Sederet Fakta Soal Bansos yang Terkubur di Depok
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Kilas Hukum

Sederet Fakta Soal Bansos yang Terkubur di Depok

Kenia Intan oleh Kenia Intan
3 Agustus 2022
0
A A
bansos terkubur di depok mojok.co

Warga menunjukkan penemuan beras diduga bansos Presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (31/7/2022). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Penyelidikan bantuan sosial (bansos) yang terkubur di lahan parkir JNE, Kelurahan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat terus berlanjut. Diketahui, bansos yang ditimbun itu merupakan beras bantuan presiden (banpres) yang berjumlah 289 karung atau setara untuk 139 keluarga penerima manfaat (KPM). Beratnya mencapai 3.675 kilogram.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menjelaskan, perusahaan logistik JNE telah mengubur atau memendam banpres tersebut. Namun, menurut keterangan pihak JNE, beras yang dikubur pada tanggal 5 November 2021 dalam kondisi tak layak untuk disalurkan.

“Menurut pihak JNE, beras yang dikubur rusak karena basah kehujanan, sehingga pihak JNE menyatakan tidak layak dibagikan ke KPM. Itu alasan JNE,” ungkap Ramadhan, Selasa (2/8/2022) seperti dikutip dari Antara.

Kronologi penemuan

Penimbunan beras banpres pertama kali terungkap dari keterangan RS, selaku pemilik lahan. Ia menyebutkan telah terjadi penimbunan atau pemendaman beras sumbangan sembako bansos di lahan miliknya. Pada Sabtu (30/7/2022) RS melaporkan ke Polres Depok dan melakukan penggalian dengan menggunakan alat berat. Dari penggalian itu ditemukan beras banpres bermerk ‘Kita Premium’ dengan kemasan ukuran 5 Kg, 10 Kg, 20 Kg, serta beberapa beras yang sudah berhamburan di tanah.

Usai penemuan itu, polisi langsung melakukan pengamanan di sekitar lokasi dan memasang garis polisi. Terkait laporan tersebut, penyidik Polri menggali keterangan lebih lanjut dari Vice President Qualilty and Fasility JNE berinisial SJ. Menurut pengakuan SJ, pemendaman beras di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok itu sudah sesuai dengan perjanjian kerja sama antara pembukuan kantor cabang utama PT Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir dengan PT Indah Berkah Bersaudara.

Baca Juga:

Polisi Selidiki Dugaan ACT Selewengkan Dana Korban Kecelakaan Lion Air JT-610

Serba-serbi Remaja Citayam di SCBD, Pembawa Rezeki hingga Dianggap Meresahkan

Imbas Izin Dicabut Kemensos, ACT Mengalami Tekanan di Berbagai Wilayah  

“Yang melaksanakan pemendaman beras adalah PT Indah Berkah Bersaudara,” kata Ramadhan. Adapun dalam standar operasional prosedur (SOP) JNE, tidak ada pengaturan cara pemusnahan apabila barang kiriman rusak. Akan tetapi, pemendaman itu sudah seizin JNE pusat.

Beras kehujanan

Senada dengan keterangan yang disampaikan oleh pihak JNE, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, bansos yang terkubur tidak layak disalurkan karena basah kehujanan saat pengiriman. Hal ini ia dengar dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat melakukan tinjauan ulang pekerjaan di Kementerian Sosial (Kemensos) sebelum masa kepemimpinannya.

Risma menceritakan, pengiriman bantuan beras dilakukan oleh Bulog. Dalam perjalannnya, pengirim melaporkan barang kehujanan.


“Sehingga saat itu diputuskan, menurut Pak Menko, untuk diganti berasnya,” ujar Risma, Selasa (2/8). Dalam pengiriman memang ada perjanjian, bila beras tidak layak kirim akan dilakukan penggantian. Sehingga akhirnya, setelah dikoordinasikan, beras basah akibat kehujanan harus dilakukan penggantian oleh pihak pengiriman.

Masih ditelusuri

Mensos Risma menjelaskan, untuk menelusuri asal usul terkait bansos terkubur tersebut, Inspektorat Kemensos telah bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, Bareskrim Polri, Dinas Sosial Depok, TKSK, pendamping sosial, pendamping PKH dan sebagainya untuk pengecekan.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Andie Megantara mengatakan, menurut hasil koordinasi Tim Bantuan dan Subsidi Tepat Sasaran dengan Kementerian Sosial serta Dinas Sosial dan Kepolisian Resor Kota Depok, beras yang dipendam di Depok itu merupakan beras Bantuan Khusus Presiden atau Banpres tahun 2020. Beras yang ditemukan diduga berasal dari penyaluran Banpres Tahap 2 dan 4 Tahun 2020.

