Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dan Misteri Makam Kuno yang Muncul Saat Waduk Mengering

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
16 September 2023
A A
Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dan Misteri Makam Kuno yang Muncul di Musim Kemarau MOJOK.CO

Waduk Gajah Mungkur (wikipedia)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Waduk Gajah Mungkur Wonogiri menjadi perbincangan belakangan ini. Makam-makam kuno ditemukan di dasar waduk saat airnya asat.

Berita tersiar, kabar beredar, foto-foto terkait pun tersebar. Sejumlah kijing nampak tercecer dan berserakan di dasar Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri yang mengering karena musim kemarau. Ada yang masih utuh, rusak, bahkan hancur terkikis air.

Kijing-kijing tersebut berwarna putih seperti bebatuan kapur. Menurut Sejarawan Wonogiri, Dennys Pradita, zaman dulu daerah selatan Wonogiri terdapat banyak batuan kapur. Masyarakat biasa memanfaatkan bebatuan kapur tersebut menjadi bahan bangunan rumah.

“Pada periode (1970-an) itu batuan kapur banyak dimanfaatkan warga. Biasanya memang (kijing) pakai batu putih, batuan kapur. Kalau sekarang (kijing) banyak yang menggunakan semen,” kata Dennys dalam wawancara dengan detikJateng.

Asal-usul Waduk Gajah Mungkur

Bagi warga sekitar waduk, fenomena ini mungkin tak begitu mengagetkan. Sebab, sebagian mereka barangkali sudah tahu mengenai keberadaan kompleks makam kuno di dasar Waduk Gajah Mungkur ini. Akan tetapi bagi orang awam fenomena ini menarik untuk ditelusuri.

Kemunculan kompleks makam kuno tersebut lekat kaitannya dengan sejarah Waduk Gajah Mungkur. Rencana pembangunan waduk ini sejatinya telah muncul pada 1941 oleh Ir. R.M. Sarsito Mangunkusumo yang saat itu menjabat Kepala Pekerjaan Umum Mangkunegaran di Surakarta. Namun, baru bisa terlaksana pada 1976 hingga diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 17 November 1981.

Upaya mengatasi banjir bandang di Solo

Waduk ini dibangun untuk mengatasi bencana banjir di Solo yang pernah mencapai seluas sekitar 93.600 ha. Di tahun 1970-an, Bengawan Solo selalu meluap di musim hujan. Akan tetapi di musim kemarau, debit airnya yang tak terlalu besar tak mampu mencukupi kebutuhan air untuk masyarakat setempat.

Pembangunan Waduk Gajah Mungkur ini menghabiskan biaya mencapai Rp55 miliar. Rp34 miliar mengambil dana APBN dan sisanya menggunakan bantuan dari Pemerintah Jepang. Pembangunan ini melibatkan hampir 3.000 pekerja, termasuk 35 ahli dari Jepang sebagai penasihat. Waduk ini merupakan satu dari empat waduk besar yang berdiri untuk mengatasi masalah air Bengawan Solo.

Selain bisa mengendalikan banjir di Solo dan sanggup mengairi daerah irigasi, kehadiran waduk ini mampu menghasilkan 12,4 MW tenaga listrik. Waduk seluas 88 kilometer persegi ini mampu menampung debit air hingga 750 juta meter kubik. Pemerintah telah menghitung kontruksi waduk ini mampu bertahan sampai 100 tahun.

Relokasi puluhan ribu jiwa untuk bertransmigrasi ke Sumatera

Saat membangun waduk ini, pemerintah memindahkan 41.369 warga yang tinggal di 45 daerah di 6 kecamatan di Wonogiri. Pemindahan tersebut masuk dalam program transmigrasi ke Sumatera.

Melansir TribunSolo, kemunculan makam-makam kuno rutin terjadi di Kecamatan Wuryantoro. Pada sebagian kijing, tertulis nama jenazah dan tahun meninggal yang tertulis dalam aksara Jawa. Ada yang tertulis tahun 1977, bahkan ada yang 1957.

Camat Wuryanto, Sumardjono Fadjari, mengatakan makam tersebut sudah ada di sana sebelum waduk berdiri. Bangunan fisiknya tak ikut beralih pindah.

“Rumah dan kuburan itu ikut terkena genangan saat proyek pembangunan waduk itu. Makam itu memang ada sebelum pembangunan waduk,” ujar Sumardjono.

Tak hanya makam, bangunan rumah, hingga bekas jembatan juga bakal muncul kala kemarau. Warga setempat kerap menyaksikannya.

Iklan

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA 3 Mitos Seputar Gunung Pegat Wonogiri, Pengantin Baru Tak Boleh Lewat Kalau Tak Mau Celaka
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 24 September 2023 oleh

Tags: bengawan solomakam kunowaduk gajah mungkurwonogiri
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga
Pojokan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
pabrik semen, pracimantoro, wonogiri.MOJOK.CO
Aktual

Dari Panggung Rock in Solo untuk Pegunungan Sewu: Suara Musik Keras Menolak Pabrik Semen Pracimantoro

4 November 2025
Pasar Wonogiri Terbakar (Lagi): Memori Kelam Dua Dekade yang Lalu Terulang Kembali
Pojokan

Pasar Wonogiri Terbakar (Lagi): Memori Kelam Dua Dekade yang Lalu Terulang Kembali

6 Oktober 2025
pabrik semen, pracimantoro, wonogiri.MOJOK.CO
Ragam

‘Kalau cuma bikin warga Pracimantoro saling membenci, tak usah ada pabrik semen’ – Proyek Pabrik Semen di Wonogiri Rawan Konflik Horizontal

19 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.