Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas Ekonomi

PO Puspa Jaya, Bus Lampung Milik Transmigran Bali yang Terkenal Ngibrit Larinya

Ardhias Nauvaly Azzuhry oleh Ardhias Nauvaly Azzuhry
22 Juli 2023
0
A A
PO Puspa Jaya mojok.co

PO Puspa Jaya: Bus Lampung Milik Transmigran Bali yang Terkenal Ngibrit Larinya

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – PO Puspa Jaya jadi primadona baru warga Lampung yang hendak menuju Jawa karena kecepatannya. Perusahaan ini pemiliknya keluarga transmigran dari Bali. 

Puspa Jaya adalah perusahan otobus (PO) asal Lampung yang melayani jasa bus AKAP, sewa bus pariwisata, dan trayek dalam kota. PO dengan ciri khas warna hijaunya ini memiliki slogan “Aman, Nyaman, Terpercaya”. Namun, sepertinya, mereka harus menambah satu kata lagi: ngibrit atau lekas sampai tujuan.

Cepat, sangat cepat

Tanyakan saja pada Ali Munawar (85), kakek dengan 17 cucu asal Lampung Timur. Dirinya adalah penumpang setia PO Puspa Jaya. Sebetulnya, selama belasan tahun ia selalu menaiki PO yang sama, Putra Remaja, untuk perjalanan ke Yogyakarta.

Tapi semuanya berubah ketika dirinya mulai mencicipi Puspa Jaya sejak pandemi kemarin. “Puspa Jaya cepat datangnya, cepat juga sampainya,” begitu testimoninya.

Kecepatannya ini tidak lantas mengorbankan fasilitas yang menurut Ali sama baiknya dengan PO yang pernah dia tumpangi sebelumnya. Sejak itu, Ali selalu naik Puspa Jaya bila bepergian untuk menyambangi keluarganya di Yogyakarta –dia seorang transmigran dari Moyudan, Sleman, sejak tahun 60-an.

Tidak hanya sukses menggoda busmania jadul, kecepatan PO Puspa Jaya juga bisa nyantol di pengguna baru seperti yang dialami Pram (19). Padahal sebelumnya, kalau tidak kepepet, dia tidak akan mau naik bus.

Sampai ketika dia mulai berkuliah di Yogyakarta dan mengharuskannya naik bus sebab tiket pesawat kelewat mahal. Tanya sana-sini, rekomendasi paling sering nongol adalah Puspa Jaya.

Dari pengalamannya menaiki bus ini, rata-rata waktu tempuh dari Yogyakarta-Lampung “hanya” berkisar 16-17 jam. Sementara itu, rerata perjalanan dengan PO lain ada di kisaran 20-22 jam. Bahkan, saking ngibrit-nya Puspa Jaya, Pram pernah kelewatan terminal tujuan.

“Saat itu bus memang melaju kencang tanpa halangan sepanjang malam. Awalnya, perkiraan saya akan sampai di Terminal Jombor (tujuannya) pukul 5 pagi. Lalu saya tidur dan memasang alarm. Ketika terbangun, Terminal Jombor sudah lewat yang membuat saya terpaksa turun di perempatan Gamping,” tuturnya.

Bus Lampung yang dimiliki oleh keluarga Bali

Sebelum melayani rute ke Yogyakarta, PO ini awalnya cuma melayani rute lokal, yakni Banjit (Way Kanan)–Bandar Lampung. Rute ini dipilih sebab pendirinya, Ketut Narya, bermukim di Way Kanan setelah bertransmigrasi dari Karangasem, Bali, saat Erupsi Gunung Agung 1963.

Saat didirikan pada 1978, namanya masih PO Puspa Sari. Sebab sebenarnya PO ini merupakan cabang dari perusahaan sama yang berbasis di Bali. Sebelas tahun berjalan, barulah Puspa Sari merambah rute perjalanan ke Yogyakarta dan Solo.

Nama Puspa Jaya mulai disematkan pada 1992. Tepatnya saat perusahaan–yang memang dirancang sebagai usaha keluarga–dikelola oleh sang anak, Ketut Pasek. Gebrakannya antara lain membuka trayek ke Jawa Timur dan layanan bus AC.

