi banyak pengusaha wisata di Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mempertimbangkan pembahasan wisata covid-19 ini untuk diterapkan di Indonesia.
“Ini ada yang menarik karena dalam dua minggu terakhir bersliweran promosi-promosi pariwisata berbasis vaksin, baik di Amerika maupun destinasi-destinasi lainnya dengan harga yang menurut kami cukup terjangkau untuk kalangan menengah ke atas di sini dan menimbulkan banyak perhatian,” terang Sandiaga seperti dikutip dari Detik. “Kami sendiri mendapatkan satu proposal dari beberapa pelaku pariwisata, mungkin nggak dibuat seperti itu di Indonesia?”
Kalau ternyata konsep tersebut bisa dieksekusi, Bali, Bintan, Batam, bisa menjadi contoh daerah yang dijadikan sebagai destinasi wisata vaksin Covid-19 ini.
“Potensi masyarakat kita yang ingin mendapatkan vaksin bisa diarahkan. mungkin ke Bali, Bintan, ke Batam atau destinasi lainnya. Nah, ini sedang kita bicarakan secara detail juga. Karena sayang potensi luar biasa masyarakat Indonesia yang ingin medapatkan vaksin harus membayar sekaligus berwisata” Kata Sandiaga. “Karena sayang potensi luar biasa masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan vaksin harus membayar sekaligus berwisata.”
“Mungkin paket wisata vaksinnya hanya Rp 10-20 juta tapi akhirnya pengeluaran mereka bisa lebih besar. Nah ini yang akan kita diskusikan juga bahwa vaksin itu adalah public goods, diberikan secara gratis, tidak membeda-bedakan ke siapapun, namun bisa dibungkus dalam sebuah paket wisata yang juga akan mendorong pariwisata di beberapa destinasi yang sangat memerlukan kunjungan wisatawan.”
Menurut Sandiaga, wisata vaksin Covid-19 ini bisa menjadi alternatif, utamanya untuk menjaring masyarakat menengah ke atas agar tidak perlu sampai jauh-jauh ke Amerika Serikat hanya untuk berwisata dan mendapatkan vaksin.
Pembahasan terkait wisata vaksin Covid-19 ini tentu saja masih menjadi pembahasan yang sensitif bagi masyarakat, hal ini mengingat distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia yang memang masih sangat jauh dari merata, sehingga jika sampai benar-benar ada konsep wisata vaksin Covid-19, maka tentu akan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan publik dalam mendapatkan vaksin.
Lebih dari itu, konsep wisata vaksin Covid-19 tentu akan semakin menambah pemberitaan tidak enak terhadap Sandiaga yang memang beberapa waktu yang lalu sempat menjadi ceng-cengan di media sosial terkait rencananya untuk mengembangkan wisata horor.
BACA JUGA Testimoni Sebulan Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 dan artikel KILAS lainnya.