Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Aksi Kepung Borobudur di Mata Karjo dan Romlah

Redaksi oleh Redaksi
5 September 2017
0
A A
borobudur mojok.co

Ilustrasi stupa Candi Borobudur. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

“Mas, kamu tahu nggak, besok jumat itu katanya bakal ada aksi solidaritas untuk Rohingnya dengan mengepung Borobudur,” kata Romlah kepada Karjo suaminya yang sedang sibuk membongkar-bongkar lemari pakaian. “Nggak tanggung-tanggung lho, Mas. Jumlah peserta aksinya konon sampai puluhan ribu. Gabungan dari banyak ormas, dari mulai FPI, alumni 212, GPK, sampai Majelis Mujahidin.”

“Iya, sudah tahu,” jawab Karjo singkat.

“Lho, kok sudah tahu. Tahu dari mana?”

“Lah, Romlah … suamimu ini kan ya nggak goblok-goblok banget, suamimu ini juga punya hape,” kata Karjo agak sengak dan tetap masih tetap sambil mbongkar-mbongkar lemari pakaian.

“Hehehe, iya … iyaaaa.” Romlah meringis. “Mas setuju nggak sama aksi itu?”

“Ya setuju-setuju saja.”

“Kok setuju sih … alasannya apa?”

“Lha wong mereka yang bikin aksi itu tujuannya baik, aksi solidaritas untuk Rohingya, memprotes tindakan represif militer Myanmar terhadap warga Rohingya. Itu kan baik, tho?”

“Baik sih baik, tapi kan ya nggak perlu di Borobudur juga. Lha aksi untuk Rohingya kok lokasinya di Borobudur, kan nggak nyambung. Mereka itu pengin memprotes pemerintah Myanmar atau dinasti Syailendra?”

“Wah, kamu itu memang nggak tahu konsep perancangan aksi kok ya? Begini lho Romlah istriku. Aksi di Borobudur itu cuma simbolik, tujuan utama aksinya adalah untuk meningkatkan pemberitaan, menggugah solidaritas sesama muslim, sehingga tekanan pada pemerintah semakin besar.”

“Tapi kenapa harus dipusatkan di Borobudur sih?”

“Lha memangnya kenapa? Salah? Justru bagus itu. Bayangkan, kalau yang ikut aksi ada dua ribu orang saja, sudah berapa banyak pemasukan buat pengelola candi dari retribusi karcis, empat puluh ribu kali rupiah per kepala kali dua ribu. Itu kalau yang datang cuma dua ribu, kalau lebih? Belum dari sisi perdagangan, berapa banyak nanti souvenir yang bakal punya potensi untuk dibeli? Dari mulai topi, baju dan celana batik, hiasan bambu, lukisan, sampai asbak berbentuk candi Borobudur. Yang sewa payung, yang jasa foto langsung jadi, yang buka jasa transportasi, yang buka penginapan? Itu semua duit, Romlah, duit .…”

“Hmm .…”

“Belum lagi yang jualan oleh-oleh khas Magelang, dari mulai gethuk, brownis talas, sampai salak pondoh, itu semua pasti bakal laris. Mosok sudah aksi jauh-jauh ke Magelang nggak beli oleh-oleh buat anak-istri di rumah” jelas Karjo. “Win-win solution itu. Aksi tetap terlaksana, warga dan pedagang sekitar borobudur bahagia, dan pariwisata Magelang semakin berdaya.”

“Iya, sih. Tapi kalau aksinya di Borobudur, kasihan umat Budha di Magelang. Mereka seakan-akan jadi pelampiasan atas ulah keji militer Myanmar yang kebetulan sama-sama beragama Budha.”

“Lho, kata siapa? Umat Budha Magelang itu justru malah senang, sebab rumah ibadahnya bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Nggak kalah sama masjid Jogokariyan.”

“Hih, terserah ah,” kata Romlah jengkel karena dari tadi argumennya dibantah melulu.

Karjo hanya merenges, melirik sebentar ke arah Romlah yang ngempet jengkel, kemudian kembali sibuk dengan tumpukan pakaian di dalam lemari yang dari tadi ia bongkar-bongkar.

“Dari tadi Mas itu sibuk mbongkar-mbongkar lemari, nyari apa sih?”

“Ini, nyari baju koko oleh-oleh dari pak Prawiro itu lho.”

“Baju koko mau buat apa?”

“Kok masih ditanya, ya buat ikutan aksi besok jumat di Borobudur tho ya.”

borobudur

Terakhir diperbarui pada 5 September 2017 oleh

Tags: aksiborobudurmagelangMyanmarRohingya
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Festival Dolanan di Borobudur: Komitman Pemprov Jateng libatkan anak dalam pembangunan MOJOK.CO
Kilas

Komitmen Pemorov Jateng: Suara Anak-anak Jadi Pertimbangan Kebijakan untuk Pembangunan Ramah Anak

13 Juli 2025
3 Getuk Magelang yang Perlu Diwaspadai Wisatawan, Pikir Lagi sebelum Beli
Pojokan

3 Getuk Magelang yang Perlu Diwaspadai Wisatawan, Pikir Lagi sebelum Beli

10 Juli 2025
5 Kuliner Magelang yang Jarang Disantap dan Dihindari Warga Lokal
Pojokan

5 Kuliner Magelang yang Jarang Disantap dan Dihindari Warga Lokal

9 Juli 2025
Magelang Bikin Saya Gagal Diet karena Terlalu Banyak Makanan Enak
Pojokan

Magelang Bikin Saya Gagal Diet karena Terlalu Banyak Makanan Enak

7 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pupuk Organik Buatan Sendiri Jadi Andalan di Tengah Krisis Bertani

Pupuk Organik Buatan Sendiri Jadi Andalan di Tengah Krisis Bertani

15 Juli 2025
Rekomendasi 7 Drama Korea Medis Terbaik Sepanjang Masa

Rekomendasi 7 Drama Korea Medis Terbaik Sepanjang Masa

18 Juli 2025
Film Sore bukan sekadar romantis dan menggemaskan, tapi harapan semu kala berumah tangga MOJOK.CO

Film “Sore: Istri dari Masa Depan” Memberi Penyesalan, Harapan Semu, dan Dendam pada Kehidupan Rumah Tangga di Masa Lalu

18 Juli 2025
Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin menyambut kunjungan dari utusan Melaka MOJOK.CO

Potensi Kerja Sama Jateng dan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTem), Pertukaran Pelajar hingga Bantuan Peralatan

17 Juli 2025
Bandara YIA Gagal, Kulon Progo Tetap Miskin. Tolak Bandara Baru! MOJOK.CO

Bandara YIA Gagal dan Kulon Progo Tetap Miskin, tapi Kegagalan Ini Nggak Bisa Menjadi Alasan Jogja Harus Buru-Buru Membangun Bandara Baru Lagi

14 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.