Menurut dia, pemerintah pada tahun 2020 membagikan Bantuan Presiden berupa beras kepada 1,9 juta keluarga penerima manfaat di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi. Dalam hal ini, setiap keluarga yang terdampak pandemi COVID-19 mendapat bantuan 25 kg beras.

Tidak hanya beras

Inspektur Jenderal Kemensos Dadang Iskandar menyebutkan, bansos yang terkubur tidak hanya beras. Hal ini diketahuinya setelah tim dan dua orang auditor mengecek langsung ke lapangan.

“Jadi kalau dilihat dari kondisi yang ada, ini sebenarnya bukan bantuan beras saja, tapi ada tepung, ada telur,” kata Dadang, Selasa (2/8/2022) seperti yang dikutip dari Antara. Dadang menambahkan ketika dilakukan pengecekan, kondisi lapangan seperti berbau telur busuk.

Dadang bilang, pihaknya masih belum meyakini bansos terkubur di Depok adalah milik Kementerian Sosial. Tim Inspektorat Kemensos mencocokkan data fisik karung beras yang ditemukan seberat 20 kg dan 5 kg di lapangan. Dadang mengatakan pada bantuan Kemensos 2020 diluncurkan untuk beras 20 kg, terdapat stiker tulisan “Bantuan presiden melalui Kemensos” pada karung berasnya.

“Pemda pun melakukan pemberian bantuan yang sejenis ada gula, ada telur. Kalau Kemensos sendiri tidak ada telur, tidak ada tepung. Tapi di lapangan kondisinya itu bau busuk, bau telur dan segala macam,” kata Dadang.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Korupsi Bansos dan Dana Haji, Mana yang Lebih Bajingan? 

Tags: bansosdepokJNEkemensos
Kenia Intan

Kenia Intan

Artikel Terkait

act

Polisi Selidiki Dugaan ACT Selewengkan Dana Korban Kecelakaan Lion Air JT-610

9 Juli 2022
remaja citayam di scbd mojok.co

Serba-serbi Remaja Citayam di SCBD, Pembawa Rezeki hingga Dianggap Meresahkan

8 Juli 2022
act

Imbas Izin Dicabut Kemensos, ACT Mengalami Tekanan di Berbagai Wilayah  

7 Juli 2022
ilustrasi JNE, Si Cepat, Anteraja dan Jasa Pengiriman Andalan yang Konon Paling Cepat mojok.co pos indonesia gratis ongkir

JNE, Si Cepat, Anteraja dan Jasa Pengiriman Andalan yang Konon Paling Cepat

29 November 2021
Honda Vario Techno 125 Tahun 2013, Motor Bekas Terbaik di Kelasnya MOJOK.CO

Honda Vario Techno 125 Tahun 2013, Motor Bekas Terbaik di Kelasnya

26 Oktober 2021
Mensos Risma mojok.co

Mensos Risma Marah-marah lagi, Bedanya Sekarang Ada yang Berani Ngelawan

14 Oktober 2021
Pos Selanjutnya
pengabdi setan mojok.co

Joko Anwar: Kualitas Pengabdi Setan 2 akan Lampaui Film Sebelumnya

Komentar post

Terpopuler Sepekan

bansos terkubur di depok mojok.co

Sederet Fakta Soal Bansos yang Terkubur di Depok

3 Agustus 2022
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang MOJOK.CO

Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang (Bagian 1)

18 Agustus 2022
kadisdikpora diy mojok.co

Rekomendasi Satgas Selesai, Kepsek dan Tiga Guru SMAN 1 Banguntapan Disanksi Ringan 

18 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
ujian praktik SIM C

Cerita dari Peserta Ujian Praktik SIM yang Gagal, tapi Terus Mencoba

13 Agustus 2022

Terbaru

ori diy mojok.co

Soal Sanksi Ringan Kasus Jilbab di SMAN 1 Banguntapan, Ini Catatan ORI DIY

20 Agustus 2022
kebocoran data mojok.co

Kebocoran Data Pribadi Terjadi Lagi, Pakar Sebut Hal Ini Perlu Diperbaiki

20 Agustus 2022
bawaslu diy mojok.co

Parpol Catut Tiga Nama Anggota Bawaslu dan ASN di DIY 

20 Agustus 2022
pelajar dan mahasiswa mojok.co

Terancam Tak Ikut Pemilu 2024, KPU RI Minta Pemda DIY Identifikasi Pelajar dan Mahasiswa

19 Agustus 2022
Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

19 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In