Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

44 Ribu Koleksi Museum Sonobudoyo Belum Terindentifikasi Asal-usulnya

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
4 Oktober 2022
A A
Kepala Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Setyawan Sahli menunjukkan koleksi museum yang sudah diujicoba dengan alat X-Ray Flouresence di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Selasa (04:10:2022). (Yvesta Ayu:Mojok.co)

Kepala Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Setyawan Sahli menunjukkan koleksi museum yang sudah diujicoba dengan alat X-Ray Flouresence di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Selasa (04/10/2022). (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sekitar 44 ribu atau 90 persen koleksi Museum Sonobudoyo hingga saat ini belum terindentifikasi asal usul dan usianya. Padahal saat ini ada sekitar 63 ribu koleksi yang tersimpan di museum tersebut.

“Memang sampai saat ini ada lebih dari 90 persen koleksi kami yang belum diketahui asal usulnya, tertua dari jaman prasejarah,” ujar Kasie Koleksi, Konservasi dan Dokumentasi Museum Sonobudoyo, Ery Sustiyadi di sela Lokakarya Analisis Koleksi Menggunakan XRF di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Selasa (04/10/2022).

Sementara untuk mendatangkan ahli dalam mengidentifikasi koleksi bukan hal yang mudah. Karenanya museum tersebut mendatangkan teknologi x-ray flouresence dengan alat Elio untuk mengidentifikasi dan mengintepretasikan koleksi-koleksi yang dimiliki.

Selama ini identifikasi baru bisa dilakukan oleh arkeolog. Namun, prosesnya membutuhkan waktu yang lama sehingga identifikasi tidak bisa dilakukan secara optimal.

“Karenanya dengan teknologi x-ray flouresence bisa mempercepat dan memudahkan identifikasi asal-usul koleksi museum,” ujarnya.

Sementara Product Specialists XRF System, Alfred Wirasasmita menjelaskan, sistem x-ray untuk mengidentifikasi koleksi Museum Sonobudoyo didatangkan langsung dari Eropa. Alat seharga Rp5 Miliar itu digunakan untuk mengetahui unsur-unsur atom yang terdapat di dalam koleksi, seperti keris, arca, logam, tekstil, hingga manuskrip.

Selain material yang dianalisis, unsur-unsur tambahan seperti pewarna alam maupun warna-warna kimia yang terdapat koleksi juga bisa dideteksi. Penyebaran unsur atom secara kimia yang dihasilkan oleh alat tersebut bisa mengidentifikasi secara signifikan koleksi yang dimiliki Museum Sonobudoyo.

“Cara kerjanya menggunakan x-ray yang dipantulkan atau diarahkan ke koleksi dan ditangkap detector menggunakan spectrum. Dari spectrum itu muncul angka dan penyebaran unsurnya,” jelasnya.

Alfred menambahkan, penggunaan teknologi tersebut merupakan yang pertama di Indonesia karena memiliki tingkat keakuratan tinggi. Hasil kerja dari alat tersebut dapat muncul saat itu juga karena terkalibrasi dan dapat dipertanggungjawabkan.

Saat ini salah satu objek yang sudah diteliti dengan alat tersebut adalah koleksi keris dan topeng. Contohnya, keris milik Pangeran Diponegoro yang dikembalikan ke Indonesia.

“Namun, hal itu belum bisa dibuktikan keasliannya. Di koleksi museum yang ada kita ingin identifikasi dan diidentitaskan sehingga pada saat diduplikasi kita bisa mengetahui asli atau palsu,” paparnya.

Alfred menambahkan, alat tersebut nantinya bisa digunakan Museum Sonobudoyo untuk membantu museum lain dalam mengidentifikasi koleksinya. Sistem x-ray flouresence dengan alat Elio saat ini juga sudah digunakan di museum-museum besar negara Eropa.

“Kalau di dunia seperti Italia, Inggris, Jerman, Perancis dan terutama di Belanda sudah menggunakan alat ini,” jelasnya.

Kepala Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Setyawan Sahli menambahkan, x-ray flouresence sebenarnya sudah mereka miliki sejak 2021 lalu. Alat tersebut sangat penting untuk mengetahui koleksi Museum Sonobudoyo yang memiliki ribuan koleksi belum teridentifikasi.

Iklan

“Identifikasi ini termasuk cara yang aman untuk mengetahui komposisi satu elemen atau kedalaman satu koleksi. Alat ini non distruktif. Bisa untuk menambal koleksi yang sudah tergerus atau rusak. Lewat x-ray flouresence kan bisa mendeteksi komposisinya apa saja sehingga kalau kita perbaiki komposisinya sama dengan benda aslinya,” paparnya.

Sahli mengatakan, Museum Sonobudoyo memfasilitasi museum lain maupun pihak yang berkaitan dengan cagar budaya di Indonesia untuk belajar bersama dalam menggunakan teknologi tersebut. Sebab  Museum Sonobudoyo sebagai salah satu lembaga pengelola koleksi, ruang interaksi, dan ruang rujukan riset bagi mahasiswa berupaya mengedepankan kajian-kajian mutakhir.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan studi tentang koleksi dan museum semakin dilirik dan dikembangkan, serta dikolaborasikan dengan berbagai lini pengetahuan,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Empal Bu Warno, Pilihan Kuliner di Pasar Beringharjo

Terakhir diperbarui pada 4 Oktober 2022 oleh

Tags: koleksi museummuseumpusakasono budoyo
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

pelestarian pustaka.MOJOK.CO
Sosial

Pelestarian Pusaka Harus Bertumpu pada Nilai Inklusif dan Responsif

7 Agustus 2025
Museum Nasional dikenal juga sebagai Museum Gajah MOJOK.CO
Kilas

Alasan Museum Nasional Disebut Museum Gajah, Ada Kaitannya dengan Raja Thailand

18 September 2023
PSHT dan Brajamusti Janji Ganti Rugi Museum Tercantik yang Rusak. MOJOK.CO
Kilas

PSHT dan Brajamusti Janji Ganti Rugi Museum Tercantik yang Rusak

7 Juni 2023
Sejarah Museum Dewantara Kirti Griya, Dibeli Ki Hadjar Dewantara 3.000 Gulden, Rusak Akibat Kericuhan. MOJOK.CO
Kilas

Sejarah Museum Dewantara Kirti Griya, Dibeli Ki Hadjar Dewantara 3.000 Gulden, Rusak Akibat Kericuhan

6 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.