5 Fakta Baru Terkait Gempa Palu, Donggala, dan Beberapa Tempat di Sulawesi Tengah - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Kilas

5 Fakta Baru Terkait Gempa Palu, Donggala, dan Beberapa Tempat di Sulawesi Tengah

Redaksi oleh Redaksi
2 Oktober 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Per Senin (01/10) tengah malam, ditemukan beberapa fakta baru terkait gempa Palu, Donggala, dan beberapa tempat di Selawesi Tengah.

Mojok Institute menyarikan 5 fakta terbaru terkait kejadian alam gempa Palu, Donggala, dan sekitarnya.

1. Jumlah korban meninggal akibat gempa Palu dan Donggala bisa lebih dari 1.000 jiwa.

Ada dua versi jumlah korban jiwa menurut BNPB dan Kapendam Kodam XIII Merdeka. Berdasarkan catatan BNPB, korban jiwa gempa Palu, Donggala, dan beberapa tempat di Sulawesi Tengah mencapai 844 orang. Sementara itu, seperti disampaikan Kapendam Kodam XIII Merdeka, Kolonel Inf M Thohir, jumlah korban meninggal mencapai 932 jiwa.

Meskipun catatan BNPB dan Kapendam Kodam XIII Merdeka berbeda, jumlah korban jiwa kemungkinan masih akan bertambah. Diperkirakan, masih ada ratusan jiwa terjebak lumpur karena fenomen likuifaksi pascagempa di daerah Petobo dan Balaroa. Sampai saat ini, evakuasi masih sulit dilakukan.

2. Sekitar 1.425 napi dan tahanan kabur pascagempa.

Sri Puguh Budi Utami, Direktur Jenderal Pemasyarakatan mengungkapkan bahwa ada 1.425 napi dan tahanan yang lari dai lapas dan rutan di Sulawesi Tengah karena panik ketika gempa terjadi.

Baca Juga:

Melihat Tsunami Banyuwangi, Setelah 28 Tahun Terlewati

Tim Riset ITB Beberkan Potensi Tsunami Besar di Sepanjang Selatan Jawa di Masa Depan

Waktu yang Tepat bagi Orang Indonesia untuk Menangis

“Isi total Sulteng 3.320 orang, existing 1.795, sisanya yang nggak ada di tempat 1.425. itu berdasarkan informasi pagi ini,” jelas Sri Puguh pada Senin (01/10). Yang penting selamat dulu. Setelah itu, kembali ke rutan dan lapas, ya.

3. Pemerintah menerima bantuan asing, 18 negara siap mengulurkan tangan.

Per Senin (01/10), sudah ada 18 negara tetangga yang siap mengulurkan bantuan kepada para korban gempa Palu, Donggala, dan beberapa tempat di Sulawesi Tengah.

Saat ini, para korban gempa Palu dan sekitarnya membutuhkan banyak tenda pengungsian, air bersih, dan genset. Untuk bidang kesehatan, tenaga medis dan fogging sangat dibutuhkan. Tenaga medis untuk keperluan membuka rumah sakit lapangan. Sementara itu, fogging dimaksimalkan untuk menetralisir kemungkinan jenazah yang telat dikubur dan berpotensi menimbulkan penyakit.

4. Seorang ibu melahirkan kembar 3 ketika mengungsi.

Sebuah kabar bahagia terselip di tengah duka karena gempa Palu dan sekitarnya. Atina (31 tahun), korban gempa Palu yang disusul Tsunami, melahirkan ketika sedang menjalani perawatan di RSUD Kota Makassar.

Atina melahirkan tiga anak kembar dengan cara operasi Caesar, terdiri dari dua bayi laki-laki dan satu perempuan. Masing-masing lahir dengan berat badan dua kilogram untuk anak pertama, dua kilogram anak kedua, dan 1,8 anak ketiga. Ketiga bayi dan sang ibu masih dalam perawatan di RSUD Makassar.