Puspa Jaya terus melebarkan sayapnya. Pada milenium kedua, perusahaan yang berkantor di Jl. Soekarno Hatta No. 3 Bandar Lampung ini mulai menyewakan armadanya untuk pariwisata.

Setelah melanglang buana dengan moda AKAP dan bus pariwisatanya, Puspa Jaya kembali menggarap pasar lokal. Situasi Bandar Lampung yang bus kotanya lumpuh total sejak pandemi Covid-19 dimanfaatkan betul oleh Ketut Pasek. Per 24 November 2022, Puspa Jaya melayani angkutan dalam kota.

Seperti dikutip dalam Lampung Pro, sampai saat ini pihaknya baru melayani trayek Kampus ITERA–Tanjung Karang. Rute bolak-balik ini diisi oleh 10 armada dengan menerapkan tarif flat 5.000 rupiah.

Penulis: Ardhias Nauvaly
Editor: Iradat Ungkai

BACA JUGA Menikmati Persaingan Abadi Bus Sugeng Rahayu dan Eka Mira di Jalanan Jawa Timur

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 28 Juli 2023 oleh

Tags: busbus akapBusmaniapo busPO Puspa JayaPuspa Jaya
Iklan
Ardhias Nauvaly Azzuhry

Ardhias Nauvaly Azzuhry

Magang Mojok

Artikel Terkait

Pertama kali naik bus patas setelah sekian tahun naik bus ekonomi. Coba-coba pakai toilet bus malah berujung drama MOJOK.CO
Catatan

Coba-coba Boker di Toilet Bus Patas, Niat Legakan Perut Malah Dibikin Waswas hingga Repot saat Cebok

19 Juni 2025
Orang kaya pertama kali naik bus ekonomi, tersiksa jiwa raga sampai trauma MOJOK.CO
Ragam

Orang Kaya Naik Bus Ekonomi: Coba-coba Berujung Tersiksa, Dimaki Pengamen sampai Tahan Kencing Berjam-jam

12 Juni 2025
Trans Semarang, transportasi publik.MOJOK.CO
Ragam

Transportasi Publik Semarang Bikin Orang Jogja Iri: Nyaman, Akesesibel, Beda dengan TransJogja yang Makin Mundur

7 Januari 2025
Sejarah PO Bus Prayogo Jogja, Bertahan karena Bisa Baca Masa Depan MOJOK.CO
Histori

Sejarah PO Bus Prayogo Jogja, Bertahan karena Bisa Baca Masa Depan

15 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bus ekonomi Mira, saksi perantau Surabaya nekat ke Jogja tanpa bekal apa-apa buat cari kerja. Tujuh jam menderita dengan kerandoman penumpang MOJOK.CO

Naik Bus Mira karena Pengin Nikmati Perjalanan dengan Harga Murah, Malah Menderita karena “Keanehan” Penumpangnya

16 Juni 2025
Duta Sheila on 7: Duta Bapak-bapak Kampung yang Sayang Anak MOJOK.CO

Kegelisahan Seorang Bapak yang Punya Anak Perempuan dan Pentingnya Aktif Ikut Ronda di Kampung seperti Duta Sheila on 7

20 Juni 2025
mahasiswa kkn.MOJOK.CO

Dapat Kelompok KKN “AFK” dan “Nggak Napak Tanah” Itu Seburuk-buruknya Nasib: Merepotkan Teman dan Warga Cuma Demi Nilai A

17 Juni 2025
Nopek Novian: Godfather Konten Kampung yang Panen Dolar

Nopek Novian: Godfather Konten Kampung yang Panen Dolar

17 Juni 2025
Anaknya Ceweknya Punya Bakat, Jadi Rebutan Klub Sepak Bola, tapi Ayahnya Larang Nonton di Stadion MOJOK.CO

Seorang Ayah yang Menolak Tawaran Tiga Klub Sepak Bola yang Ingin Meminang Anak Perempuannya

20 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.