ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Level Keminggris Orang Indonesia: Dari Stop Humanity Sampai Turn Back Quran

Redaksi oleh Redaksi
27 September 2017
0
A A
turn back
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Bagi banyak orang Indonesia, menggunakan bahasa Inggris memang terlihat lebih sangar dan wah. Tak heran jika dalam banyak kesempatan, apa pun itu, sebisa mungkin diusahakan untuk diinggriskan. Sayang, hal ini kadang tidak diimbangi dengan kemampuan berbahasa Inggris yang benar dan mumpuni, penginggrisan tersebut kerap menjadi waton alias asal-asalan belaka.

Salah satu contoh penggunaan bahasa Inggris yang asal-asalan yang cukup bikin heboh netizen tentu saja adalah penggunaan kalimat “Stop Humanity” dalam aksi “Jabar Peduli Rohingya”, yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di halaman Gedung Sate beberapa waktu yang lalu.

Dalam aksi tersebut, selain spanduk bertuliskan “Save Rohingya” dan “Lets Help Rohingya”, terlihat juga beberapa spanduk yang bertuliskan “Stop Humanity”, tulisan di spanduk tersebut tentu saja bikin gagal paham, sebab bila diterjemahkan, makna kalimat tersebut adalah “Setop Kemanusiaan”, yangtentu saja justru berlawanan dengan semangat aksi.

Belum hilang kehebohan soal penggunaan kalimat Stop Humanity, muncul lagi kehebohan penggunaan bahasa Inggris yang tak kalah waton. Kali ini melalui sebuah acara yang diselenggarakan oleh SMK Negeri 6 Kota Bandung. Nama acaranya “Turn Back Quran”. Nama kegiatan tersebut tentu saja sangat Inggris dan sangat keren, plesetan dari “Turn Back Crime” yang sempat booming beberapa waktu lalu.

Sayang, panitia kurang cermat mencerna pemahaman kalimat Turn Back Crime, yang sebenarnya berarti perlawanan terhadap kejahatan. Karena itu, jika diselaraskan dengan arti “Turn Back Crime”, kalimat “Turn Back Quran” justru berarti perlawanan terhadap Quran, bukan kembali kepada Quran seperti yang dimaksudkan oleh panitia. Beruntung, panitia kemudian meminta maaf atas kekeliruan ini.

Begitulah, betapa gawatnya kalau hanya sok pengin keminggris tapi tak tahu-menahu soal pemaknaannya.

Hal ini bukan yang pertama sebenarnya. Sebelum ini, sudah banyak kaos-kaos dengan tulisan serupa, dari mulai Turn Back Sunnah sampai Turn Back Allah. Keren sih, sangar sih, tapi wagu.

turn backYah, mau bagaimana lagi, dimaklumi saja, memang begitulah asyiknya Indonesia. Yang paling utama adalah maksud dan niat. Perkara penerapannya salah besar, itu urusan belakangan.

Jadi, kalau suatu saat, sampeyan ketemu orang pakai kaos bertuliskan “I Love Dead to You” atau “NKRI The Death Price”, jangan disindir, cukup disenyumi saja.

*Eh, tulisan ini termasuk menyindir nggak sih?

turn back

Terakhir diperbarui pada 27 September 2017 oleh

Tags: kaosRohingyastop humanityturn back crime
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Dagadu
Kilas

28 Tahun Berjuang Mati-matian Melawan Pembajakan, Dagadu Akan Melucu Lagi

1 Mei 2022
Bagi-Bagi-kaos-CFD-MOJOK.CO
Pojokan

Alasan Bagi-Bagi Kaus Putih Polos untuk Simpatisan Politik di CFD

7 Mei 2018
170907 VERSUS KOREKSI KERTAS
Esai

Jika Bisa Adil pada Rohingya, Mengapa pada PKI Tidak?

18 September 2017
borobudur mojok.co
Kilas

Aksi Kepung Borobudur di Mata Karjo dan Romlah

5 September 2017
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Suara Setan Knalpot Yamaha L2

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

driver ojol upah UMR Pekalongan. MOJOK.CO

Kisah Driver Ojol yang Rela Nggak Tidur Sambil Jualan Buku demi Upah di Atas UMR Pekalongan

7 Mei 2025
Sandal upanat produksi perajin Borobudur di Magelang. MOJOK.CO

Mereka yang Mendapat Berkah dari Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

13 Mei 2025
Program Barak Militer bagi Siswa Nakal: Penghinaan Akal Sehat dan Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan.MOJOK.CO

Program Barak Militer bagi Siswa Nakal: Penghinaan Akal Sehat dan Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan

9 Mei 2025
Pengobatan gratis di Candi Borobudur dalam perayaan waisak. MOJOK.CO

Cerita Jemu Memboyong Ibu Usia 102 Tahun untuk Dapat Layanan Pengobatan Gratis di Candi Borobudur

11 Mei 2025
Nelangsa orang dengan KTP Malang, susah payah perbaiki citra malah rusak oleh suporter Arema FC: Aremania MOJOK.CO

Tak Mudah Jadi Orang dengan KTP Malang, Susah Payah Berbuat Baik tapi Sia-sia karena Cap Aremania

13 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.