5. Kekuatan Tsunami setelah gempa Palu dan Donggala kejutkan ilmuwan dunia.

Pakar geofisika dari perusahaan konsultan Temblor dan pengajar di Humboldt State University California, Jason Patton, terkejut dengan kekuatan Tsunami yang dipicu oleh gempa. “Kami memperkirakan gempa itu mungkin memicu Tsunami, tapi tidak sebesar itu,” ucap Jason.

Tsunami Palu sendiri dipicu oleh patahan yang pecah atau disebut sebagai strike–slip. Kebanyakan, patahan bumi terjadi horizontal yang biasanya tidak menyebabkan Tsunami. Namun, Jason Patton menyebutkan bahwa dalam situasi tertentu, Tsunami bisa saja terjadi. Yang tidak diperkirakan sebelumnya adalah, kekuatan Tsunami ternyata cukup besar.

Patahan strike–slip sendiri memicu sejumlah gerakan vertikal yang memindahkan sejumlah besar air laut. Untuk kasus gempa Palu, diperkirakan mencapai 112 kilometer. (yms)

Terakhir diperbarui pada 2 Oktober 2018 oleh

Tags: gempa Palugempa tsunami Palukorban gempapalu dan donggalatsunamitsunami palu
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

tsunami banyuwangi mojok.co

Melihat Tsunami Banyuwangi, Setelah 28 Tahun Terlewati

22 Juni 2022
tsunami

Tim Riset ITB Beberkan Potensi Tsunami Besar di Sepanjang Selatan Jawa di Masa Depan

25 September 2020
Kejutan dari Jokowi: Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Beneran!

Waktu yang Tepat bagi Orang Indonesia untuk Menangis

5 Agustus 2019

Palu, Sigi, dan Donggala Bangkit Bersama Canda Tawa

6 November 2018

Usai Tenggelamnya Politisasi Agama Terbitlah Politisasi Bencana di Palu dan Donggala

7 Oktober 2018
laut

Ibu Pergi ke Laut

4 Oktober 2018
Pos Selanjutnya
Cita-cita Kok Jadi Barista, Keren Sih tapi Yakin?

Mitha Talahatu Menjajah Semua Laki-laki Papua Pu Perasaan dan Sebuah Kudeta Senyap

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Cita-cita Kok Jadi Barista, Keren Sih tapi Yakin?

5 Fakta Baru Terkait Gempa Palu, Donggala, dan Beberapa Tempat di Sulawesi Tengah

2 Oktober 2018
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
warung kopi mbah kuwot mojok.co

Kisah Mbah Kuwot Selamat dari Romusha dan Buka Warung Kopi Legendaris di Trenggalek

19 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
Universitas Sanata Dharma

Bakso Dab Supri Sanata Dharma yang Mencatat Kisah-kisah Mahasiswa 

18 Juni 2022
Makan Bersama di Tepikota, kuliner jawa timur di Yogyakarta

Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja

25 Juni 2022

Terbaru

koalisi gerindra mojok.co

Gerindra Anggap Koalisi dengan PKB Strategis untuk Amankan Lumbung Suara

27 Juni 2022
pesparawi mojok.co

Viral Kontingen Pesparawi Unjuk Rasa, Pemda DIY Panggil Panitia

27 Juni 2022
Kuskridho Ambardi: Gejolak Capres-Cawapres 2024 hingga Taruhan Alphard

Kuskridho Ambardi: Gejolak Capres-Cawapres 2024 hingga Taruhan Alphard

27 Juni 2022
makam raden bagus khasantuko mojok.co

Malam di Makam Raden Bagus Khasantuko, Anak Raja yang Memilih Keluar dari Keraton

27 Juni 2022
Johnny Depp sebagai Captain Jack Sparrow dalam film waralaba "Pirates of Caribbean" (ANTARA/Disney)

Disney Tawari Johnny Depp Rp4 Triliun Agar Mau Kembali Jadi Jack Sparrow

27 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In